Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X
32
Contoh lain, misalnya dahulu pinjam meminjam uang didasarkan pada saling percaya, tetapi setelah terjadinya penyelewengan-
penyelewengan maka ditetapkan lah perjanjian secara tertulis sebagai jaminannya.
Unsur pokok norma sosial adalah tekanan sosial terhadap anggota-anggota masyarakat untuk menjalankan norma yang
berlaku. Apabila di masyarakat terdapat suatu aturan, tetapi tidak dikuatkan oleh desakan sosial, aturan tersebut tidak dapat dikatakan
sebagai norma sosial. Oleh karena itu, aturan dapat dikatakan sebagai norma sosial apabila mendapat sifat kemasyarakat an yang dijadikan
patokan dalam tindakan atau perilaku. Dengan demikian, jika dilihat dari kebudayaan yang berlaku di masyarakat, akan terdapat dua arti
norma yang memungkin kan. Pertama, disebut norma budaya, yaitu aturan terhadap perilaku individu atau kelompok yang diharapkan
oleh masyarakat. Kedua, disebut norma statis, yaitu suatu ukuran perilaku yang sebenarnya berlaku di masyarakat, baik yang disetujui
maupun tidak.
Tunjukkan dengan contoh sehari-hari di lingkungan tempat tinggal Anda bahwa norma memiliki kekuatan untuk mengendalikan masyarakat. Jelaskan kepada guru Anda.
Opini 2.3
Zoom
Cara Kebiasaan
Tata kelakuan Adat istiadat
2. Kekuatan Norma
Norma-norma yang terdapat di dalam kehidupan masyarakat memiliki kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang
lemah kekuatan mengikatnya, ada juga yang kuat. Berkenaan dengan hal tersebut dikenal ada empat pengertian norma, yaitu sebagai
berikut. a. Cara
usage, yaitu penyimpangan kecil terhadap suatu tindakan, namun tidak akan mendapat hukuman yang berat, ganjarannya
bersifat hanya celaan. Contohnya, orang yang makan dengan bersuara, atau cara makan tanpa sendok dan garpu.
b. Kebiasaan folkways, yaitu perbuatan yang diulang-ulang
sehingga menjadi kebiasaan. Kebiasaan memiliki kekuatan mengikat yang lebih besar dibandingkan dengan cara. Jika tidak
dilakukan dapat dianggap menyimpang dari kebiasaan umum dalam masyarakat. Contohnya, memberi hormat kepada orang
lain yang lebih tua, mendahulukan orang lansia ketika sedang antre, dan sebagainya.
c. Tata kelakuan mores, yaitu kebiasaan yang dianggap tidak hanya sebagai perilaku, tetapi diterima sebagai norma-norma
pengatur. d. Adat istiadat custom, yaitu tata kelakuan yang menyatu dengan
pola-pola perilaku masyarakat dan memiliki kekuatan mengikat yang lebih. Jika dilanggar, sanksi keras akan didapatkan dari
masyarakat. Keberadaan norma sangat diperlukan oleh masyarakat dalam
hubungan antaranggota masyarakat untuk mendukung atau menolak perilaku seseorang. Oleh karena itu, setiap pola kelakuan yang telah
dijadikan sebagai norma mengandung unsur “pembenaran,” artinya tindakan tersebut dapat dibenarkan atau diterima oleh banyak orang,
dan di luar tindakan tersebut dianggap sebagai kesalahan atau tindakan yang kurang baik. Oleh karena itu pula, norma selalu diikuti
Di unduh dari : Bukupaket.com
Nilai dan Norma di Masyarakat
33
dengan sanksi berupa hukuman bagi yang melanggarnya. Sanksi ini diberikan dengan tujuan agar orang mematuhinya dan bersamaan
dengan itu terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut. Dengan cara demikian, kehidupan masyarakat dapat berlangsung
tertib dan aman sesuai yang diharapkan.
3. Klasifikasi Norma