Compensation Perspektif Alignment perspektif Alignment Perspective adalah mengukur tingkat pencapaian kinerja dari Perspective Personal

b. Compensation Perspektif

Compensation Perspektif yaitu perusahaan menggunakan bonus, pembayaran insentif, dan perbedaan - perbedaan yang berarti dalam pembayaran untuk memberi ganjaran kepada karyawan yang berprestasi tinggi dan rendah. Ini adalah langkah pertama dalam mempercayai orang sebagai sumber keunggulan kompetitif kompetitive advantages , namun perusahaan belum secara penuh mengeksploitasi manfaat dari sumber daya sebagai aset strategik. Strategic Objective dari compensation perspektif, yaitu a Kepuasan karyawan Ukuran yang dipakai, yaitu dengan memperhatikan indeks kepuasan karyawan dan itu bisa dilihat dari perusahaan tersebut dalam memberikan tunjangan, bonus, maupun fasilitas keselamatan dan kesehatan pekerja, sehingga karyawan merasa puas dengan apa yang di terima dari kerjaanya. b Loyalitas karyawan Ukuran yang dipakai, yaitu dengan tingkat kedatangan, saat adanya lembur Over Time dan keseriusan saat berkerja. c Produktivitas karyawan Ukuran yang dipakai, yaitu dilihat dari cara kerja karyawan dalam menghasilkan sebuah produk dengan ide terbaru, dan juga bisa dilihat dari usia karyawan

c. Alignment perspektif Alignment Perspective adalah mengukur tingkat pencapaian kinerja dari

sumber daya manusia itu sendiri. Strategic Objective dari alignment perspektif, yaitu a Meningkatkan Kedisiplinan karyawan Ukuran yang dipakai, yaitu  Tingkat Absensi  Jumlah sanksi b Meningkatkan Mutu karyawan dalam berkerja Ukuran yang dipakai, yaitu dengan melihat waktu renggang yang diciptakan sendiri dalam jam aktive berkerja c Mengurangi Turn Over Ukuran yang dipakai, yaitu dengan melihat rata-rata pergantian karyawan baik yang direncanakan maupun tidak direncanakan dalam artian pergantian tersebut benar-benar dilakukan dalam pengembangan perusahaan

d. Perspective High Performance

Pengukuran Kinerja ini memandang sumber daya sebagai suatu sistem yang melekat dalam sistem yang lebih besar dari implementasi strategi perusahaan. Perusahaan mengelola dan mengukur hubungan antara kedua sistem tersebut dengan kinerja perusahaan linking people, strategy, and performance . Strategic Objective dari high performance perspektif, yaitu a Penilaian Hasil Pelatihan karyawan Ukuran yang dipakai, yaitu dilihat dari penilaian prestasi karyawan yang sesuai dengan visi, misi, dan strategi perusahaan b Perfomance Appraisal yang rutin dan objektif Ukuran yang dipakai, yaitu  Prosentase komplain konsumen  Prosentase karyawan yang mendapatkan reward. Hasil rumusan Strategic Objective untuk masing-masing perspektif yang merupakan hasil penurunan dan penerjemahan visi, misi dan strategi perusahaan yang harus dicapai dalam bidang SDM, ditampilkan pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Identifikasi Strategic Objective PT. Sura Indah Wood Industries Perspective Strategic Objective Perspective Personal Meningkatkan Kualitas Rekruitmen Pengembangan Kompetensi Identifikasi Kemampuan Karyawan Perspective Compensation Produktifitas Karyawan Loyalitas Karyawan Kepuasan Karyawan Perspective Alignment Meningkatkan kedisiplinan karyawan Meningkatkan Mutu karyawan dalam bekerja Mengurangi Turn Over Perspective High Performance Penilaian Hasil Latihan karyawan Perfomance Appraisal Yang Rutin Dan Obyektif Sumber : hasil Brainstorming dan validasi dengan HRD department 4.1.4 Penentuan Key Performance Indicator Masing-masing Strategic Objective Setelah ditentukan strategic objectives tiap perspektif maka dapat ditentukan KPI masing – masing perspektif tersebut. Penentuan KPI disesuaikan dengan tujuan strategic yang terbentuk yang kemudian dikembangkan untuk digunakan mengidentifikasi ukuran yang menunjukkan tingkat pencapaian keberhasilan dari kinerja sistem sumber daya manusia. Seperti halnya dengan Strategic Objectives, penentuan KPI ini juga merupakan hasil brainstorming oleh pihak perusahaan dan peneliti. KPI untuk perspektif ini adalah sebagai berikut :

