2. Siklus I
Tahap penelitian siklus I dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 1x45 menit dan di akhir pertemuan diadakan pembagian angket untuk
mengukur capaian skor kepercayaan diri siswa anak sebelum tindakan
dilakukan. Pada siklus I, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a.
Perencanaan
Siklus I dilaksanakan untuk memperbaiki hambatan-hambatan yang terjadi pada kegiatan bimbingan pra tindakan sebelumya. Hambatannya
adalah seperti, anak tidak mau membacakan hasil pekerjaanya, ada beberapa anak yang masih mengobrol, dan ada beberapa anak juga yang belum serius
mengikuti kegiatan bimbingan. Beberapa hal inilah yang membuat peneliti untuk melakukan perbaikan dengan melakukan tindakan pada siklus I
dengan tujuan peneliti ingin lebih meningkatkan keprcayaan diri siswa dengan menghadirkan outbound dalam layanan bimbingan kelompok pada
siklus I ini. Anak-anak juga diingatkan kembali dengan materi-materi yang telah disampaikan oleh peneliti pada pra siklus sebelumnya.
Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun Satuan Pelayanan Bimbingan SPB dengan topik Konsep Diri dan menghadirkan outbound
pada siklus I. Pada bimbingan kali ini peneliti mengamati bagaimana anak- anak dapat aktif ikut serta dalam kegiatan bimbingan dan outbound. Peneliti
juga mempersiapkan instrumen penelitian, seperti angket, lembar observasi kiraan sifat, pedoman wawancara, dan alat-alat untuk kegiatan outbound.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan SPB yang telah disusun oleh peneliti sebelumnya. Selama bimbingan kelompok
dilaksanakan, peneliti dibantu oleh 2 mitra kolaboratif dalam melakukan pengamatan. Materi bimbingan pada siklus I adalah Konsep Diri.
Bimbingan pada siklus I dilaksanaan pada hari kamis tanggal 22 Mei 2014. Adapun deskripsi pelaksanaan bimbingan pada siklus I adalah sebagai
berikut:
1 Kegiatan Awal
Bimbingan dimulai dengan doa yang dipimpin oleh peneliti dan kemudian
dilanjutkan dengan
salam. Kemudian
peneliti juga
mempersiapkan alat dan bahan untuk outbound, dilanjutkan dengan mengecek kesiapan anak untuk mengikuti outbound. Anak-anak kelas VIII
A SMP Kanisius Kalasan diingatkan mengenai tujuan tujuan awal peneliti yang akan meneliti mengenai kepercayaan diri siswa kelas VIII A SMP
Kanisius Kalasan melalui bimbingan kelompok berbasis outboud. Peneliti juga membahas mengenai materi yang peneliti ajarkan pada pertemuan
minggu lalu. Melalui tanya jawab, anak diingatkan mengenai pengertian percaya diri dan bagaimana cara meningkatkannya.
2 Kegiatan Inti
Peneliti membimbing anak untuk tidak malu dan berani dalam mengungkapkan pendapatnya didepan teman-teman yang lain. Kegiatan
berikutnya adalah peneliti menyampaikan kepada anak-anak bahwa kegiatan hari ini adalah outbound. Tanggapan anak-anak bermacam-
macam ada sebagian besar senang karena akan bermain diluar kelas, namun ada beberapa anak yang diam saja. Kemudian ada 2 anak yang
kurang suka dan mengatakan, “yahh kok diluar? diluar kan panas bu”.
Melihat sebagian besar anak sangat antusias dengan adanya outbound, kemudian peneliti mengajak anak-anak untuk bersiap dan kemudian keluar
lapangan. Setelah anak-anak berkumpul semua dilapangan, kemudian peneliti membagi anak-anak menjadi 3 kelompok. Permainan outbound
yang akan dilaksanakan sedotan cinta dan spidol bergoyang. Anak-anak langsung berebut untuk bertanya, “apa itu bu?”. Lalu peneliti menjelaskan
mengenai aturan dalam permainan yang pertama. Setelah itu peneliti menanyakan lagi kepada anak-
anak “apakah masih ada yang bingung dengan permainannya?” Dan kemudian anak-anak menjawab, “tidak ada
bu kita langsung main aja”. Untuk permainan sedotan cinta masing-masing kelompok harus memindahkan karet gelang dari teman satu ke teman
lainnya dengan menggunakan sedotan. Setelah semua kelompok bertanding, dan yang menang dalam permainan sedotan cinta adalah
kelompok 1. Peneliti dan observer saat memperhatikan setiap kelompok saat permainan memang kelompok 1 lah yang semangat tidak malu dengan
temannya, dan sangat sportif. Sehingga mereka lebih cepat dan gesit dari kelompok lainya.
