Sejarah Perkembangan Sosiologi Konsep-Konsep Realitas

Kajian Mengenai Masyarakat 3 dan membutuhkan kehadiran sesamanya itu merupakan salah satu kebutuhan dasar baginya, yaitu yang disebut kebutuhan sosial social need. Manusia telah menjadikan dirinya hidup berkelompok dan membentuk suatu masyarakat yang selalu berinteraksi serta terorganisasi. Semua itu dilakukan manusia semata-mata untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka mempertahankan hidupnya di muka bumi. Kedinamisan manusia terwujud dalam perubahan yang telah membuatnya sebagai makhluk yang serba bervariasi, seperti tempat tinggal yang bervariasi, ras yang bervariasi, dan kebudayaan nya yang bervariasi. Oleh karena itu, studi manusia dan masyarakat tidak cukup hanya menggunakan satu disiplin ilmu, tetapi membutuhkan banyak disiplin ilmu sehingga setiap ilmu secara khusus dapat menelaah setiap perkembangan dimensi yang dimiliki manusia.

1. Sejarah Perkembangan Sosiologi

Sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial. Adapun yang dimaksud dengan ilmu sosial ialah keseluruhan disiplin ilmu yang berhubungan dengan manusia, yang di dalamnya terdapat unsur dalam membentuk kehidupan masyarakat dan budaya. Seperti ilmu-ilmu sosial yang lain, pada awalnya sosiologi meru- pakan bagian dari filsafat sosial. Hal ini disebabkan karena pada saat itu pembahasan tentang masyarakat hanya berkisar pada hal-hal yang menarik perhatian umum saja, seperti perang, konflik sosial, dan kekuasaan dalam kelas-kelas penguasa. Dengan demikian pada perkembangan selanjutnya, pembahasan tentang masyarakat, meningkat pada cakupan yang lebih mendalam, yakni menyangkut susunan kehidupan yang diharapkan, dan norma-norma yang harus ditaati oleh seluruh anggota masyarakat. Pada abad ke-19, seorang filsuf Prancis bernama Auguste Comte 1798–1857 mengemukakan kekhawatirannya atas keadaan masyarakat Prancis setelah pecahnya Revolusi Prancis. Dampak revolusi tersebut, selain menimbulkan perubahan positif dengan munculnya iklim demokrasi, revolusi juga telah mendatangkan perubahan negatif berupa konflik antarkelas yang mengarah pada anarkisme di dalam masyarakat Prancis. Konflik ini dilatar belakangi oleh ketidaktahuan masyarakat nya dalam mengatasi perubahan atau hukum-hukum seperti yang dapat digunakan untuk mengatur stabilitas masyarakat. Atas dasar ini, Comte menyarankan agar penelitian tentang masyarakat perlu ditingkatkan menjadi sebuah ilmu yang berdiri sendiri dengan penelitiannya yang didasarkan pada metode ilmiah. Dari sinilah lahir sosiologi sebagai ilmu yang paling muda dalam ilmu-ilmu sosial. Istilah sosiologi dipopulerkan Comte dalam bukunya yang berjudul Cours de Philosophie Positive 1830, yang dalam buku tersebut dijelaskan bahwa objek sosiologi adalah manusia atau masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, Auguste Comte bisa dikategorikan sebagai salah satu pendiri sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu, tentunya memiliki kriteria-kriteria keilmuan, yaitu sebagai berikut. a. Empiris, yang penelitiannya tentang masyarakat didasarkan pada hasil observasi pengalaman. b. Teoretis, dibangun dari konsep-konsep hasil observasi dan logis serta memiliki tujuan untuk menjelaskan hubungan sebab–akibat. c. Kumulatif, yang teorinya dibangun berdasarkan teori-teori sebelumnya dengan tujuan memperbaiki, memperluas, dan memperhalus teori lama. Pakar Sosiologi Istilah sosiologi diperkenalkan oleh Auguste Comte yang me- nyatakan bahwa objek sosiologi adalah manusia atau masyarakat secara keseluruhan. The term of sociology was intro- duced by Auguste Comte who stated that the object of sociology is all of society and human being. Sumber: Sociology In Our Times, 2001 Jendela Info Di dunia Arab, dikenal nama Ibnu Khaldun 1332–1406. Dalam buku Muqaddimah yang ia tulis, terdapat pemikiran sosiologis lebih terperinci dan sangat maju sehingga ia sering juga disebut sebagai peletak batu pertama dari sosiologi sebagai ilmu. Sumber: Sosiologi, 1984 Di unduh dari : Bukupaket.com Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X 4 d. Nonetis, dilakukan bukan untuk mencari baik buruknya suatu fakta, melainkan menjelaskannya secara analitis. Sejalan dengan perkembangan masyarakat yang ditandai dengan semakin kompleksnya unsur-unsur kemasyarakatan, sosiologi dipersempit menjadi bidang-bidang: a. Sosiologi Industri, b. Sosiologi Ekonomi, c. Sosiologi Kesehatan, d. Sosiologi Militer, e. Sosiologi Politik, f. Sosiologi Pendidikan, g. Sosiologi Budaya, h. Sosiologi Agama, i. Sosiologi Perkotaan dan Pedesaan, j. Sosiologi Hukum, dan k. Sosiologi Pertanian.

2. Pengertian Sosiologi