79
memberi kekuatan untuk menjalani hidup baik suka atau duka sehingga iman kepercayaan kita diteguhkan dan bisa mewujudkan sikap yang
menggambarkan murid Yesus. Dengan begitu, iman kita semakin lama semakin mantap dan tidak mudah tergoda oleh cobaan hidup atau
permasalahan sehari-hari. 2
Lagu Pembukaan: “Siapkanlah Tuhan Datang” Lampiran 4. 3
Doa Pembukaan: Tuhan Yesus yang Maha baik, kami hambaMu mengucapkan
terimakasih karena Engkau telah memberi kekuatan dan berkah kepada kami semua sehingga pada malam hari ini kami semua dapat berkumpul di
tempat ini dengan senang hati. Saat ini, kami semua akan bersama-sama menyadari dan menghayati menjadi orang Katolik yang sejati yaitu dalam
menyadari kekuatan doa untuk menjalani hidup baik suka maupun duka sehingga iman kami semakin diteguhkan dan bisa mewujudkan sikap
menjadi murid Yesus yang sejati. Ya Tuhan, kami menyadari apabila kami semua adalah orang yang lemah dan mempunyai banyak kesalahan, akan
tetapi kami memohon dengan hati yang terbuka dan rendah diri. Tuhan senantiasa mendampingi sehingga iman kepercayaan kami bisa lebih baik
dan mampu menjalankan ajaranMu. Kami mohon, semoga Tuhan mau mendengarkan dan mengabulkan permohonan ini. Kami haturkan doa ini,
dengan perantaraan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b. Langkah I: Mengungkap pengalaman hidup umat
1 Pendamping menceritakan kisah nyata hidup Olin “Hidupku dalam kasih
Tuhan”. 2
Intisari cerita “Hidupku dalam kasih Tuhan” Cerita ini menggambarkan perjalanan hidup Olin. Olin ini tidak
tahu keluarganya akan tetapi Olin senantiasa gembira dalam menjalani hidup. Banyak sekali suka dan duka yang sudah Olin rasakan, akan tetapi
Tuhan mendampingi Olin. Tantangan dan cobaan hidup Olin menjadikan Olin anak yang mandiri, tegar dan kuat dalam hidup ini. Olin yakin bahwa
semua itu, ada hikmahnya. Olin percaya bahwa Tuhan akan selalu memberi kekuatan untuk mengahadapi cobaan tersebut. Olin senantiasa
sabar, dan percaya apabila kemurahan dan cinta Tuhan kepada Olin. Tuhan mau menjaga dan Olin menjadi dekat denganNya dengan berdoa,
sehingga Olin merasa apabila doa tersebut menjadi bagian dalam hidupnya. Itu semua yang menjadikan Olin menjadi kuat, tekun dalam
pengharapan, dan berdoa kepada Tuhan. Pada akhirnya Olin mendapat kebahagiaan menyelesaikan belajarnya di Papua dan melanjutkan
kuliahnya. Semua yang dialami Olin tersebut merupakan jalan Tuhan untuk hidup Olin.
a Pengungkapan pengalaman: Umat diajak untuk mendalami cerita
tersebut dengan tutunan beberapa pertanyaan: 1
Kesulitan-kesulitan apa yang dialami oleh Olin? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2 Apakah teman-teman mempunyai pengalaman yang sama dengan
pengalaman Olin? b
Suatu Contoh Arah Rangkuman: Dalam certita tadi, Olin senantiasa sabar dan menerima apa yang
terjadi dalam hidupnya. Banyak sekali cobaan yang sudah dilewati Olin akan tetapi Olin bisa melewati karena berpegangan pada Tuhan dan
berusaha. Walaupun Olin tidak tahu siapa orangtua dan keluarganya, akan tetapi banyak sekali sesama yang mengasihinya, dan Tuhan adalah guru
dan orangtua sejati untuk Olin. Dalam hidupnya Olin tidak mudah terbawa arus yang jahat oleh orang lain karena Olin berdoa pada Tuhan, dan Tuhan
memberi kekuatan. Begitupun dalam pengalaman kita hendaknya juga menyadari akan
pentingnya doa dan mendekatkan hati kita pada Tuhan, jangan sampai kita terbawa arus akan kebahagian duniawi. Dengan berdoa, kita juga bisa
menyadari apabila banyak sekali saudara yang mencintai kita, terutama Tuhan.
c. Langkah II: Mendalami Pengalaman Hidup Umat
1 Umat diajak untuk merefleksikan sharing pengalaman atau cerita di atas
dengan dibantu pertanyan sebagai berikut: a
Cara apa yang dipakai Olin dalam menghadapi kesulitan hidup? b
Cara mana sajakah yang bapakibu gunakan dalam menghadapi kesulitan hidup?