4.1.4.1 Personal Perspective

Sesuai dengan Strategic Objective dari perspective personal, yaitu perusahaan merekrut karyawan yang paling baik dan mengembangkannya serta mengurangi turn over. Maka indicator keberhasilan dari masing - masing Strategic Objective dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas rekruitmen Untuk mencapai strategi yang ingin di capai oleh perusahaan dimasa yang akan datang, maka perusahaan harus memperhatikan dan menyeleksi kualitas karyawan yang akan direkrut sehingga karyawan tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut : KPI 1: Prosentase kualitas Karyawan Yang memenuhi Kualifikasi Perusahaan Indikator yang dipakai untuk mengetahui persentase karyawan yang sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi perusahaan dari jumlah karyawan baru yang direkrut oleh perusahaan. b. Identifikasi Kemampuan Karyawan Hal ini perlu dilakukan oleh perusahaan karena dengan inilah perusahaan dapat menempatkan karyawan sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam perusahaan. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut : KPI 2: Identifikasi Kemampuan karyawan berdasarkan job diskriptionnya Indikator yang digunakan perusahaan untuk mengetahui skill yang dimiliki masing – masing karyawan berdasarkan job diskriptionnya secara keseluruhan. c. Pengembangan Kompetensi Efisiensi sumber daya dapat membantu perusahaan untuk mencapai kompetensi yang dibutuhkan. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut : KPI 3 : Prosentase karyawan yang memiliki kemampuan khusus dalam desain, operasional mesin dan pengecatan Indikator yang digunakan perusahaan untuk mengetahui kemampuan khusus yang dimiliki masing – masing karyawan berdasarkan Kreatifitasnya. Tabel 4.2. KPI dari Perspective Personal Perspectiv e Strategy Objectives Key Performance Index Personal Meningkatkan kualitas rekrutmen Prosentase kualitas Karyawan Yang memenuhi Kualifikasi Perusahaan. Identifikasi Kemampuan Karyawan Identifikasi Kemampuan karyawan berdasarkan job diskriptionnya. Pengembangan Kompetensi Prosentase karyawan yang memiliki kemampuan khusus dalam desain, operasional mesin dan pengecatan. Sumber : Hasil Brainstorming dan validasi dengan HRD department

