4. Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Mei 2014 dengan alokasi aktu 2x45 menit, dan di akhir pertemuan diadakan pengisian angket
kepercayaan diri. Deskripsi kegiatan yang dilaksanakan pada siklus III adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pelaksanaan tindakan siklus III merupakan tindak lanjut dari siklus II. Pada tahap ini peneliti menyusun Satuan Pelayanan Bimbingan SPB
dengan topik Motivasi Diri. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan mitra kolaboratif bahwa anak-anak masih kurang untuk memotivasi dirinya
snediri, karena itu peneliti memberikan topik motivasi diri. Pada siklus III ini peneliti kembali menghadirkan outbound dalam bimbingan kelompok.
Peneliti harus lebih baik lagi dalam memberikan semangat dan motivasi kepada anak-anak, agar anak juga lebih memotivasi dirinya sendiri. Peneliti
juga mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati tingkah laku anak- anak selama kegiatan bimbingan berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan SPB dan rencana kegiatan outbound yang telah disusun oleh peneliti
sebelumnya.Selama bimbingan kelompok dilaksanakan, peneliti dibantu oleh mitra kolaboratif dalam melakukan pengamatan anak. Materi
bimbingan pada siklus III ini adalah Memotivasi Diri. Adapun deskripsi pelaksanaan bimbingan pada siklus III adalah sebagai berikut:
1 Kegiatan Awal
Pada awal pertemuan di siklus III peneliti menyapa semua anak dan memberikan salam. Kemudian peneliti mengajak anak untuk
berdoa bersama, agar kegiatan yang berlangsung hari ini dapat berjalan dengan maksimal. Berdoa dimpimpin oleh wakil ketua kelas.
Selanjutnya, peneliti mengabsen anak untuk mengecek siapa yang tidak hadir pada pertemuan kali ini. Kemudian peneliti menjelaskan
rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari ini. Sebelum masuk pada kegiatan inti, peneliti lebih dahulu memberikan materi
mengenai motivasi diri. Kemudian peneliti bertanya jawab dengan anak-anak mengenai
materi tentang motivasi diri. Anak-anak mulai antusias untuk bertanya. Ada salah sat
u anak yang bertanya, “bagaimana caranya untuk memotivasi diri sendiri bu, padahal kan susah sekali?”. Peneliti
menjawab, “tidak ada yang susah dan tidak ada yang tidak mungkin”. Kuncinya kita semua harus yakin, yakin itu sama hal nya dengan kita
memotivasi diri kita sendiri. Apabila kita yakin pasti semua dapat kita lakukan. Kemudian, peneliti menanyakan, “apakah ada yang mau
bertanya lagi?”. Anak-anak menjawab dengan semangat, “tidak bu”. “Ayo kita outbound saja”, celetuk salah satu anak, yang sudah sangat
semangat untuk outbound. Setelah selesai menjelaskan materi dan bertanya jawab secara singkat dengan anak-anak kemudian peneliti
mengajak anak-anak untuk mempersiapkan diri mengikuti kegiatan outbound.
Selanjutnya, peneliti mengajak anak-anak untuk bergegas ke lapangan.
2 Kegiatan Inti
Pada siklus III ini, ada 2 permainan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan outbound kali ini. Permainan yang pertama adalah
Balon Meletus dan Mencari Koin dalam Tepung. Permainan ini dipilih oleh peneliti, karena sesuai dengan topik bimbingan hari ini yaitu
memotivasi diri. Kemudian peneliti meminta anak-anak untuk berkelompok seperti biasa.
Selanjutnya, peneliti menjelaskan mengenai aturan permainan yang pertama, yaitu Balon Meletus. Peraturannya adalah masing-
masing anak dalam kelompok diberi balon untuk ditiup sampai dengan meletus. Setiap anak secara bergantian maju kedepan untuk
meletuskan balon dan kelompok yang paling cepat adalah pemenang. Permainan babak pertama dimulai dengan kelompok 1 dan 2. Dari
kelompok 1 dan 2 ini seimbang, ada beberapa anak yang sangat takut untuk meletuskan balon yang sudah sangat besar. Namun, mereka
sangat antusias dan berusaha untuk meletuskan balon tersebut walapun takut. Ini dikarenakan teman-teman yang membantu untuk
menyemangati masing-masing peserta. Pada babak pertama ini yang memenangkan permainan adalah kelompok 1. Kemudian dilanjutkan
dengan babak kedua yaitu kelompok 3 dan 4. Untuk dua kelompok ini, kelompok 4 lebih berani dibandingkan dengan kelompok 3.