82
2 Dari jawaban yang telah diungkapkan oleh umat, pendamping memberikan
arahan rangkuman singkat, misalnya: Kehidupan di dunia ini tidak mudah karena banyak sekali
kesusahan yang kita hadapi dan jalani, tetapi semua itu dapat kita lewati dengan hati yang sabar dan menerima. Jangan sampai kita semua berdoa
jika baru mengalami cobaan atau masalah, tetapi kita harus berdoa kepada Tuhan sekarang dan selama-lamanya. Kadangkala kita merasa doa kita
tidak didengarkan Tuhan, karena tidak segera dikabulkan Tuhan dan jangan sampai kita kecewa. Tanpa kenal lelah, kita semua harus menyadari
bahwa doa memberi kekuatan untuk kita semua. Selain berdoa kita juga harus berusaha, karena jika hanya berdoa dan tidak berusaha maka tidak
seimbang, kita sudah mendengar ora et labora artinya berdoa dan berusaha. Kita harus percaya kepada Tuhan bahwa Tuhan cinta kepada
kita sehingga kita juga harus melaksanakan ajaranNya.
d. Langkah III: Menggali pengalaman iman Kristiani
1 Salah seorang umat dimohon bantuannya untuk membacakan perikope
langsung dari Kitab Suci, Injil Matius 7: 7-12. 2
Umat diberi waktu sebentar untuk hening sejenak sambil secara pribadi merenungkan dan menanggapi pembacaan Kitab Suci dengan dibantu
beberapa pertanyaan, sebagai berikut: a
Ayat-ayat mana saja yang menunjukkan hal-hal yang berhubungan dengan berdoa dalam bacaan tersebut?
83
b Sikap-sikap mana saja yang ingin diajarkan Tuhan kepada kita semua
dalam bacaan tersebut? 3
Umat diajak untuk sendiri mencari dan menemukan pesan inti perikope sehubungan dengan jawaban atas 2 dua pertanyaan b. di atas.
4 Pendamping memberikan tafsir dari Injil Matius 7: 7-12 dan
menghubungkannya dengan tanggapan umat dalam hubungan dengan tema dan tujuan, misalnya sebagai berikut:
Injil Matius 7: 7-12 merupakan perikope yang sangat mengesankan dan menggambarkan tentang hal pengabulan doa. Ketekunan dalam doa
permohonan sangat perlu, karena doa itu pasti dikabulkan karena tujuan utamanya ialah menambah kesadaran akan ketergantungan manusia pada
Allah. Ayat 7 ini merupakan ayat yang begitu indah dan didengarkan karena serangkaian ajakan Tuhan dan pada akhirnya Tuhan akan
mengabulkan. Yesus menekankan pentingnya usaha yang berkepanjangan dalam doa. Pada ayat 8 ini Tuhan lebih menekankan ajakannya agar tidak
henti-hentinya dan terus berusaha untuk memohon kepadaNya. Pintu yang dimaksud disini adalah doa permohonan. Tuhan mengajarkan agar tidak
henti-hentinya untuk berusaha dan memohon. Secara lebih dalam, ayat 8 ini merupakan ayat yang berisi perbandingan dan setiap doa yang
dijalankan dengan tekun serta setia akan mendapat ganjarannya, orang yang meminta, menerima dan mencari, mendapat.
Tuhan senantiasa membuka diriNya untuk mendengarkan doa-doa, ketoklah maka akan
dibukakan. Ayat 9 ini Yesus mengambil contoh apa yang terjadi dalam
84
hidup manusia agar manusia mudah memahami dan menyadari akan makna doa itu. Maka Yesus memakai beberapa benda yang digunakan
untuk membandingkan, seperti batu dan roti. Selain itu, menekankan bahwa Allah mendengarkan doa kita sebagai seorang Bapa bijaksana yang
senantiasa memberikan anaknya apa yang betul-betul dibutuhkan. Tuhan sangat mencintai manusia dengan memberi apa yang dibutuhkan bukan
apa yang diinginkan. Pasti apa yang diberikan Tuhan merupakan yang terbaik bagi manusia. Pada ayat 9 juga memberi kesadaran pada manusia
bahwa manusia juga hendaknya mengasihi sesamanya dan Tuhanpun lebih besar mengasihi manusia.
