Personal perspektive Compensation Perspective Pada Compensation Perspective ini KPI Tingkat Produktifitas Alignment Perspective Pada Alignment Perspective ini KPI Tingkat Absensi Karyawan dan High PerformancePerspective Pada High Performa

2009 dengan Score 4.041 tingginya kenaikan pada KPI Prosentase kelulusan karyawan dalam pelatihan mempengaruhi Score High Performance Perspektive, untuk skor terbobot KPI Prosentase kelulusan karyawan dalam pelatihan sebesar

2.48 untuk tahun 2008 dan 3.1 pada tahun 2009 mengalami peningkatan hal itu

dipengruhi oleh tingkat usia dan kecerdasan karyawan sehingga mampu meluluskan banyak karyawan, untuk KPI Prosentase karyawan yang mendapatkan Penghargaan sebesar 0.316 pada tahun 2008 dan 2009 tidak mengalami perubahan karena kriteria perusahaan semakin meningkat, sedangkan untuk KPI Prosentase Komplain Customer sebesar 1.045 untuk tahun 2008 dan 0.627 untuk tahun 2009 mengalami penurunan jadi perlu adanya peningkatan mutu produk agar dapat menekan komplain customer sehingga dapat sesuai dengan tujuan perusahaan dan juga lebih memperhatikan saat pengiriman produk.

4.3.2 Masukan Terhadap Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada

Penurunan Kinerja Sebagai Respon Teknis Setelah kita membandingkan kinerja sumber daya manusia perusahaan di PT. Sura Indah Wood Industries, kita bisa mengetahui kinerja mana yang mengalami peningkatan, tetap, maupun mengalami penurunan. Setelah itu kita bisa memberikan masukan untuk memperbaiki kinerja yang mengalami penurunan ataupun tetap tetapi terdapat pada skor yang rendah. Berikut ini masukan terhadap masing-masing KPI pada setiap perspektif yang ada :

a. Personal perspektive

Pada Personal perspektive ini semua KPI mengalami penurunan, yaitu KPI Prosentase kualitas Karyawan Yang memenuhi Kualifikasi Perusahaan mengalami Penurunan walaupun dalam hitungan skor sama 3 sedang, KPI Identifikasi Kemampuan karyawan berdasarkan job diskriptionnya mengalami Penurunan walaupun dalam hitungan skor sama 3 sedang dan KPI Prosentase karyawan yang memiliki kemampuan khusus dalam desain, operasional mesin dan pengecatan mengalami peningkatan walaupun dalam hitungan skor sama 2 Kurang. Maka diperlukan perbaikan terhadap setiap KPI pada Personal Perspective ini.

b. Compensation Perspective Pada Compensation Perspective ini KPI Tingkat Produktifitas

Karyawan mengalami peningkatan walaupun dalam perhitungan skor tetap pada skor 4 baik, KPI Tingkat Loyalitas Karyawan mengalami peningkatan walaupun dalam perhitungan skor tetap pada skor 5 sangat baik. KPI Tingkat Kepuasan Karyawan tidak mengalami perubahan tetap pada skor 4 baik, Maka tidak diperlukan perbaikan terhadap setiap KPI pada Compensation Perspective ini.

c. Alignment Perspective Pada Alignment Perspective ini KPI Tingkat Absensi Karyawan dan

Jumlah Sangsi mengalami peningkatan walaupun dalam perhitungan skor tetap pada skor 1 yang berarti sangat kurang, dan KPI Waktu Efektif Saat Bekerja mengalami peningkatan dari skor 4 baik ke skor 5 sangat baik, KPI Employee Turn Over mengalami Penurunan dari Skor 5 sangat baik ke skor 4 baik perlu adanya perbaikan dalam memotivasi agar tidak ada penggaran yang meningkat dalam tahun berikutnya.

d. High PerformancePerspective Pada High PerformancePerspective ini, KPI

Prosentase kelulusan karyawan dalam pelatihan mengalami peningkatan skor dari 4 baik menjadi 5 sangat baik, dan Prosentase karyawan yang mendapatkan Penghargaan mengalami pePenurunan walaupun dalam perhitungan skor tetap pada skor 2 kurang. sedangkan KPI Prosentase Komplain Customer mengalami Penurunan dari 5 sangat baik menjadi 4 baik, perlu adanya perbaikan pada mutu produk agar tidak terjadi komplain.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian menggunakan metode Human Resource Scorecard yang terdiri atas Personal Perspective, Compensation Perspective, Alignment Perspective dan High Performance Perspecti di PT. Sura Indah Wood Industries, Gresik adalah sebagai berikut : 1 Key Performance Indicator KPI yang tidak memenuhi target dalam penerapkan tiap perspektif antara lain : a. Pada Personal perspektive ini semua KPI mengalami penurunan, yaitu KPI Prosentase kualitas Karyawan Yang memenuhi Kualifikasi

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Kajian Analisis Sensitivitas Pada Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)

15 94 75

Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Dengan Pendekatan Human Resources Scorecard (HRSC) (Studi kasus di PT. "X" , Margomulyo - Surabaya).

0 2 11

KATA PENGANTAR - ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD (HRSC) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. SURA INDAH WOOD INDUSTRI ( SIWI )

0 0 18

PERANCANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

0 0 10