Pengertian Human Resources Scorecard HRSC

sebab itu perlu adanya pengukuran terhadap strategi sumber daya manusia. Salah satu konsep yang diperkenalkan adalah “ Human Resources Scorecard ” yang menawarkan langkah – langkah penting guna mengelola strategi sumber daya manusia.

2.2.1 Pengertian Human Resources Scorecard HRSC

Human Resources Scorecard HRSC adalah suatu alat untuk mengukur dan mengola kontribusi strategik dari peran Human Resources dalam menciptakan nilai untuk mencapai strategik perusahaan Human Resources Scorecard adalah suatu sistem pengukuran sumber daya manusia yang mengkaitkan orang – strategi – kinerja untuk menghasilkan perusahaan yang unggul. Human Resources Scorecard menjabarkan visi, misi, strategi menjadi aksi human resources yang dapat diukur kontribusinya. Human Resources Scorecard menjabarkan sesuatu yang tak berwujud leading sebab menjadi berwujud lagging akibat. Human Resources Scorecard merupakan suatu sistem pengukuran yang mengkaitkan sumber daya manusia dengan strategi dan kinerja organisasi, yang akhirnya akan mampu menimbulkan kesadaran mengenai konsekuensi keputusan sumber daya manusia, sehingga keputusan tersebut dapat dilakukan secara tepat arah dan tepat jumlah. Selain itu Human Resources Scorecard dapat menjadi alat bantu bagi manajer sumber daya manusia untuk memastikan bahwa semua keputusan sumber daya manusia mendukung atau mempunyai kontribusi langsung pada strategi usaha. Human Resources Scorecard merupakan bagian dari perusahaan. Dimana Human Resources Scorecard ibarat sebuah bangunan, yang menjadi bagian dari apa yang kita turunkan dari strategi perusahaan. Human Resources Scorecard merupakan kombinasi antara indicator lagging akibat dan indicator leading sebab, maka dapat diartikan Human Resources Scorecard harus ada hubungan sebabnya dulu baru dilihat apa akibatnya. Dari banyak pemikiran tentang Human Resources Scorecard maka Human Resources Scorecard dapat diartikan sebagai “ Gets managed. Gets Done “, artinya apa yang diukur itulah yang dikelola barulah bisa diimplementasikan dan dinilai. Dahulu pengukuran peran sumber daya manusia hanya difokuskan pada tingkat individual seperti seleksi, kompensasi per karyawan, pelatihan per karyawan. Praktik sumber daya semacam ini hanya didasarkan pada gagasan “ apabila kinerja sumber daya manusianya baik, maka otomatis kinerja perusahaan juga akan membaik”. Sekarang saatnya para profesional yang mengerti tentang sumber daya manusia menciptakan alat ukur yang digunakan untuk membuktikan peran sumber daya manusia pada implementasi strategi perusahaan dan mengola sumber daya manusia sebagai asset strategik. Menurut Brian E. Becker dalam buku “The Human Resources Scorecard, Linking People, Strategy, and Performance,3 - 4” mengemukakan 4 perspektif tentang evolusi sumber daya manusia sebagai aset strategik, yaitu :  The Personal perspective Yaitu perusahaan merekrut karyawan yang paling baik dan mengembangkannya.  The compensation perspective Yaitu perusahaan menggunakan bonus, pembayaran insentif, dan perbedaan - perbedaan yang berarti dalam pembayaran untuk memberikan ganjaran kepada karyawan yang berprestasi tinggi dan rendah. Ini adalah langkah pertama dalam mempercayai orang sebagai sumber keunggulan kompetitif, namun perusahaan belum secara penuh mengeksploitasi manfaat dari sumber daya sebagai aset strategik  The alignment perspective Yaitu manajer senior melihat karyawan sebagai aset strategik namun mereka tidak melakukan investasi dalam meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia. Sebab itu, sistem sumber daya manusia tidak dapat meningkatkan perspektif manajemen.  The high performance perspective Yaitu eksekutif sumber daya manusia dan yang lain yang memandang sumber daya manusia sebagai suatu sistem yang melekat dalam sistem yang lebih besar dari implementasi strategi perusahaan. Perusahaan mengelola dan mengukur hubungan antara kedua sistem tersebut dengan kinerja perusahaan Linking people, strategy, and performance .

2.2.2 Human Resources Architecture

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Kajian Analisis Sensitivitas Pada Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)

15 94 75

Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Dengan Pendekatan Human Resources Scorecard (HRSC) (Studi kasus di PT. "X" , Margomulyo - Surabaya).

0 2 11

KATA PENGANTAR - ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD (HRSC) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. SURA INDAH WOOD INDUSTRI ( SIWI )

0 0 18

PERANCANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

0 0 10