Setiap doa yang benar mesti dilandasi oleh suatu kepercayaan dasar bahwa Allah adalah “ibu-bapa” yang penuh kasih dan baik yang mau
mendengarkan permintaan anak-anaknya. Dalam doa perlu dibangun relasi yang akrab dengan Allah Bapa yang dilandasi oleh kepercayaan akan
kasihNya tanpa syarat dan kebaikanNya yang tidak berkesudahan. Dengan mengajukan pertanyaan “adakah seorang dari padamu yang memberi batu
kepada anaknya, jika ia meminta roti”, Yesus seolah-olah menantang dan menyakinkan setiap orang untuk berdoa dengan motivasi utama yakni
percaya akan kasih dan kebaikan Allah. Pada ayat 11 ini, Yesus menegaskan Bapa di surga adalah Maha
pengasih karena Bapa akan memberikan yang baik kepada manusia yang meminta kepadaNya dengan berdoa. Selain itu, Yesus menyadarkan
manusia bahwa manusia yang memiliki banyak dosa, tahu dan paham PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
bagaimana memberi yang baik kepada sesama, maka Tuhan yang bijaksana lebih tahu apa yang diminta manusia asalkan manusia mau
berdoa dan tidak henti-hentinya memohon kepadaNya. Di antara hal-hak baik yang diberikan Bapa adalah semakin peka dalam menjalin hubungan
dengan Allah, dan karenanya manusia akan makin menyadari hubungan dengan sesama sebagai saudara.
Selain usaha yang tekun serta relasi akrab dengan Allah dan kepercayaan akan kasih dan kebaikanNya, doa yang sejati melahirkan aksi
nyata dan mengalirkan relasi kasih kepada orang lain. Ayat 12 ini seringkali disebut aturan emas karena pada ayat 12 ini mengenai perlakuan
terhadap orang lain seperti menghendaki sesama memperlakuan hal yang sama khas dari Yesus. Cinta kepada sesama dirumuskan oleh Yesus
dalam bentuk suatu aturan emas atau golden rule yang menjadi sebuah prinsip hidup “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat
kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka”.
e. Langkah IV: Menerapkan iman Kristiani dalam situasi umat konkrit
1 Pengantar
Dalam pembicaraan tadi kita sudah menemukan sikap-sikap mana saja yang sudah diajarkan Tuhan. Sikap Yesus tadi menggambarkan bila
Tuhan cinta kepada kita semua, dan mengajarkan kekuatan doa. Seperti tema APP KAS tahun 2011 yang lalu
yaitu “orang Katolik sejati”, kita harus bisa menunjukkan apabila kita ini orang Katolik sejati salah satu
caranya yaitu dengan berdoa kepada Tuhan, karena doa menjadikan kita PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
dekat kepada Tuhan dan dengan berdoa kita bisa menemukan hidup yang sejati. Kadangkala kita berdoa kepada Tuhan apabila mengahadapi cobaan
dan tidak meluangkan waktu untuk berdoa, tetapi bila doa kita tidak dikabulkan kita kecewa. Maka dalam pertemuan ini, kita bersama dengan
Tuhan menyadari apabila menjadi murid Yesus tidak mudah, akan tetapi lewat doa kita semakin kuat menjalani hidup di dunia yang semakin
modern. a
Sebagai bahan refleksi agar kita dapat semakin menghayati dan menyandarkan diri pada Allah satu-satunya pedoman bagi langkah
hidup kita dalam menapaki hidup di dunia ini dengan berdoa, kita bisa melihat situasi konkrit di lingkungan keluarga, masyarakat atau Gereja
dengan mencoba merenungkan pertanyaan-pertanyaan tersebut: 1
Apa makna berdoa yang memberi kekuatan dalam hidup sebagai murid Yesus apabila menghadapi cobaan di keluarga, masyarakat
atau Gereja? b
Saat hening untuk merenungkan pribadi bacaan Injil tersebut dan situasi konkret teman-teman untuk menjadi murid Yesus dengan
panduan pertanyaan di atas. Kemudian peserta diberi kesempatan secukupnya untuk mengungkapkan hasil-hasil renungan pribadinya itu.