Mereka langsung dengan cepat meniup balon masing-masing sampai dengan meletus. Pada babak kedua yang memenangkan
permainan adalah kelompok 4. Kemudian dilanjutkan dengan babak final yaitu kelompok 1 dan kelompok 4. Masing-masing kelompok ini
sama beraninya, mereka menyemangati masing-masing temannya, agar cepat meletuskan balon. Pada babak final ini yang memenangkan
permainan adalah kelompok 4. Kemudian dilanjutkan dengan permainan kedua yaitu mencari
koin dalam tepung. Aturan permainan ini adalah masing-masing anak secara bergantian harus mencari koin dalam tepung dengan
menggunakan mulut dan tidak boleh sekalipun menggunakan tangan. Peneliti langsung memulai permainan kedua dengan kelompok 2 dan
3 untuk babak pertama. Kelompok 2 dan 3, beberapa anak masih malu dan merasa sungkan untuk mencari koin. Namun, teman-teman yang
lain tetap menyemangatinya. Pada babak pertama ini yang memenangkan permainan adalah kelompok 3.
Dilanjutkan dengan babak kedua, yaitu kelompok 1 dan 4. Pada babak kedua ini kelompok 4 memang lebih kompak dibandingkan
dengan kelompok 1. Mereka memiliki strategi khusus untuk mencari koinnya, yaitu dengan meniup tepung. Memang tidak ada aturan yang
melarang meniup tepung untuk membantu mencari koin. Peneliti sangat mengapresiasi strategi kelompok 4 ini. Dan pada babak kedua
yang memenangkan permainan adalah kelompok 4. Selanjutnya babak final diikuti oleh kelompok 3 dan kelompok 4. Mereka masing-masing
sangat antusias dan mempunyai strategi masing-masing. Pada babak final ini dimenangkan oleh kelompok 4. Peneliti maupun mitra
kolaboratif melihat anak-anak lebih antusias, percaya diri, kompak dan dapat memotivasi satu sama lain dibandingkan dengan kegiatan
sebelumnya. Setelah permainan selesai, peneliti meminta anak-anak untuk
duduk dengan kelompok masing-masing secara melingkar. Peneliti meminta semua kelompok untuk berdiskusi mengenai outbound hari
ini dalam satu kalimat. Kelompok pertama menyimpulkan bahwa outbound
kali ini lebih sulit dibandingkan dengan sebelumnya permainan lebih sulit. Kelompok 2 menyimpulkan bahwa outbound
hari ini sangat seru dan mengasikkan, karena permainannya membuat deg-deg an. Kelompok 3 menyimpulkan bahwa outbound kali ini
super deg-deg an hampir sama dengan kelompok 2. Kelompok 4 menyimpulkan bahwa outbound kali ini sangat heboh.
3 Kegiatan Penutup
Di akhir kegiatan peneliti membimbing anak-anak untuk bergegas kembali ke dalam kelas. Selanjutnya, peneliti memberikan
lembar refleksi pada masing-masing anak untuk mengetahui bagaimana tanggapan dan perasaan masing-masing dari mereka saat
mengikuti kegiatan hari ini. Setelah selesai mengerjakan lembar refleksi, peneliti membagikan angket kepercayaan diri untuk diisi oleh
mereka. Setelah kegiatan selesai peneliti lalu menutupnya dengan salam dan mengingatkan anak-anak agar tidak lupa dengan pertemuan
selanjutnya.
c. Data Hasil Angket dan Hasil Observasi Skala Kiraan Sifat Siklus III
1 Data Hasil Angket Siklus III a Data Skor Subjek
Hasil analisis capaian kepercayaan diri anak pada siklus III ini menunjukan peningkatan dibandingkan dengan capaian skor subjek
pada siklus II. Hasil analisis skor subjek kepercayaan diri siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Kalasan sebagai berikut:
Tabel 20. Penggolongan Skor Subjek pada Tahap Siklus III dan Siklus II
Rentang Skor
Kategori No Subjek
Jumlah Subjek
Presentase Siklus III
Siklus II
30-42 SR
42-54 R
54-66 S
66-78 T
23 1
4,17 25
78-90 ST
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 19, 20, 21,22, 24
23 95,83
75
Grafik 16. Grafik Penggolongan Skor Subjek pada
Tahap Siklus III dan Tahap Siklus II
Dari grafik di atas dideskripsikan bahwa 4,16 anak memiliki kategori tinggi, dan 95,83 anak memiliki kategori sangat tinggi. Pada
siklus II 25 anak memiliki kategori tinggi, dan 75 anak memiliki
4.17 95.83
25 75
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
SR R
S T
ST Kategori Siklus III
Kategori Siklus II
kategori sangat tinggi. Pada siklus 3 ini tidak anak yang memiliki kategori sedang, rendah dan sangat rendah.