4.1.4.2 Compensation Perspective

Sesuai dengan Strategic Objective dari Compensation perspective, yaitu perusahaan menggunakan bonus, pembayaran insentif, dan perbedaan - perbedaan yang berarti dalam pembayaran untuk memberi ganjaran kepada karyawan yang berprestasi tinggi dan rendah. Ini adalah langkah pertama dalam mempercayai orang sebagai sumber keunggulan kompetitif. Maka indicator keberhasilan dari masing - masing Strategic Objective dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Produktifitas Karyawan Suatu perusahaan yang diharapkan terutama adalah meningkatnya produktifitas karyawannya. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut : KPI 4: Tingkat Produktifitas karyawan Indikator yang dipakai untuk mengetahui produktifitas karyawan dimana jumlah produk yang dihasilkan dalam keadaan baik lebih banyak dari pada produk yang cacat dan sudah memenuhi terget dari perusahaan. b. Loyalitas Karyawan Yang dimaksud Loyalitas disini adalah karyawan merasa bahwa sudah menjadi bagian dari suatu perusahaan atau memiliki sehingga mereka akan menjaga apa yang ada dan menerima apa yang sudah didapatkannya. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut : KPI 5: Tingkat Loyalitas karyawan Indikator yang dipakai untuk mengetahui karyawan yang memiliki loyalitas kepada perusahaan dilihat dari menerima keputusan perusahaan. c. Kepuasan Karyawan Dalam suatu perusahaan kepuasan karyawan perlu di perhatikan karena berjalan atau tidaknya suatu perusahaan juga terletak di karyawan yang bekerja . Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut : KPI 6: Tingkat Kepuasan Karyawan Indikator yang dipakai untuk Kepuasan karyawan disini untuk mengetahui apakah karyawan sudah merasa puas dengan apa yang mereka dapatkan selama berkerja. Tabel 4.3. KPI dari Perspective Competency Perspective Strategic Objective KPI Compensatio n Produktifitas karyawan Tingkat produktifitas karyawan Loyalitas karyawan Tingkat loyalitas karyawan Kepuasan karyawan Tingkat Kepuasan karyawan Sumber : Hasil Brainstorming dan validasi dengan HRD department 4.1.4.3 Alignment Perspective Alignment Perspective adalah mengukur tingkat pencapaian kinerja dari sumber daya manusia itu sendiri. Dimana indicator keberhasilan dari masing - masing Strategic Objective dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Meningkatkan Kedisiplinan Karyawan Dalam hal ini dapat diketahui berapa besar tingkat kedisiplinan yang dimiliki oleh karayawan yang mana berpengaruh terhadap kierja dalam proses produksi pada umumnya. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut : KPI 7 : Tingkat Absensi Karyawan dan jumlah sangsi Indikator ini digunakan untuk mengetahui tingkat absensi karyawan yang akan menjadi tolak ukur tingkat kedisiplinan karyawan. Dan jumlah sanksi yang telah diberikan akibat dari pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan. b. Meningkatkan Mutu Karyawan Dalam Bekerja Dari sini dapat diketahui berapa tingkat mutu yang dimiliki karyawan terhadap kinerja perusahaan terutama terhadap waktu bekerja. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut : KPI 8: Waktu Efektif saat Bekerja Indikator ini digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui waktu efektif bekerja. c. Mengurangi Turn Over Hal ini perlu dilakukan oleh perusahaan agar karyawan yang bekerja di perusahaan lebih focus pada keahlian yang dimilikinya. Hal ini akan berpengaruh pada proses dalam bekerja karyawan itu sendiri. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut : KPI 9: Employee Turn Over Indiktor ini digunakan untuk mengetahui berapa tingkat perputaran karyawan yang berada di dalam perusahaan perpindahan karyawan dalam perusahaan. Tabel 4.4. Key Performance Indicator untuk Perspective Alignment Perspectiv e Strategic Objective KPI Alignment Meningkatkan Kedisiplinan Karyawan Tingkat Absensi Karyawan Meningkatkan Mutu Karyawan Dalam Bekerja Waktu Efektif saat Bekerja Mengurangi Turn Over Employee Turn Over Sumber : Hasil Brainstorming dan validasi dengan HRD department

4.1.4.4 High Performance Perspective

Pengukuran Kinerja ini memandang sumber daya sebagai suatu sistem yang melekat dalam sistem yang lebih besar dari implementasi strategi perusahaan. Perusahaan mengelola dan mengukur hubungan antara kedua sistem tersebut dengan kinerja perusahaan linking people, strategy, and performance . Maka indicator keberhasilan dari masing - masing Strategic Objective dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Penilaian hasil Latihan karyawan Setiap perusahaan selalu melakukan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDMnya dimana pelatihan karyawan dalam satu perusahaan tidak pasti sama karena tiap perusahaan memiliki strategi yang sama dalam melakukan pengukuran kinerja karena berbedanya visi, misi, stretegi perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut : KPI 10: Prosentase kelulusan karyawan dalam pelatihan. Indiktor ini digunakan untuk mengetahui berapa prosentase kelulusan karyawan dalam pelatihan. b. Penilaian Kinerja yang Rutin dan Objective Perusahaan biasanya melakukan pengukuran kinerja secara rutin, bis tiap bulan atau bahkan tiap akhir periode. Pengukuran kinerja dalam perusahaan harus bersifat objective tidak membeda – bedakan siapa yang akan dinilai kinerjanya. Adapun Key Performance Indicatornya adalah sebagai berikut : KPI 11: Prosentase karyawan yang mendapatkan Penghargaan KPI 12: Prosentase Komplain Customer Indiktor ini digunakan untuk mengetahui berapa prosentase karyawan yang mendapatkan reward. Tabel 4.5. Key Performance Indicator untuk Perspective High Performance Perspective Strategic Objective KPI High Performanc Penilaian hasil Latihan karyawan Prosentase kelulusan karyawan dalam pelatihan Performance Apparaisal Yang Objektif Prosentase karyawan yang mendapatkan Penghargaan e Prosentase Komplain Customer Sumber : Hasil Brainstorming dan validasi dengan HRD department Tabel 4.6. Strategic Objective dan Key Performance Indicator dari masing- masing Perspective. Perspective Strategy Objectives Key Performance Index Personal Meningkatkan kualitas rekrutmen Prosentase kualitas Karyawan Yang memenuhi Kualifikasi Perusahaan. Identifikasi Kemampuan Karyawan Identifikasi Kemampuan karyawan berdasarkan job diskriptionnya. Pengembangan Kompetensi Prosentase karyawan yang memiliki kemampuan khusus dalam desain, operasional mesin dan pengecatan Compensation Produktifitas karyawan Tingkat Produktifitas Karyawan Loyalitas karyawan Tingkat Loyalitas Karyawan Kepuasan karyawan Tingkat Kepuasan Karyawan Alignment Meningkatkan Kedisiplinan Karyawan Tingkat Absensi Karyawan dan Jumlah Sangsi Meningkatkan Mutu Karyawan Dalam Bekerja Waktu Efektif Saat Bekerja Mengurangi Turn Over Employee Turn Over High Performance Penilaian hasil Latihan karyawan Prosentase kelulusan karyawan dalam pelatihan Performance Apparaisal Yang Objektif Prosentase karyawan yang mendapatkan Penghargaan Prosentase Komplain Customer Sumber : Hasil Brainstorming dan validasi dengan HRD department

4.1.5 Pengumpulan Data Primer

Untuk data primer yang diambil dari perusahaan ada 2, yaitu data untuk tingkat kepuasan karyawan yang diambil dengan menyebarkan kuisioner dan data untuk tingkat kepentingan perspektif yang diambil dengan brainstorming kepada manajemen PT. Sura Indah Wood Industries, Gresik.

a. Kepuasan Karyawan

Untuk data primer yang diambil dari perusahaan adalah data untuk tingkat kepuasan karyawan. Pengambilan data berasal dari penyebaran kuisioner kepada seluruh karyawan PT. Sura Indah Wood Industries. Untuk pengumpulan data hasil kuesioner tingkat kepuasan karyawan dapat dilihat pada lampiran. Data tersebut memuat data tingkat kepuasan karyawan disebarkan kepada 75 karyawan , yang berguna untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan berdasarkan masing – masing item pertanyaan. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan menggunakan Random Sampling, dengan menggunakan metode Random Sampling kita bisa mengetahui jumlah karyawan pada masing-masing bagian yang harus diberi kuesioner, dan dengan jumlah kuesioner tersebut dapat mewakili seluruh karyawan pada bagian tersebut. b Tingkat Kepentingan 4 Perspektif Data ini diperoleh dari hasil brainstorming terhadap manajemen PT. Sura Indah Wood Industries untuk mengetahui tingkat kepentingan antara perspektif - perspektif dan Key Performance Indicator tiap perspektif.

4.1.6 Pengumpulan Data Sekunder

Data – data yang digunakan untuk pengukuran kinerja sumber daya manusia perusahaan menggunakan metode HRSC, adalah sebagai berikut :

a. Perspective Personal

Pada Perspektif Personal, data – data yang dipergunakan adalah sebagai berikut : Tabel 4.7 Rekapitulasi Data Sekunder Perspectif Personal Nama Data 2008 2009 Jumlah karyawan seluruhnya 499 orang 499 orang Jumlah karyawan yang direkrut 74 orang 60 orang Jumlah pelamar 144 orang 125 orang Jumlah karyawan yang punya keahlian dalam Desain Sampling 16 orang 25 orang Jumlah karyawan yang berkompeten dalam pengoperasian mesin 20 orang 35 orang Jumlah karyawan yang punya keahlian dalam Pengecatan 45 orang 52 orang Sumber : PT. Sura Indah Wood Industries, Gresik

b. Perspective Compensation

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Kajian Analisis Sensitivitas Pada Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)

15 94 75

Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Dengan Pendekatan Human Resources Scorecard (HRSC) (Studi kasus di PT. "X" , Margomulyo - Surabaya).

0 2 11

KATA PENGANTAR - ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD (HRSC) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. SURA INDAH WOOD INDUSTRI ( SIWI )

0 0 18

PERANCANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

0 0 10