Akhirnya, sebagai bahan renungan dalam langkah konfrontasi ini pendamping dapat memberi arah rangkuman singkat sesuai dengan
hasil-hasil renungan pribadi mereka, misalnya suatu contoh arah rangkuman penerapan pada situasi umat:
87
Berdoa merupakan hal yang mudah tetapi banyak sekali cobaan yang kita alami ketika berdoa, contohnya: kita lebih senang menonton
televisi daripada meluangkan waktu untuk berdoa. Doa memberi kekuatan dalam hidup kita karena Tuhan cinta kita semua, jika kita
percaya padaNya pasti akan dikabulkan. Pendamping menunjukkan pisau yang menjadi salah satu
sarana. Teman-teman, hidup dan hati kita bisa kita umpamakan pisau ini. Pisau ini menjadi baik dan bisa digunakan sebagaimana mestinya
karena dirawat diasah sehingga tidak mudah rusak atau berkarat. Seperti halnya bagaimana cara kita membuat hidup bermakna dan
kuat, caranya dengan menjalankan ajaranNya dan jangan lupa tekun dalam berdoa. Dengan tekun berdoa maka kita tetap kokoh dalam
menjalani hidup baik suka atau duka serta menjadi dekat dengan Tuhan.
f. Langkah V: Mengusahakan aksi konkrit
1 Pengantar
Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan Yesus, setelah kita bersama-sama menggali pengalaman kita menjadi murid Yesus lewat
cerita “Hidupku dalam kasih Tuhan”, Olin mengalami cobaan hidup yang
berat, tetapi Olin dengan sabar dan berdoa dalam menjalani hidup ini. Seperti halnya hidup kita saat ini yang menghadapi banyak sekali cobaan
yang silih berganti bahkan seolah-olah tidak ada jalan keluarnya, tetapi Tuhan tidak meninggalkan kita semua karena Tuhan ada di hati kita. Dari
88
pengalaman iman Matius dalam Injilnya kita pelan-pelan paham siapa Yesus sebagai Bapa sejati, yang memberi pertolongan dan cinta pada kita
semua. Tuhan mengajak kita supaya menyadari perlunya berdoa yang memberi kekuatan dalam hidup. Dalam hidup kita diharapkan agar
menyadari bahwa Tuhan mendampingi dan membimbing kita sehingga semua kesulitan serta permasalahan yang kita hadapi dapat teratasi.
2 Memikirkan niat-niat dan bentuk keterlibatan kita yang baru untuk lebih
meningkatkan pelayanan kita, khususnya dalam tugas kita sebagai orang Katolik sejati. Berikut ini adalah pertanyaan penuntun dalam mewujudkan
niat-niat: a
Niat-niat apa saja yang akan kita lakukan supaya kita dapat menyadari kekuatan doa dalam hidup baik di lingkungan keluarga, masyarakat,
Gereja, terlebih di stasi Pojok? b
Hal-hal apa saja yang perlu kita perhatikan dalam mewujudkan niat- niat tadi?
3 Selanjutnya umat diberi kesempatan dalam suasana hening memikirkan
sendiri-sendiri tentang niat-niat pribadibersama yang akan dilakukan. 4
Niat-niat pribadi dapat diungkapkan untuk saling meneguhkan. 5
Kemudian, pendamping mengajak umat untuk membicarakan dan mendiskusikan bersama guna menentukan niat bersama konkrit, yang
dapat segera diwujudkan agar mereka bisa memperbaharui sikap menjadi murid Yesus dan orang Katolik yang sejati.
89
g. Penutup
1 Setelah selesai merumuskan niat pribadi dan bersama, kemudian semua
bisa menyanyikan bers ama lagu “Pujilah Semua Bangsa” Lampiran 4.
2 Kesempatan hening sejenak untuk merenungkan isi lagu tersebut.
Sementara itu lilin dan salib diletakkan di tengah umat untuk kemudian dinyalakan.
3 Kesempatan Doa umat spontan yang diawali oleh pendamping dengan
menghubungkan dengan kebutuhan dan situasi umat di stasi Pojok. Setelah itu doa umat disusul secara spontan oleh umat yang lain. Akhir doa umat
ditutup dengan doa penutup dari pendamping yang merangkum keseluruhan SCP ini.