Grafik 17. Grafik Perbandingan Skor Subjek pada
Tahap Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
b Data Skor Item
Tabel 21. Penggolongan Skor Item Kepercayaan Diri pada
Tahap Siklus III dan Siklus II
20 40
60 80
100 120
1 3
5 7
9 11 13 15 17 19 21 23
S K
O R
SUBJEK
Pra S1
S2 S3
Rentang Skor
Kategori Siklus III
Siklus II Jumlah Presentase Jumlah Presentase
42 SR
- -
47,25-60,75 R
- -
60,75-74,25 S
3 11,1
3 11,1
74,25-87,75 T
24 88,9
24 88,9
87,75 ST
- -
Grafik 18. Grafik Penggolongan Skor Item pada Tahap Siklus III dan Siklus II
Dari grafik di atas dideskripsikan bahwa 88,8 item memiliki kategori tinggi, dan 11,2 item memiliki kategori sangat tinggi. Pada
siklus 3 ini tidak anak yang memiliki kategori sedang, rendah dan sangat rendah.
Grafik 19. Grafik Perbandingan Skor Item pada Tahap Pra Tindakan, Siklus I,
Siklus II dan Siklus III
11.10 88.90
11.10 88.90
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
SR R
S T
ST
S K
O R
ITEM
Kategori SIII Kategori SII
20 40
60 80
100
1 3
5 7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27
S K
O R
ITEM
Pra S1
S2 S3
2 Data Hasil Observasi Skala Kiraan Sifat Siklus III Observasi pada penelitian siklus I dilakukan oleh peneliti dan juga
rekan peneliti atau observer sehingga observer mendapatkan data tentang gambaran situasi dan kondisi saat kegiatan bimbingan di kelas. Observer
mendapatkan data melalui lembar observasi terstruktur yang menjadi pegangan selama kegiatan bimbingan berlangsung. Hasil observasi pada
siklus I diperoleh :
Tabel 22. Hasil Observasi Perilaku Percaya Diri Tidak Percaya Diri
pada Tahap Siklus III
No Perilaku
Jumlah Siswa 1
Berani berbicara 20
2 Mendengarkan
24 3
Bertanya 18
4 Memperhatikan
23 5
Menjawab Pertanyaan 16
6 Berani mengacungkan
jari 13
7 Berani maju ke depan
kelas 11
8 Berani menunjukan
hasil pekerjaan 20
9 Diam saja
2 10
Gugup jika berbicara 3
11 Menundukan kepala
12 Tidak mau menunjukan
hasil pekerjaan 13
Malu menjawab 2
14 Takut maju kedepan
4
Grafik 20. Grafik Hasil Observasi Perilaku Percaya Diri Tidak Percaya Diri
pada Tahap Siklus III
d. Data Wawancara Siklus III
Wawancara pada penelitian siklus III dilakukam dengan subjek beberapa siswa kelas VIIIA. Proses wawancara dilakukan setelah kegiatan
bimbingan selesai. Berikut adalah beberapa jawaban atas pertanyaan wawancara yang diajukan kepada siswa.
1 Siswa merasa bahwa dirinya lebih berani untuk mencoba sesuatu yang baru.
2 Siswa merasa bahwa ia semakin yakin terhadap dirinya sendiri. 3 Siswa menilai outbound ini dapat memberikan pengalaman baginya
untuk lebih memotivasi diri sendiri dan memotivasi teman lain.
20 24
18 23
16 13
11 20
2 3
2 4
5 10
15 20
25 30
e. Refleksi
Refleksi penelitian tindakan siklus III dilakukan setelah selesai pemberian tindakan dengan mengumpulkan semua data dari angket, hasil
pengamatan dan wawancara. Secara keseluruhan, proses siklus III telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan, peneliti memberikan layanan
bimbingan kelompok dengan outbound. Dari proses pengumpulan data yang telah didapatkan pada siklus III telah menunjukkan bahwa ada perbaikan
dari pada pada saat siklus II atau sebelum melalui penggunaan outbound.
Hal ini nampak dilihat pada hasil skala yang telah diolah, dimana pada siklus 3 menunjukkan adanya peningkatan dari pada saat siklus II.
C. Hasil Penelitian