Analisa Dan Pembahasan .1 HASIL DAN PEMBAHASAN

1,0 ≤ hasil pengukuran skor terbobot 1,8 maka kinerja karyawan sangat kurang. 1.8 ≤ hasil pengukuran skor terbobot 2,6 maka kinerja karyawan kurang. 2,6 ≤ hasil pengukuran skor terbobot 3,4 maka kinerja karyawan sedang. 3,4 ≤ hasil pengukuran skor terbobot 4,2 maka kinerja karyawan baik. 4,2 ≤ hasil pengukuran skor terbobot 5,0 maka kinerja karyawan sangat baik. Berdasarkan kreteria penilaian diatas, maka kinerja karyawan pada keempat perspektif HRSC pada Januari – Desember 2008 adalah Sedang 3.224 pada Januari – Desember 2009 adalah Sedang 3.278 . Itu yang berarti PT. Sura Indah Wood Industries tidak ada perubahan yang signifikan pada dua tahun terakhir ini, dapat dilihat dari hasil yang diperoleh. 4.3 Analisa Dan Pembahasan 4.3.1 Analisis Hasil Pengukuran Kinerja Human Resources Scorecard Pengukuran Human Resources Scorecard terhadap empat perspektif, yaitu Personal Perspective , Compensation Perspective , Alignment Perspective , dan High Performance perspektive secara komprehensif. Pada Personal Perspective tidak ada yang mengalami perubahan yang signifikan atau tidak mengalami perubahan dari tahun 2008 dengan score 2.882 dan pada tahun 2009 dengan Score 2.882. Walaupun demikian dari hasil masing – masing skor terbobot KPI dari Prosentase kualitas Karyawan Yang memenuhi Kualifikasi Perusahaan sebesar 2.042 pada tahun 2008 dan 2009, untuk KPI Identifikasi Kemampuan karyawan berdasarkan job diskriptionnya sebesar 0.604 pada tahun 2008 dan 2009 sama, dan untuk KPI Prosentase karyawan yang memiliki kemampuan khusus dalam desain, operasional mesin dan pengecatan sebesar 0.236 pada tahun 2008 dan tahun 2009. Sabaiknya dari masing-masing KPI lebih di perhatikan lagi agar dapat lebih meningkat. Pada Compensation Perspective, tidak ada yang mengalami perubahan yang signifikan atau tidak mengalami perubahan dari tahun 2008 dengan score 4.132 dan pada tahun 2009 dengan Score 4.132. Walaupun demikian dari hasil masing – masing skor terbobot KPI Tingkat Produktifitas Karyawan sebesar 2.556 baik tahun 2008 maupun tahun 2009 untuk KPI Tingkat Loyalitas karyawan sebesar 0.695 baik tahun 2008 maupun tahun 2009 dan untuk KPI Tingkat Kepuasan Karyawan sebesar 0.881 untuk tahun 2008 dan 2009. Sabaiknya perusahaan lebih memperhatikan kepuasan karyawan karena dari kepuasan bisa meningkatkan loyalitas karyawan dan produktivitas karyawan. Pada Alignment Perspective, Dapat dilihat pada tabel 4.28 tidak mengalami perubahan yang signifikan dari tahun 2008 dengan score 2.353 dan pada tahun 2009 dengan Score 2.250 untuk skor terbobot KPI Tingkat Absensi Karyawan dan Jumlah Sangsi sebesar 0.597 sama antara tahun 2008 dan 2009 dari KPI ini tidak mengalami perubahan, sebaiknya perusahaan lebih menekankan tingkat kedisiplinan karyawan agar dapat lebih menurun ditahun berikutnya, untuk KPI Waktu Efektif Saat Bekerja sebesar 0.556 pada tahun 2008 dan 0.695 pada tahun 2009, kediplinan memang perlu ditingkatkan lagi dan untuk KPI Employee Turn Over Produk sebesar 1.2 untuk tahun 2008 dan 0.958 pada tahun 2009, dari semua KPI di Alignment Perspective perlu penekanan dalam tingkat kedisiplinan. High Performance Perspektive, dapat dilihat pada tabel 4.29 mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun 2008 dengan score 3.841 dan pada tahun 2009 dengan Score 4.041 tingginya kenaikan pada KPI Prosentase kelulusan karyawan dalam pelatihan mempengaruhi Score High Performance Perspektive, untuk skor terbobot KPI Prosentase kelulusan karyawan dalam pelatihan sebesar

2.48 untuk tahun 2008 dan 3.1 pada tahun 2009 mengalami peningkatan hal itu

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Kajian Analisis Sensitivitas Pada Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)

15 94 75

Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Dengan Pendekatan Human Resources Scorecard (HRSC) (Studi kasus di PT. "X" , Margomulyo - Surabaya).

0 2 11

KATA PENGANTAR - ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD (HRSC) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. SURA INDAH WOOD INDUSTRI ( SIWI )

0 0 18

PERANCANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

0 0 10