4 Doa Penutup:
Tuhan Yang Maha Kuasa, kami semua berterimakasih atas berkah dan pertolonganMu, sehingga kami semua bisa menyadari kekuatan doa dalam
hidup. Kami juga mengucapkan terimakasih karena Engkau telah memanggil kami menjadi murid-Mu, semoga kami bisa menjadi orang
Katolik sejati. Ya Tuhan, Engkau telah membimbing dan mendampingi kami ketika kami mengahadapi permasalahan hidup. Kadang kala kami
meninggalkan Engkau tetapi Engkau tetap cinta kepada kami semua. Kami mohon, Tuhan membantu kami agar semakin menyadari bahwa doa adalah
bagian dalam hidup kami. Ya Tuhan, semoga Engkau menuntun hidup kami dimana saja dan memberi kekuatan hidup melalui doa. Akhirnya,
semoga kami semua bisa meneladani sabda Tuhan dan menjalankanNya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
dalam hidup ini. Doa ini kami serahkan kedalam tanganMu, dengan perantaraan Tuhan kami Yesus Kristus. Amin.
5 Lagu Penutup: “Tuhan Dengarlah Doaku Ini” Lampiran 4.
H. Contoh Pendalaman Iman untuk Orang Tua
1. Identitas
a. Tema
: Memahami doa devosi dalam adorasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari perayaan Ekaristi.
b. Tujuan
:Bersama pendamping peserta diajak untuk memaknai doa devosi dalam adorasi sebagai bagian dari
Ekaristi, sehingga dapat lebih mendalami arti ekaristi sebagai puncak perayaan iman.
c. Peserta
: Orang Tua d.
Tempat : Wisma Alouysius, Paroki St. Petrus dan Paulus
Klepu e.
Haritanggal : Minggu, 6 Agustus 2017
f. Waktu
: 10.00 WIB g.
Model : Shared Christian Praxis
h. Metode
: Sharing Tanya jawab
Refleksi pribadi Informasi
i. Sarana
: Lilin dan Salib Madah Bakti “Tuhan Yang Mahakuasa” Hal 399
91 Teks Lagu “Tinggalah Bersama Aku”
Teks Kitab Suci Mat 6:5-15 Teks cerita “Kembalilah kepada Tuhan”
j. Sumber Bahan
: Mat 6:5-15 Panitia APP KAS. 2011. Ya Iki Wong Katolik Sejati.
S emarang, Hal 21
Martasudjita, 2000: 49. LBI. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakarta,
Hal 136-137 LBI. Tafsir Injil Matius. Yogyakarta. Kanisius,Hal
151-152
2. Pemikiran Dasar
Pada kenyataannya masih banyak orang-orang pada zaman sekarang ini yang kurang yakin dan percaya pada kebesaran kuasa Allah. Mereka masih
mempunyai keraguan di dalam hati mereka, dan beranggapan bahwa dengan kuasa duniawi mereka lebih cepat menemukan kebahagiaan yang ingin dicapai
misalnya: tidak sedikit dalam sebuah keluarga yang saat ini mengikuti pesugihan, percaya pada dukun, dan masih banyak lagi tindakan yang dilakukan dalam
keluarga hanya untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Hal tersebut menandakan bahwa manusia lebih percaya pada hal magis bukan pada kebesaran
kuasa Allah. Selain itu, dalam hidup ini setiap manusia juga dihadapkan pada situasi konkret yang dialami. Situasi konkret itu adalah terkadang manusia sering
lari dan mencari jalan pintas ketika menghadapi setiap masalah. Situasi sulit juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
sering dialami oleh orang Katolik sehingga dapat menimbulkan sikap ragu-ragu, bimbang, cemas, takut bahkan kadang merasa Tuhan itu tidak adil pada hidup ini.
