b. Pola perilaku yang berkarakter dalam melakukan tugas-tugas kehidupan, berdisiplin, bertanggung jawab, berorientasi ke masa
depan, mengutamakan tugas pengabdian, memiliki sikap, dan etika yang baik.
c. Meningkatkan semangat kerja dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing, serta meningkatkan keberanian peserta dalam
mengambil setiap resiko risk taking dari setiap tantangan yang dihadapi.
d. Team building yang solid yang didasarkan pada saling pengertian, kerja sama, koordinasi, menghargai perbedaan, sikap mengutamakan
tugas daripada kepentingan pribadi dan meyakini bahwa keberhasilan merupakan buah dari kerjasama dan kebersamaan.
f. Peningkatan kematangan Emotional Question EQ melalui program olah rasa yang menjadi porsi perhatian outbound bahkan perhatiannya
kepada pengembangan Spiritual Quotion SQ akan sangat membantu peserta dalam meningkatkan kematangan kemampuan menghadapi
berbagai tantangan dan hambatan dalam setiap penyelesaian tugas- tugas yang dihadapi.
C. Bimbingan Kelompok Berbasis Outbound
1. Pengertian Bimbingan Kelompok Berbasis Outbound
Juntika Nurihsan 2006:23 mendefinisikan bimbingan kelompok
merupakan bantuan terhadap individu yang melaksanakan dalam situasi kelompok. Upaya pemberian infomasi pada kelompok sesuai dengan
kebutuhan dan masalah kelompok tersebut. Selain itu adanya bimbingan kelompok juga dapat diupayakan sebagai langkah pencegahan suatu
masalah yang terjadi pada kelompok. Upaya pemberian informasi bagi kelompok tersebut dapat disusun dan terorganisir sesuai dengan tujuan dan
kebutuhan kelompok bimbingan. Bimbingan kelompok berbasis outbound adalah bimbingan kelompok
yang di dalamnya terdapat kegiatan outbound. Dalam outbound terdapat berbagai gamepermainan pendukung menjadi salah satu kegiatan yang
menunjang berlangsungnya kegiatan bimbingan kelompok. Adanya kegiatan outbound ini juga memberi kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi aktif
dalam layanan bimbingan kelompok berbasis outbound. Selanjutnya bermain game menurut Serok dan Blom Nandang Rusmana, 2009 : 04
menyebutkan bermain game pada intinya bersifat sosial dan melibatkan belajar dan mematuhi peraturan, pemecahan masalah, disiplin diri, dan
control emosional serta adopsi peran-peran pemimpin dan pengikut yang semuanya merupakan komponen-komponen penting dalam bersosialisasi.
Dengan demikian, pada dasarnya setiap aktivitas bermain selalu didasarkan pada perolehan kesenangan dan kepuasan sebab fungsi utama
bermain adalah untuk relaksasi dan menyegarkan kembali refreshing kondisi fisik dan mental yang berada di ambang ketegangan.
2. Manfaat dan Tujuan Bimbingan Kelompok
Winkel Sri Hastuti 2007:565 menjelaskan manfaat bimbingan kelompok adalah mendapat kesempatan untuk berkontak langsung dengan
banyak siswa, memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa, siswa dapat menyadari tantangan yang akan dihadapi, siswa dapat menerima diri
setelah menyadari bahwa teman-temannya sering menghadapi persoalan, kesulitan, dan tantangan yang kerap kali sama. Siswa juga dapat belajar
untuk berani mengemukakan pendapatnya didepan teman-teman kelompoknya. Menurut Prayitno dan Anti 1994 tujuan bimbingan
kelompok terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum bimbingan kelompok bertujuan untuk membantu para siswa yang
mengalami masalah melalui prosedur kelmpok. Selain itu juga mengembangkan pribadi masing-masing anggota kelompok melalui
berbagai suasana yang muncul dalam kegiatan itu, baik suasana yang menyenangkan maupun yang menyedihkan secara khusus bimbingan
kelompok bertujuan untuk: a. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di hadapan
teman-temannya. b. Melatih siswa dapat bersikap terbuka di dalam kelompok.
c. Melatih siswa untuk dapat membina keakraban bersama teman-teman dalam kelompok khususnya dan teman di luar kelompok pada
umumnya. d. Melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan
kelompok. e. Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan orang lain.
f. Melatih siswa memperoleh ketrampilan sosial.
g. Membantu siswa mengenali dan memahami dirinya dalam hubungan dengan orang lain.
Tujuan bimbingan kelompok seperti yang dikemukakan oleh Prayitno Amti, 1994:178 adalah:
a. Mampu berbicara di depan orang banyak. b. Mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran, tanggapan, perasaan,
dan lain sebagainya kepada orang banyak. c. Belajar menghargai pendapat orang lain.
d. Bertanggung jawab atas pendapat yang dikemukakannya. e. Mampu mengendalikan diri dan menahan emosi gejolak kejiwaan
yang bersifat negatif. f. Dapat bertenggang rasa.
g. Menjadi akrab satu sama laina. h. Membahas masalah atau topik-topik umum yang dirasakan atau
menjadi kepentingan bersama.
3. Keuntungan Bimbingan Kelompok