Percaya Diri LANDASAN TEORI

9

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab landasan teori ini dipaparkan pengertian percaya diri, faktor- faktor percaya diri, gejala kurang percaya diri, memupuk rasa percaya diri, layanan bimbingan kelompok berbasis aktivitas outbound.

A. Percaya Diri

Setiap orang pasti pernah mengalami masalah dengan rasa percaya diri. Hal ini terkait dengan soal keberanian dan krisis diri yang ada dalam dirinya. Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. 1. Pengertian Percaya Diri Hakim 2002: 4 berpendapat “percaya diri merupakan keyakinan dalam diri seseorang untuk dapat menangani segala sesuatu dengan tenang. Percaya diri merupakan keyakinan dalam diri yang berupa perasaan dan anggapan bahwa dirinya dalam keadaan baik sehingga memungkinkan individu tampil dan berperilaku dengan penuh keyakinan.” Setiap individu mempunyai hak untuk menikmati kebahagiaan dan kepuasan atas apa yang telah diperolehnya, tetapi itu akan sulit dirasakan apabila individu tersebut memiliki percaya diri yang rendah. Bukan hanya ketidakmampuan dalam melakukan suatu pekerjaan, tetapi juga ketidakmampuan dalam menikmati pekerjaan tersebut. Percaya diri pada individu tidak selalu sama, pada saat tertentu kita merasa yakin atau mungkin, ada situasi dimana individu merasa yakin dan situasi dimana individu tidak merasa demikian Hakim 2002:4 Berbagai studi dan pengalaman telah menjelaskan bahwa kepercayaan diri seseorang terkait dengan dua hal yang paling mendasar dalam praktek hidup kita. Pertama, kepercayaan diri terkait dengan bagaimana seseorang memperjuangkan keinginannya untuk meraih sesuatu prestasi atau performansi. Kedua, kepercayaan diri terkait dengan kemampuan seseorang dalam menghadapi masalah yang mengahambat perjuangannya. Orang yang kepercayaan dirinya bagus akan cenderung berkesimpulan bahwa dirinya “lebih besar” dari masalahnya. Sebaliknya, orang yang punya kepercayaan diri rendah akan cenderung berkesimpulan bahwa masalahnya jauh lebih besar dari dirinya. 2. Ciri-ciri orang yang percaya diri Hakim 2005: 5 menyebutkan ciri -ciri orang yang percaya diri sebagai berikut: a. Selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan sesuatu; b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai; c. Mampu menetralisasi ketegangan di dalam berbagai situasi; d. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi; e. Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup; f. Memiliki kecerdasan yang cukup dan tingkat pendidikan formal yang cukup; 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Percaya Diri Hakim 2002:121 menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya percaya diri, yaitu: a. Faktor internal 1 Konsep diri Konsep diri merupakan penilaian mengenai diri sendiri. Terbentuknya konsep diri pada seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam sosialisasi dengan lingkungan. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya memiliki konsep diri yang negatif, sebaliknya seseorang yang memiliki rasa percaya diri akan memiliki konsep diri yang positif. 2 Kondisi fisik Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri. Penampilan fisik dan ketidakmampuan fisik seseorang juga bisa menyebabkan rasa rendah diri pada diri orang tersebut. 3 Pengalaman hidup Kepercayaan diri yang terbentuk dalam diri setiap orang merupakan hasil dari pengalamannya sepanjang hidup. Biasanya orang yang memiliki pengalaman mengecewakan, akan menyebabkan timbulnya rasa rendah diri pada dirinya. Terlebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa tidak aman, kurang kasih sayang, dan kurang perhatian. b. Faktor eksternal 1 Pendidikan Tingkat pendidikan yang rendah cenderung akan membuat seseorang dibawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya seseorang yang memilki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Seseorang tersebut akan mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya. 2 Lingkungan Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan masyarakat. Dukungan yang diterima dari lingkungan keluarga, seperti anggota keluarga yang saling berienteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi pada diri seseorang. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat yang memberikan dampak positif, maka seseorang akan berkembang menjadi lebih baik. 4. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri Gufron 2010:35 menyebutkan ciri-ciri anak yang memiliki rasa percaya diri positif adalah: a. Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif anak tentang dirinya bahwa anak mengerti sungguh-sungguh akan apa yang dilakukannya. b. Optimis yaitu sikap positif anak yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuannya. c. Obyektif yaitu anak yang percaya diri memandang permasalahan atau sesuatu sesuai dengan kebenaran yang semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri. d. Bertanggung jawab yaitu kesediaan anak untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya. e. Rasional yaitu analisa terhadap sesuatu masalah, sesuatu hal, sesuatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan. Nasution 2000 berpendapat, tinggi atau rendahnya kepercayaan diri dapat dilihat melalui beberapa aspek, yaitu a. Memiliki keyakinan terhadap kemampuannya , yaitu individu dapat yakin akan dirinya sendiri. b. Memiliki kemandirian, yaitu indiviu memiliki kemandirian untuk dapat memutuskan segala sesuatu yang sesuai dengan dirinya. c. Berani berpendapat dalam segala situasi dan kondisi, individu dapat berpendapat dalam berbagai segi situasi yang dialaminya. d. Berani mencoba hal yang baru tanpa ada rasa takut salah, yaitu mempunyai keberanian untuk mencoba sesuatu hal yang baru. e. Merasa dapat diterima oleh lingkungan tempat berinteraksi., individu mempunyai keyakinan baha dirinya akan dapat diterima ditengah-tengah lingkungan tempat ia berinteraksi. 5. Gejala Kurang Percaya Diri Rasa kurang percaya diri pada individu dapat dilihat dengan gejala- gejala tertentu yang dapat ditunjukkan dalam berbagai perilaku. Gejala- gejala perilaku kurang percaya diri yaitu suka melamun, kelakuan tidak baik, berlebihan untuk menunjukkan kebaikan keadaan emosi, keadaan seperti gagap dan ngompol serta gejala lainnya. Kurang percaya diri ini dengan berbagai faktor menyebabkan mungkin timbul kelakuan menarik diri atau negatif, seperti malas, menyendiri, pengecut dan sebagainya Nasution, 2000:73 6. Tingkah Laku Orang yang Rendah Diri Kelemahan yang dimiliki oleh seseorang baik berasal dari luar maupun dari dalam dirinya dapat menimbulkan perasaan rendah diri. Orang yang merasa rendah diri dapat dilihat dari tingkah lakunya. Setiawan Pongky 2014:21 menyebutkan tingkah laku orang yang rendah diri antara lain sebagai berikut: a. Penyendiri Selalu menyendiri dan menarik diri dari pergaulan. Orang yang menganggap dirinya tidak mempunyai kemampuan yang berarti biasanya tidak mau bergaul dan menarik diri dari pergaulan. Mereka mungkin menganggap dirinya tidak berharga dibanding orang lain yang mereka anggap lebih baik dalam setiap aspek. b. Peragu Selalu ragu dalam bertindak. Orang yang merasa tidak mempunyai kemampuan yang berarti akan selalu ragu-ragu dalam bertindak. Perasaan seperti itu akan merugikan diri sendiri. c. Lemah dalam Persaingan Orang yang rendah diri tidak mau bersaing positif. Ia merasa tidak mampu untuk mengikuti persaingan seperti yang orang lain, karena ia merasa tidak mempunyai kemampuan atas dirinya sendiri. d. Tidak Sportif Orang yang rendah diri menolak untuk berpartisipasi dalam semua jenis kompetisi, di mana kemampuan mereka akan diuji melawan orang lain. Meski ika mereka melakukannya, sikap yang suka mencela sepertinya akan muncul. Meski begitu, dia sangat menikmati kemenangan, walau itu mungkin bukan atas usahanya sendiri. e. Sangat Sensitif Orang yang punya rasa rendah diri sangat sensistif terhadap pujian dan kritikan. Jika dipuji, dia akan mempertanyakan ketulusan dari orang yang memuji, dan jika dikritik, dia akan segera mempertahankan diri. Dia tidak bisa merespon humor ringan dengan baik. f. Memancing Pujian Orang yang rendah diri itu sangat suka memancing pujian dari orang lain. Akan tetapi, terkadang, meski ingin sekali dipuji, dia mungkin tidak mau menerimanya dan percaa bahwa orang yang memuji tersebut hanyalah karena dipancing. g. Takut Membuat Kesalahan Orang yang rendah diri juga takut untuk mencoba sesuatu yang baru, karena jauh di dalam hatinya dia sangat takut membuat kesalahan sehingga akan terus menerus teringat dengan kesalahannya tersebut. 7. Memupuk Rasa Percaya Diri Krisis kepercayaan diri adalah persoalan yang sangat penting untuk diselesaikan, karena kepercayaan diri adalah modal awal untuk siapa saja dalam menghadapi hidup yang penuh dengan persaingan. Tentu saja banyak cara ang dapat dilakukan bahkan dilatih untuk meningkatkan kepercaaan diri dalam jangka waktu panjang. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional, maka individu harus memulainya dari dalam diri sendiri. Hal ini sangat penting mengingat bahwa hanya individu yang bersangkutan yang dapat mengatasi rasa kurang percaya diri yang sedang dialaminya. Setiawan Pongky 2014:46 menyatakan cara memupuk rasa percaya diri yaitu, menilai diri secara objektif, beri penghargaan yang jujur terhadap diri, positive thinking, berani mengambil resiko, dan belajar mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan.

B. Outbound