Pra Tindakan Prosedur Pelaksanaan Tindakan

Penjabaran hasil penelitian dan pembahasan tiap siklus dan pra tindakan adalah sebagai berikut:

1. Pra Tindakan

Tahap penelitian pra tindakan dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 1x45 menit dan di akhir pertemuan diadakan pembagian angket untuk mengukur capaian skor kepercayaan diri siswa anak sebelum tindakan dilakukan. Pada pra tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun panduan observasi dan mempersiapakan angket skala kepercaaan diri siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan dan merencanakan segala sesuatu sebelum pelaksanaan penelitian. Kegiatan yang dilaksanakan saat perencanaan meliputi: 1 Penyusunan Instrumen Penelitian a Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mencatat hasil pengamatan selama proses bimbingan bimbingan berlangsung. Peneliti juga menyusun lembar observasi yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas peserta layanan selama kegiatan bimbingan berlangsung. b Angket Kepercayaan Diri Angket kepercayaan diri siswa disusun untuk mengukur tingkat kepercayaan diri siswa SMP Kanisius Kalasan. c Pedoman Wawancara Pedoman wawancara disusun untuk menelusuri lebih lanjut tentang hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi dan pengisian skala. Selain itu pedoman wawancara juga mempermudah peneliti untuk melakukan tanya jawab dengan siswa.

b. Pelaksanaan Pra Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan dan arahan guru BK yang memberikan bimbingan. Selama kegiatan bimbingan berlangsung, peneliti didampingi dan dibantu oleh mitra kolaboratif dalam melakukan pengamatan siswa. Kegiatan pra tindakan ini berlangsung pada hari Sabtu, 17 Mei 2014 pukul 08.00 peneliti tiba di SMP Kanisius Kalasan untuk melakukan persiapan pra tindakan. Peneliti datang bersama mitra kolaboratif yang akan mengobservasi peneliti dan siswa-siswi SMP Kanisius Kalasan yang berkegiatan selama kegiatan bimbingan berlangsung. Berikut rincian kegiatan pra tindakan: 1 Kegiatan Awal Kegiatan dimulai pukul 08.20, diawali dengan berdoa dan salam. Pada pertemuan kali ini suster irine selaku guru BK menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan Peneliti dan mitra kolaboratif datang kesini SMP Kanisius Kalasan adalah untuk melakukan penelitian yang sebelumnya pada hari ini Sabtu, 17 Mei 2014 diawali dengan mengobservasi siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta dan membagikan angket pada akhir pertemuan nanti. 2 Kegiatan Inti Pada kegiatan inti ini peneliti mulai suster irine selaku guru BK tidak memberikan banyak materi, beliau langsung mengajak semua siswa untuk tanya jawab. Suster menunjuk beberapa siswa untuk menceritakan kekompakan kelas VIIIA. Jawaban mereka sangat beragam ada menjawab kompak mengerjakan tugas, kompak berbagi makanan, kompak ribut di kelas, dan ada pula yang menjawab kompak mencontek. Suster sangat senang karena beberapa anak jujur menjawab mengenai bentuk kekompakan di kelasnya. Kemudian, suster melanjutkan dengan memberikan sebuah kegiatan. Suster meminta setiap baris dikelas untuk membentuk sebuah kelompok, dan selanjutnya kelompok-kelompok tersebut diminta untuk membuat poster dengan satu topik dan dikumpulkan minggu depan. Pada pertemuan kali ini semua kelompok diminta untuk menentukan topik-topik yang akan dibuat poster beserta alasannya. Dari kegiatan ini sudah terlihat siswa mana yang sangat aktif dan mana yang tidak aktif. Kemudian suster bertanya kepada semua anak, siapa yang bertanya mengenai tugas poster? Adakah yang masih bingung? Ada 1 anak yang berani mengacungkan jarinya. Satu anak tersebut bertanya, bagaimana membuat poster jika tidak bisa photosop? Dikelompok saya tidak ada yang bisa menggunakan program photopsho. Ada beberapa anak yang hanya bisa menggambar. Kemudian suster memberikan jawaban berupa motivasi kepada kelompok tersebut. Suster menjawab, saya tidak berkata dari awal untuk membuat poster harus dengan menggunakan program photoshop. Kalian bisa membuatnya dengan bentuk tulisan atau gambar yang kalian desain sendiri tidak menggunakan program photoshop, melainkan dengan ketrampilan yang kalian miliki masing-masing. Sehingga, apa yang menjadi tujuan dari pembuatan poster bisa dirasakan oleh masing-masing anak yaitu dengan kerjasama. Karena apabila masing-masing kelompok kurang memiliki kerjasama, apa yang akan terjadi? Kalian menjadi tidak kompak, menyalahkan satu sama lain, dan tugas poster tidak akan terselesaikan. . Kemudian suster memberikan penegasan lagi, bahwa tugas poster yang diberikan pada hari ini juga untuk melatih ketrampilan dan, kepercayaan diri siswa. Dimana, beberapa anak yang mempunyai bakat menggambar belum tersalurkan maka dengan adanya tugas poster ini menjadi batu loncatan untuk melatih percaya diri masing-masing anak. Bukan hanya dengan menggambar, tetapi siswa juga diberikan pengalaman untuk berani mengungkapkan pendapatnya di depan teman- teman kelompok masing-masing. 3 Kegiatan Penutup Pada kegiatan penutup, suster mempersilahkan peneliti untuk membagikan angket kepercayaan diri kepada anak-anak. Peneliti meminta kepada anak-anak untuk mengisi angket tersebut secara jujur dan sesuai dengan keadaan anak-anak pada saat ini. Sambil menunggu anak-anak mengisi angket, peneliti melihat hasil observasi dari mitra kolaboratif dan menyimpan hasil tersebut untuk dijadikan sebagai penilaian bagi peneliti. Peneliti juga berkonsultasi dengan suster mengenai kegiatan hari ini.

