a Based on negative ranks. b Wilcoxon Signed Ranks Test
Output SPSS menjelaskan nilai Z pada pra penelitian-Siklus I adalah - 3,245 dan Asymp Sign 2-tailed adalah 0,001. Pada siklus I-siklus II nilai Z
adalah -3,216 dan Asymp Sign 2-tailed adalah 0,001. Pada siklus II -siklus III nilai Z adalah -3,151 dan Asymp Sign 2-tailed adalah 0,002. Pada pra
penelitian-siklus III nilai Z adalah -4,244 dan Asymp Sign 2-tailed adalah 0,00. Jika 0,00 0,05 maka Ho ditolak. Jadi, kesimpulannya ada
peningkatan kepercayaan diri siswa melalui bimbingan kelompok berbasis aktivitas outbound pada kelas VIIIA SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta
tahun ajaran 20132014. Hasil uji SPSS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
D. Pembahasan
Bimbingan kelompok berbasis outbound adalah bimbingan kelompok yang di dalamnya terdapat kegiatan outbound. Dimana outbound yang di
dalamnya terdapat berbagai gamepermainan pendukung menjadi salah satu kegiatan yang menunjang berlangsungnya kegiatan bimbingan kelompok.
Adanya kegiatan outbound ini juga memberi kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam layanan bimbingan kelompok berbasis outbound.
Selanjutnya bermain game menurut Serok dan Blom dalam Nandang Rusmana, 2009 : 04 menyebutkan bermain game pada intinya bersifat
sosial dan melibatkan belajar dan mematuhi peraturan, pemecahan masalah,
disiplin diri, dan control emosional serta adopsi peran-peran pemimpin dan pengikut yang semuanya merupakan komponen-komponen penting dalam
bersosialisasi. Melalui outbound ini anak dilatih untuk bisa mengembangkan
kepribadiannya, anak juga diajarkan bagaimana memotivasi dirinya sendiri maupun memotivasi orang lain yang ada disekitarnya. Winkel Sri Hastuti
2007:565 menjelaskan manfaat bimbingan kelompok adalah mendapat kesempatan untuk berkontak langsung dengan banyak siswa, memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh siswa, siswa dapat menyadari tantangan yang akan dihadapi, siswa dapat menerima diri setelah menyadari bahwa
teman-temannya sering menghadapi persoalan, kesulitan, dan tantangan yang kerap kali sama.
Aktivitas outbound ini memberikan kesempatan kepada anak untuk bisa belajar bagaimana melatih keberanian dan bekerja sama dalam
kelompok, bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan teman dan yang bagaimana pula untuk bisa membuat dirinya lebih percaya diri tampil
didepan orang banyak. Terlihat dari pra tindakan ada beberapa anak yang terlihat pasif dan tidak antusias untuk mengikuti bimbingan dan tidak mau
berinteraksi dengan teman. Namun, setelah dilakukan beberapa pertemuan dapat dilihat bahwa anak-anak yang sebelumnya malu, diam, gugup dan
suka melamun, lebih berani dan percaya diri. Anak bisa mengekspresikan dirinya sesuai dengan keyakinan diri masing-masing. Tidak ada rasa takut,
malu, dan minder lagi. Anak mampu untuk berkomunikasi dengan baik, dan
dapat mengeluarkan pendapatnya didalam kelompok kecil maupun kelompok besar.