Selain itu, kita juga merasa tidak percaya pada Tuhan jika doa kita tidak kunjung dikabulkan Tuhan. Pada dasarnya apa yang kita hadapi tersebut merupakan kuasa
Allah karena Allah yang menghendaki. Maka dari itu, manusia perlu semakin dekat dengan Tuhan. Untuk menjadi dekat dengan Tuhan salah satu caranya
adalah melalui Devosi. Devosi adalah suatu sikap bakti yang berupa penyerahan seluruh pribadi kepada Allah dan kehendakNya sebagai perwujudan cinta kasih,
atau yang lebih lazim devosi adalah kebaktian khusus. Dalam hidup keluarga sering terjadi relasi antar anggota keluarga sering
renggang karena ada perbedaan pendapa karena dalam keluarga tak jarang pula sering terjadi debat atau pertengkaran tapi tak jarang pula kita juga merasakan
bahwa Allah berkuasa akan apa yang terjadi dalam hidup kita. Injil Matius 6:5-15 mengajak kita untuk berdoa sesuai dengan ajaran
Yesus yaitu berdoa di tempat yang tersembunyi, hal tersebut memberi kesadaran pada manusia bahwa hendaknya membangun hubungan akrab dengan Allah dan
percaya akan kuasa Allah. Yesus mengajarkan doa yang tidak bertele-tele dan sederhana. Doa yang berasal dari hati yang menunjukkan relasi hubungan yang
intim dengan Allah. Melalui pertemuan ini kita diajak supaya bisa menyadari hadirnya kuasa
Allah melallui devosi dalam hidup keluarga, sehingga iman semakin diteguhkan dan mampu mengatasi kesulitan dalam hidup sehari-hari terlebih di keluarga.
Maka dengan keyakinan tersebut orang tidak lagi merasakan ketakutan ataupun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
goyah disaat mengalami suatu kesulitan dalam hidup, terutama bagaimana kita hidup dalam kehidupan keluarga. Dengan memiliki kesadaran dan keyakinan akan
kebesaran kuasa Allah, kita mampu mengusahakan diri agar dapat mengatasi setiap kesulitan yang dialami di tengah keluarga.
3. Pengembangan Langkah-langkah
a. Pembukaan
1 Pengantar
BapakIbu yang terkasih dalam Yesus Kristus, kita menjadi satu keluarga yang percaya pada Tuhan Yesus, untuk menyadari kuasa Allah
dalam hidup terlebih di tengah keluarga. Seperti yang sudah kita lihat bersama bahwa pada zaman modern ini masih banyak orang yang masih
kurang yakin dan percaya pada kebesaran kuasa Allah. Mereka masih memiliki keraguan dan belum mempunyai kesadaran akan kebesaran
kuasa Allah, misalnya: tak jarang pula masih ada keluarga yang percaya pada kuasa magis dan seringkali hubungan dalam keluarga renggang
karena perdebatan. Dalam pertemuan kali ini, kita nanti juga akan mendengarkan Injil Matius 6;5-15 yang mengisahkan mengenai hal
tentang berdoa. Perikop tersebut ingin mengingatkan kepada stiap orang agar terus tekun dalam dan berusaha untuk percaya akan kuasa Allah
dalam hidup terlebih dalam keluarga, dan dengan menyadari kuasa Allah tersebut maka kita dapat mengatasi kesulitan yang kita alami dalam hidup
keluarga. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
BapakIbu yang terkasih dalam Yesus Kristus, semoga dengan pertemuan ini kita semakin percaya dan yakin bahwa dengan kuasa Allah
maka kita dapat mengatasi kesulitan yang kita alami dalam kehidupan keluarga.
2 Lagu Pembukaan: Madah Bakti “Tuhan Yang Mahakuasa” Hal 399
3 Doa Pembukaan:
Allah Bapa Yang Maha Kasih, kami bersyukur kepadaMu atas berkat dan rahmatMu yang telah Kau berikan sehingga kami dapat
berkumpul di tempat ini. Kami menyadari bahwa selama ini, kami belum mempunyai kesadaran dan keyakinan yang kuat akan kebesaran kuasaMu.
Semoga dalam kesempatan ini kami bersama-sama dapat menumbuhkan kesadaran dalam diri kami masing-masing akan kebesaran kuasaMu dalam
hidup kelurga. Dalam kesempatan ini, kami juga diajak untuk mendalami Injil Matius 6:5-15 yang memberi pemahaman baru kepada kami bahwa
kuasa Allah hadir dan kuasaNya jauh lebih besar dan lebih ampuh daripada kuasa manapun di bumi ini termasuk kuasa setan. Semoga apa
yang akan kami jalani bersama nanti dapat menjadikan kami sadar dan yakin bahwa kesulitan dalam hidup kelurga pasti akan terselesaikan oleh
karena bantuanMu. Doa ini kami sampaikan kehadiratMu dengan perantaraan Tuhan kami Yesus Kristus. Amin.
b. Langkah I: Mengungkap pengalaman hidup umat
1 Peserta diajak untuk mendengarkan sebuah cerita “ Kembalilah kepada
Tuhan”, yang diambil dari: Sumber: KWI. 2003. Buku Guru PAK SD PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI