Proses Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian
71
Berbagai media sosialisasi tersebut mungkin memberikan ajaran- ajaran yang berbeda satu sama lain. Apa yang diajarkan keluarga
mungkin berbeda dan bisa jadi bertentangan dengan yang didapatkan dari teman bermain, sekolah, atau media massa. Misalnya, di sekolah,
anak-anak diajarkan untuk tidak merokok, dan menggunakan narkoba, tetapi mereka dengan leluasa mempelajarinya dari teman-
teman sebaya atau media massa.
Proses sosialisasi dalam membentuk kepribadian seseorang akan berjalan lancar apabila pesan-pesan atau ajaran-ajaran yang diperoleh
dari media sosialisasi tersebut tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung satu sama lain. Akan tetapi, di masyarakat,
sosialisasi dijalankan oleh individu dalam situasi konflik pribadi karena dikacaukan oleh media sosialisasi yang berlainan.
Selain media utama tersebut, juga terdapat media sosialisasi lain seperti institusi agama, organisasi, masyarakat, dan lingkungan
pekerjaan. Semuanya membantu seseorang membentuk pandangannya sendiri tentang dunianya dan membuat persepsi mengenai tindakan-
tindakan yang pantas dan tidak pantas dilakukan.
4. Jenis-Jenis Sosialisasi
Sosialisasi dapat dilakukan sejak dimulai dari lingkungan yang paling dekat hingga berkembang ke lingkungan sosial yang lebih
luas. Tahapan proses sosialisasi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis sebagai berikut.
a. Sosialisasi Primer Primary Socialization
Sosialisasi primer merupakan sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil sampai ia menjadi anggota masyarakat.
Sosialisasi primer berlangsung mulai balita, anak-anak, dalam teman sepermainan, dan memasuki masa sekolah. Dalam tahap
tersebut, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara
terbatas. Corak kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh corak kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dan anggota
keluarga terdekat, teman-temannya, dan sekolah. Dengan demikian, sosialisasi primer mengacu bukan saja pada masa awal anak mulai
menjalani sosialisasi, tetapi lebih dari itu. Alasannya, apapun yang diserap anak di masa tersebut akan menjadi ciri mendasar
kepribadian anak setelah dewasa.
b. Sosialisasi Sekunder Secondary Socialization
Sosialisasi sekunder merupakan proses sosialisasi kelanjutan dari sosialisasi primer. Proses ini terjadi ketika individu dimasukkan ke
dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Sosialisasi ini diawali dengan istilah “desosialisasi”, dan “resosialisasi.” Dalam proses
“desosialisasi”, seseorang mengalami “pencabutan” identitas diri yang lama. Adapun dalam “resosialisasi”, seseorang diberi suatu identitas
diri yang baru. Misalnya, seorang murid yang sudah lulus sekolah, kemudian memasuki jenjang Perguruan Tinggi.
Menurut Goffman 1961, kedua proses tersebut biasanya
berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu
dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkungkung,
dan diatur secara formal. Institusi total tersebut contohnya lembaga pemasyarakatan, rumah sakit jiwa, atau lembaga pendidikan militer.
Riset
Amatilah dalam kehidupan di jalanan. Carilah anak-anak usia
di bawah 10 tahun. Apa dampak sosialisasi primer bagi anak jalanan?
Lakukan pengamatan bersama dengan teman Anda.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X
72
Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, nilai merupakan taksiran atau ukuran terhadap sesuatu hal yang dianggap baik atau
buruk bagi kehidupan. Adapun nilai sosial adalah penghargaan yang diberikan masyarakat kepada segala sesuatu yang terbukti
mempunyai daya guna fungsional bagi kehidupan bersama.
Keberadaan nilai sosial memiliki fungsi yang sangat berperan dalam proses sosialisasi. Fungsi-fungsi tersebut antara lain sebagai
berikut. 1. Alat motivasi untuk memberi semangat pada manusia agar
mewujudkan dirinya dalam perilaku sosial. 2. Sarana untuk menetapkan harga sosial. Nilai-nilai sosial
digunakan untuk mengukur penghargaan sosial yang patut diberikan kepada seseorang atau golongan.
3. Petunjuk arah atau cara berpikir dan bertindak warga masyarakat secara umum diarahkan oleh nilai-nilai sosial yang berlaku.
4. Alat solidaritas yang berfungsi mendorong masyarakat untuk saling bekerja sama untuk mencapai sesuatu yang tidak dapat
dicapai sendiri. 5. Kontrol sosial terhadap nilai-nilai yang dapat menjadi acuan
bagi setiap tindakan individu, serta interaksi antaranggota masyarakat.
B
Nilai dan Norma Sosial dalam Proses Sosialisasi
Soal Pengayaan
UN SMA IPS, 2003
Nilai dalam interaksi sosial berfungsi sebagai ....
a. alat penentu bagaimana masyarakat menentukan pola
pikir b. pengendali
perilaku-perilaku menyimpang
c. penentu kebudayaan dalam masyarakat
d. pendorong masyarakat untuk menentukan harga sosial
e. pedoman dalam berpikir dan berperilaku
Jawaban: e
Di dalam masyarakat, selalu ada pedoman dan landasan yang menjadi
tuntunan dalam bersikap, bertindak dan berperilaku. Nilai bisa berwujud
dalam kebudayaan, baik yang bersifat formal maupun informal.
Sebutkan pengaruh yang sudah ditimbulkan lingkungan sosial sekitar terhadap diri Anda. Diskusikan dengan orangtua, guru, atau teman Anda.
Opini 4.2
5. Faktor yang Memengaruhi Sosialisasi