mengambil keputusan. Dari pelaksanaan siklus I pertemuan 2 terjadi perubahan yang cukup signifikan, yakni anak yang memiliki percaya diri
dari 14 anak 70 pada siklus II pertemuan 1 menjadi 16 anak 80 pada siklus II pertemuan 2; dalam hal ini anak yang kurang memiliki percaya diri
4 anak 20 dari jumlah anak 20 anak. Dari hasil pelaksanaan siklus, pada prinsipnya percaya diri anak, khususnya pada TK Kemala Bhayangkari 05
Kecamatan Hulonthalangi Kota Gorontalo dapat ditingkatkan melalui permainan
outbound
sederhana.
E. Kerangka Berpikir
Peneliti telah memaparkan beberapa teori yang melandasi penelitian ini. Peneliti mengkaji teori dalam konteks kepercayaan diri. Peneliti
menghubungkan antara kepercayaan diri, outbound, dan bimbingan kelompok, dimana ketiganya saling berkaitan dan berkesinambungan. Kepercayaan diri
siswa akan ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok berbasis aktivitas outbound. Aktivitas outbound akan memberikan pengalaman-
pengalaman bagi siswa untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada di dalam permainan yang akan meningkatkan kepercayaan dalam dirinya.
Untuk itu perlu ada sebuah aktivitas yang membuat kepercayaan diri siswa benar-benar tinggi. Salah satu aktivitas yang dimungkinkan mampu
meningkatkan kepercayaan diri siswa adalah outbound. Aktivitas outbound memiliki keunggulan dalam membangkitkan semangat, gairah, minat, dan
kepercayaan diri siswa. Sehingga dengan demikian siswa merasa senang, puas, gembira dalam mengikuti outbound, dan muncul perilaku yang menunjukan
kepercayaaan diri setelah mengikuti kegiatan tersebut. Jika sudah ada perilaku
yang menunjukan kepercayaan diri dari dalam diri siswa, maka hal ini akan berdampak pada perilaku di kelas maupun dilingkungan masyarakat. Hal ini
juga akan membuat siswa mau dan mampu meresapi setiap pengalaman yang terjadi dalam kegiatan, sehingga para siswa dapat berkembang dengan optimal
sesuai dengan aspek kepribadian, belajar, karier, dan sosial dalam kehidupannya.
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan maka hipotesis
tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ha : Kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok berbasis outbound.
Ho : Kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan tidak dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok berbasis outbound.
33
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi paparan mengenai jenis penelitian, setting penelitian, subjek penelitian, jenis tindakan dan indikator keberhasilan, teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan teknik analisis data.
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling PTBK yang dilaksanakan berdasarkan prosedur penelitian tindakan kelas PTK.
Penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research CAR adalah proses pengkajian masalah bimbingan di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya
untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari
perlakuan tersebut Sanjaya, 2009: 26. Menurut Kusumah, 2010: 9 Penelitian t
indakan pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan- riset-tindakan- riset-
tindakan....”, yang dilakukan dalam rangkaian guna memecahkan masalah. Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas dalam konteks
proses pelaksanaan bimbingan. Penelitian ini mengkaji masalah kepercayaan diri siswa yang masih rendah.
Selanjutnya diberikan tindakan perbaikan berupa penerapan metode bimbingan kelompok yang diaplikasikan dalam outbound sebagai upaya peningkatan
kepercayaan diri.