c. Data Hasil Angket Pra Tindakan dan Hasil Observasi Skala Kiraan Sifat

1 Data Hasil Angket Pra Tindakan Angket kepercayaan diri disusun berdasarkan kisi-kisi kepercayaan diri siswa. Dari hasil angket pada pra penelitian diperoleh data skor subjek dan data skor item. a Data Skor Subjek Data skor subjek merupakan data yang bertujuan untuk mengetahui kepercayaan diri siswa pra penelitian dengan materi bimbingan percayaa diri dan metode yang digunakan adalah ceramah serta tanya jawab. Berikut grafik data skor subjek pada pra tindakan: Tabel 11. Penggolongan Skor Subjek Kepercayaan Diri Tahap Pra Tindakan Rentang Skor Kategori Pra Jumlah Presentase 30-42 SR 42-54 R 7 29,10 54-66 S 3 12,50 66-78 T 10 41,60 78-90 ST 4 16,60 Grafik 1. Grafik Penggolongan Skor Subjek Tahap Pra Tindakan Dari grafik di atas dideskripsikan bahwa 29,1 siswa memiliki kategori rendah, 12,5 siswa memiliki kategori sedang, 41,6 siswa memiliki kategori tinggi, dan 16,6 siswa memiliki kategori sangat tinggi Grafik 2. Grafik Skor Subjek Tahap Pra Tindakan 29.10

12.50 41.60

16.60 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 SR R S T ST S K O R KATEGORI 53 52 65 63 61 68 76 78 54 53 67 83 51 78 54 84 76 89 77 75 77 92 54 76 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 S K O R SUBJEK b Data Skor Item Data skor item bertujuan untuk menunjukan item yang memiliki nilai kurang sehingga menjadi titik fokus perbaikan. Berikut tabel data skor item pra tindakan: Tabel 12. Penggolongan Skor Item Kepercayaan Diri Tahap Pra Tindakan Grafik 3. Grafik Penggolongan Skor Item Tahap Pra Tindakan

22.20 77.80

0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 SR R S T ST SKOR KATEGORI Rentang Skor Kategori Pra Jumlah Presentase 42 SR - 47,25-60,75 R 6 22,2 60,75-74,25 S 21 77,8 74,25-87,75 T - 87,75 ST - Dari grafik di atas dideskripsikan bahwa 22,2 item memiliki kategori rendah dan 77,8 item memiliki kategori sedang. Ini yang menjadi bahan perbaikan peneliti untuk siklus selanjutnya. Grafik 4. Grafik Skor Item pada Tahap Pra Tindakan 2 Data Hasil Observasi Skala Kiraan Sifat Pada pertemuan pra tindakan, observasi dilakukan peneliti bersama mitra kolaboratif. Observasi ini dipandu oleh pedoman kiraan sifat kegiatan bimbingan, selain itu peneliti juga memiliki catatan lapangan. Berdasarkan pengamatan, pada kegiatan bimbingan pra tindakan ini, banyak hal yang peneliti amati, seperti anak yang lebih banyak diam, mengobrol dengan teman, dan ada juga yang tidak mau bergabung dengan temannya. Ada juga beberapa anak yang sulit diatur, karena ia hanya bercanda dengan temanya 61 62 63 58 64 61 62 68 67 61 64 63 56 59 62 63 63 59 62 58 61 64 61 59 61 53 61 10 20 30 40 50 60 70 80 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 S K O R ITEM selama kegiatan berlangsung. Beberapa hal inilah yang menjadi catatan untuk peneliti. Observer mendapatkan data melalui lembar observasi terstruktur yang menjadi pegangan selama kegiatan bimbingan berlangsung. Siswa yang memiliki kepercayaan diri dilihat dari keaktifannya saat di kelas, Perilaku aktif dalam hal ini adalah siswa mampu bertanya, mendengarkan, memperhatikan, menjawab pertanyaan, melaksanakan perintah. Perilaku memperhatikan teramati oleh peneliti, bahwa beberapa anak ada yang tidak memperhatikan dan beberapa anak memperhatikan peneliti. Berikut adalah hasil observasi pada pra tindakan: Tabel 13. Hasil Observasi Perilaku Percaya Diri dan Tidak Percaya Diri pada Tahap Pra tindakan No Perilaku Jumlah Siswa 1 Berani berbicara 1 2 Mendengarkan 18 3 Bertanya 2 4 Memperhatikan 19 5 Menjawab Pertanyaan 6 6 Berani mengacungkan jari 2 7 Berani maju ke depan kelas 2 8 Berani menunjukan hasil pekerjaan 7 9 Diam saja 15 10 Gugup jika berbicara 10 11 Menundukan kepala 6 12 Tidak mau menunjukan hasil pekerjaan 10 13 Malu menjawab 10 14 Takut maju kedepan 18 Grafik 5. Grafik Hasil Observasi Perilaku Percaya Diri dan Tidak Percaya Diri pada Tahap Pra tindakan

d. Refleksi

Setelah dilaksanakan kegiatan bimbingan pada pra tindakan ini, selanjutnya dilaksanakan refleksi terhadap capaian hasil. Peneliti, guru BK dan mitra kolaboratif mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan pra tindakan dan melakukan evaluasi. Berikut dipaparkan hasil refleksi. Secara umum pelaksanaan bimbingan kelompok tahap pra tindakan telah sesuai dengan SPB yang telah disusun oleh peneliti. Namun demikian, masih terdapat beberapa hambatan yang muncul saat kegiatan pra tindakan dilaksanakan dan hambatan inilah yang perlu dilakukan perbaikan. Beberapa hambatan itu antara lain: 1 18 2 19 6 2 2 7 15 10 6 10 10 18 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 a. Beberapa anak menggunakan kesempatan saat guru BK sedang menjelaskan, untuk mengobrol dengan teman, bercanda, ataupun jalan-jalan sendiri. b. Ada salah seorang anak yang hanya duduk diam. c. Kemauan anak untuk menjawab pertanyaan sangat sedikit. Dan mereka belum terlalu aktif untuk berbicara dan bertanya mengenai materi yang telah disampaikan oleh peneliti. d. Saat peneliti menjelaskan materi beberapa anak tidak memperhatikan. Peneliti dan juga mitra kolaboratif berdiskusi dan melakukan evalusi terhadap kegiatan pra tindakan yang telah dilaksanakan untuk melakukan perubahan dan perbaikan pada layanan bimbingan pada siklus berikutnya, antara lain: a. Peneliti memberikan perhatian dengan memberi pertanyaan kepada anak yang tidak memperhatikan peneliti saat sedang menjelaskan materi saat bimbingan berlangsung. b. Pada siklus I peneliti harus lebih tegas pada anak-anak yang masih terlihat bercanda dan kurang serius. c. Peneliti memperingatkan anak supaya tugas dikerjakan dan diselesaikan tepat waktu. Sebagian dari mereka masih ada yang bercanda dan mengobrol.

2. Siklus I