Permainan yang kedua adalah spidol bergoyang. Peneliti menjelaskan aturan permainan spidol bergoyang, bahwa masing-masing kelompok
harus memasukan dengan cepat spidol yang diikat dengan tali rafia ke dalam botol. Kemudian masing-masing kelompok langsung mengatur
strategi. Mereka sudah mulai aktif untuk bersaing dalam permainan outbound.
Setelah itu peneliti memulai permainan dengan 2 kelompok pertama. Dan kemudian, dilanjutkan dengan 2 kelompok lainnya. Pada
babak yang pertama antara kelompok 1 dan 2, yang tercepat adalah kelompok 2 dan pada babak yang kedua antara kelompok 3 dan 4 yang
tercepat adalah kelompok 4. Kemudian peneliti meminta untuk kelompok 2 dan 4 untuk kembali bermain di final. Dan hasil dari final adalah
kelompok 2 yang memenangkan. Dari hasil pengamatan peneliti dan observer kelompok 2 memang yang paling sabar untuk memasukan spidol,
sedangkan kelompok yang lain belum kompak dan masih menonjolkan keegoisan masing-masing anak.
Kemudian peneliti meminta anak-anak untuk duduk melingkar, dan peneliti meminta anak-anak untuk menyimpulkan kegiatan outbound dan
mencari hambatan-hambatan dalam permainan. Ada yang berkata bahwa, “outbound seru bu, tapi waktunya kurang”. Ada juga yang mengatakan
bahwa permainan yang pertama sulit, karena sedotannya, sedangkan yang kedua sulitnya karena tali rafianya terlalu panjang. Kemudian peneliti
memberikan penegasan, bahwa setiap permainan memang ada
hambatannya, nah disini lah akan terlihat bagaimana kegigihan dan keyakinan kalian untuk mencapai sesuatu.
3 Kegiatan Penutup
Di akhir kegiatan peneliti membimbing anak-anak untuk bergegas kembali ke dalam kelas. Selanjutnya, peneliti memberikan lembar refleksi
pada masing-masing anak untuk mengetahui bagaimana tanggapan dan perasaan masing-masing dari mereka saat mengikuti kegiatan hari ini.
Setelah selesai mengerjakan lembar refleksi, peneliti membagikan angket kepercayaan diri untuk diisi oleh mereka. Setelah kegiatan selesai peneliti
lalu menutupnya dengan salam dan mengingatkan anak-anak agar tidak lupa dengan pertemuan selanjutnya.
c. Data Hasil Angket dan Hasil Observasi Skala Kiraan Sifat Siklus I
1 Data Hasil Angket Siklus I a Data Skor Subjek
Hasil analisis capaian kepercayaan diri anak pada siklus I ini menunjukan peningkatan dibandingkan dengan capaian skor subjek pada
pra tindakan. Hasil analisis skor subjek kepercayaan diri siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Kalasan sebagai berikut:
Tabel 14. Penggolongan Skor Subjek pada Tahap Pra Tindakan dan Siklus I
Grafik 6. Grafik Penggolongan Skor Subjek pada Tahap Pra dan Siklus I
Dari grafik di atas dideskripsikan bahwa 12,50 anak memiliki kategori sedang, 29,10 anak memiliki kategori tinggi dan 58,30 anak
memiliki kategori sangat tinggi. Pada siklus I ini tidak anak yang memiliki kategori rendah dan sangat rendah.