Selanjutnya, pada bimbingan kali ini peran peneliti adalah membantu anak-anak yang menjadi subek penelitian untuk bisa meningkatkan
kepercayaan diri mereka yang belum maksimal. Hakim 2002 berpendapat percaya diri merupakan keyakinan dalam diri seseorang untuk dapat
menangani segala sesuatu dengan tenang. Dapat disimpulkan bahwa, percaya diri merupakan keyakinan dalam diri yang berupa perasaan dan
anggapan bahwa dirinya dalam keadaan baik sehingga memungkinkan individu tampil dan berperilaku dengan penuh keyakinan. Hal ini dapat
terlihat dari hasil angket dan hasil observasi yang sudah dilakukan. Berdasarkan data yang diperoleh, anak yang memiliki kepercayaan diri
rendah berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Anak menyadari bahwa
perlunya meningkatkan kepercayaan diri yang ada dalam diri mereka masing-masing, agar mampu bersosialisasi dengan orang lain tanpa harus
menutup diri. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian yang telah diuraikan
sebelumnya, dapat diketahui bahwa peneliti melaksanakan langkah-langkah bimbingan kelompok berbasis outbound dengan maksimal. Hasil analisis
data menunjukan bahwa pelaksanaan layanan bimbingan kelompok berbasis outbound
dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas VIIIA SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 20132014. Peningkatkan
kepercayaan diri ini dapat diketahui dari hasil observasi selama proses bimbingan kelompok berlangsung. Selain itu juga dapat diketahui dari hasil
angket yang dibagikan pada pra tindakan, siklus I, siklus II, dan siklus III dapat dilihat sebagai berikut:
1 Pada pra tindakan terdapat 7 tujuh anak yang memiliki kepercayaan diri rendah R dengan presentase 29,10 dan 3 tiga
anak memiliki kepercayaan diri sedang S dengan presentase
12,50. Pada pra tindakan ini juga terdapat anak yang memiliki
kepercayaan diri tinggi T sejumlah 10 sepuluh anak dengan presentase 41,60, dan anak yang memiliki kepercayaan diri sangat
tinggi ST hanya berjumlah 4 empat anak dengan presentase
16,60.
2 Pada siklus I terdapat 3 tiga anak dengan kategori sedang sedang dengan presentase 12,50, dan 7 tujuh anak memiliki kategori
tinggi T dengan presentase 29,10. Pada siklus 1 ini juga terdapat anak dengan kategori sangat tinggi ST sejumlah 14 empat belas
anak dengan presentase 58,30
3 Pada siklus II terdapat 6 enam anak yang memiliki kepercayaan diri tinggi T dengan presentase 25 dan 18 delapan belas anak
memiliki kepercayaan diri sangat tinggi ST dengan presentase 75. Pada siklus 2 dan 3 tidak terdapat anak yang memiliki kategori
sangat rendah, rendah, dan sedang.
4 Pada siklus III terdapat 1 satu anak dengan kategori tinggi tinggi dengan presentase 4,16, dan 23 dua puluh tiga anak memiliki
kategori sangat tinggi ST dengan presentase 95,83.
Pada hasil observasi skala kiraan sifat dapat terlihat peningkatan kepercayaan diri anak dari setiap siklus, dan perilaku tidak percaya diri dari
setiap siklus semakin menurun. Anak sudah mulai berani dan terjadi peningkatan dalam setiap siklusnya. Hasil ini menunjukan bahwa sudah
terjadi peningkatan kepercayaan diri pada masing-masing anak yang peneliti bimbingan selama kurang lebih 3 minggu, sehingga target penelitian sudah
tercapai. Berdasarkan hasil angket, observasi, dan wawancara yang dicapai anak pada setiap tindakan terlihat bahwa terjadi peningkatan kepercayaan
diri dengan layanan bimbingan kelompok berbasis outbound.
118
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, tindakan bimbingan dan konseling yang sudah dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru
BK SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat kepercayaan diri anak dalam proses bimbingan kelompok
berbasis outbound dapat meningkat. Kesimpulan tersebut dapat dibuktikan dengan membandingkan data akhir siklus. Dari data hasil
angket kepercayaan diri pada akhir siklus diperoleh kenaikan nilai yang signifikan, artinya layanan bimbingan kelompok berbasis
outbound memiliki rata-rata dengan hasil, pra tindakan 63,89,
siklus I 74,22, siklus II 81,09, dan siklus III 86,14. 2. Adanya peningkatan capaian skor kepercayaan diri antar siklus
melalui layanan bimbingan kelompok berbasis outbound. Dari hasil akhir pada siklus III diperoleh adanya peningkatan kepercayaan diri
yang signifikan, anak yang memiliki skor kepercayaan diri tinggi dengan presentase 4,17 dan anak yang memiliki skor kepercayaan
diri sangat tinggi dengan presentase 95,83. 3. Hasil uji hipotesis
Hasil uji hipotesis pada pra penelitian-Siklus I adalah -3,245 dan Asymp Sign 2-tailed adalah 0,001. Pada siklus I-siklus II nilai Z