29.10
12.50 41.60
16.60 12.50
29.10 58.30
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7
SR R
S T
ST Kategori PRA
Kategori S1
Rentang Skor
Kategori Frekuensi
Pra Siklus I
Jumlah Presentase Jumlah
Presentase
30-42 SR
- -
- 42-54
R 7
29,10 -
- 54-66
S 3
12,50 3
12,50 66-78
T 10
41,60 7
29,10 78-90
ST 4
16,60 14
58,30
Grafik 7. Skor Subjek pada Tahap Siklus I
b Data Skor Item Data skor item bertujuan untuk menunjukan item yang memiliki
nilai kurang sehingga menjadi titik fokus perbaikan. Berikut tabel data skor item pra tindakan:
Tabel 15. Penggolongan Skor Item Kepercayaan Diri Tahap Siklus I dan Pra Tindakan
78 76 84 85
71 79
92 92 66
80 77 95
65 85
77 92
86 74
91 91 80
68 60
80
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324
SKOR
SUBJEK
Rentang Skor
Kategori Siklus I
Pra Jumlah Presentase
Jumlah Presentase
42 SR
- -
47,25-60,75 R
- 6
22,20 60,75-74,25
S 22
81,48 21
77,80 74,25-87,75
T 5
18,5 -
87,75 ST
-
-
Grafik 8. Grafik Penggolongan Skor Item pada Tahap Siklus I dan Tahap Pra
Tindakan
Dari grafik di atas dideskripsikan 81,48 item memiliki kategori sedang, dan 18,5 item memiliki kategori tinggi pada siklus I. Pada pra
tindakan 22,2 item memiliki kategori rendah dan 77,8 item memiliki kategori sedang. Hasil dari pra tindakan ke siklus I terlihat mengalami
peningkatan. Hasil ini yang akan menjadi titik fokus perbaikan pada siklus selanjutnya.
81.48
18.50 22.20
77.80
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9
SR R
S T
ST
S K
O R
KATEGORI
Kategori S1 Kategori PRA
Grafik 9. Grafik Perbandingan Skor Item pada
Tahap Pra Tindakan dan Siklus I
2 Data Hasil Observasi Skala Kiraan Sifat Siklus I Observasi pada penelitian siklus I dilakukan oleh peneliti dan juga
rekan peneliti atau observer sehingga observer mendapatkan data tentang gambaran situasi dan kondisi saat kegiatan bimbingan di kelas. Observer
mendapatkan data melalui lembar observasi terstruktur yang menjadi pegangan selama kegiatan bimbingan berlangsung. Hasil observasi pada
siklus I diperoleh
10 20
30 40
50 60
70 80
90
1 3
5 7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27
S K
O R
ITEM
Pra S1
Tabel 16. Hasil Observasi Perilaku Percaya Diri dan Tidak Percaya Diri
pada Tahap Siklus I No
Perilaku Jumlah Siswa
1 Berani berbicara
8 2
Mendengarkan 20
3 Bertanya
7 4
Memperhatikan 19
5 Menjawab Pertanyaan
9 6
Berani mengacungkan jari 6
7 Berani maju ke depan kelas
5 8
Berani menunjukan hasil pekerjaan
9 9
Diam saja 13
10 Gugup jika berbicara
10 11
Menundukan kepala 3
12 Tidak mau menunjukan hasil
pekerjaan 8
13 Malu menjawab
10 14
Takut maju kedepan 15
Grafik 10. Grafik Hasil Observasi Perilaku Percaya Diri dan Tidak Percaya Diri
pada Tahap Siklus I
8 20
7 19
9 6
5 9
13 10
3 8
10 15
5 10
15 20
25
d. Data Wawancara Siklus I
Wawancara pada penelitian siklus I dilakukan dengan subjek beberapa siswa kelas VIIIA. Proses wawancara dilakukan setelah kegiatan bimbingan
seleseai. Berikut adalah beberapa jawaban atas pertanyaan wawancara yang diajukan kepada siswa.
1 Siswa merasa bahwa dirinya lebih berani untuk mengobrol dengan teman-temannya.
2 Siswa menilai kegiatan outbound yang dilakukan sangat menarik dan seru, menjadikan satu sama lain saling kompak.
3 Siswa merasa ia lebih santai dan percaya diri untuk menyatakan sesuatu dihadapan teman, karena dengan adanya permainan dalam
outbound yang membuat mereka semakin dekat.
e. Refleksi
Refleksi penelitian tindakan siklus I dilakukan setelah selesai pemberian tindakan dengan mengumpulkan semua data dari angket, hasil
pengamatan dan wawancara. Secara keseluruhan, proses siklus I telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan, peneliti memberikan layanan
bimbingan kelompok dengan outbound. Dari proses pengumpulan data yang telah didapatkan pada siklus I telah menunjukkan bahwa ada perbaikan dari
pada pada saat pra tindakan atau sebelum melalui penggunaan outbound.
Hal ini nampak dilihat pada hasil skala yang telah diolah, dimana pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan dari pada saat pra tindakan.
3. Siklus II