Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu

42 2005:419. Hal ini menyatakan bahwa hal yang kita lakukan selama melakukan devosi Ekaristi tidak lepas dari akar iman ke-Katolikan. Devosi Ekaristi dapat dikatakan sebagai perpanjangan madah syukur komuni. Inilah segi liturgis devosi Ekaristi. Martasudjita,2005:420. Saat menerima komuni orang mengimani apa yang diterima adalah Tuhan sendiri. Namun tentu hal ini tidak hanya berhenti pada penerimaan akan Tuhan saja, devosi Ekaristi menjadi salah satu sarana untuk mengucap syukur kepada Tuhan. Devosi Ekaristi juga tidak bisa lepas dari perayaan liturgis dalam Ekaristi sebab sakramen Hosti yang digunakan dalam Adorasi , misalnya haruslah diambil dari Hosti yang telah dikonsakrir pada perayaan Ekaristi sebelumnya. Paus Benedictus juga menjelaskan bahwa Adorasi Ekaristi sebagai perpanjangan dan pendalaman dari apa yang dirayakan dalam Ekaristi. Artinya orang dapat berlama-lama tinggal dalam Kristus dan Kristus di dalam pribadi setiap orang. Sehingga orang dapat menikmati kesatuan dengan Allah Tritunggal. Dengan beradorasi Ekaristi membantu setiap umat untuk serupa dengan Kristus sendiri yang telah diterima dalam bentuk Komuni Suci dan memungkinkan setiap orang menikmati keindahan kasih Allah dan kesatuan denganNya dalam suasana hening dan leluasa, ataupun memungkinkan setiap orang untuk dapat menyampaikan ucapan syukur, permohonan, dan silih. Adorasi Ekaristi yang memperdalam Ekaristi juga mendorong dan mengobarkan manusia untuk berbuat kasih kepada sesama dalam tindakan yang konkret. Adorasi Ekaristi mampu membuat orang untuk semakin terlibat aktif di masyarakat dalam usaha membangun kehidupan bersama yang penuh kasih dan damai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Devosi Ekaristi dapat memenuhi kerinduan dan dambaan batin-afektif dari umat beriman. Inilah segi Pastoral dari devosi Ekaristi Martasudjita, 2005: 420. Apabila dalam perayaan Ekaristi kita terpaku pada rumusan dan bentuk baku akan kegiatan dan doa-doa, maka devosi Ekaristi menawarkan hal yang lebih fleksibel karena dalam devosi Ekaristi rangkaian upacara dan ketepatan rumusan bukan menjadi hal yang terpenting. Yang terpenting sekali dalam devosi Ekaristi adalah bagaimana seseorang bisa sungguh merasakan kehadiran Tuhan bersama dengannya. Pada saat kehadiran Tuhan inilah seseorang bisa dengan bebas berkomunikasi dengan Tuhan tentang apapun seperti berkeluh-kesah, mengucap syukur, menghaturkan permohonan dan lain-lain. Segala bentuk perasaan dari umat beriman saat melakukan devosi Ekaristi bisa secara bebas disampaikan secara langsung kepada Tuhan. Dengan ini pula penghayatan terhadap perayaan Misa terasa lebih mendalam dan bermakna. Devosi Ekaristi juga memungkinkan pertumbuhan rohani umat beriman secara lebih mendalam dan seimbang. Inilah segi mistik-spiritual devosi Ekaristi Martasudjita, 2005:421. Dalam perayaan Ekaristi seseorang telah ikut berpartisipasi dalam misteri penebusan dan tampak nyata dalam komuni kudus. Pada saat yang sama seseorang tersebut dipersatukan dengan Tuhan secara sakramental. Kejadian istimewa tersebut dihayati, disadari, dan disyukuri dalam devosi Ekaristi. Hal tersebut tampak dalam rangkaian doa dan tata gerak dalam devosi Ekaristi seperti misalnya membungkuk dan menyembah. Terdapat ungkapan indah dalam Eucharisticum Mysterium: Dalam Roh Kudus, mereka mempersembahkan seluruh hidupnya bersama Kristus kepada Bapa, dan sebagai ganti yang mengagumkan mereka 44 mempersembahkan seluruh hidupnya bersama Kristus kepada Bapa, dan sebagai ganti yang mengagumkan mereka memperoleh pertumbuhan iman, harapan, serta kasih Eucharisticum Mysterium dalamMartasudjita 2005:422. Tentunya melakukan devosi Ekaristi juga harus dilakukan secara sehat dalam artian bahwa harus diingat devosi Ekaristi seperti Adorasi Ekaristi tidak boleh terlepas dari perayaan Ekaristi. Jangan sampai ada ketimpangan dimana seseorang rajin melakukan devosi tetapi kurang aktif dalam mengikuti perayaan Ekaristi. Hal ini karena devosi Ekaristi menjadi wujud syukur atas seluruh misteri iman yang dirayakan dalam Ekaristi. Selain itu seseorang yang rajin berdevosi Ekaristi yang sehat juga membawa membawa seseorang pada kesatuan dengan Tuhan dan sesama. Apabila seseorang menikmati kesatuan dengan Tuhan, sebagai buahnya dia juga akan menikmati kesatuan dengan sesamanya. Selanjutnya seseorang yang rajin melakukan devosi Ekaristi sewajarnya membawa semangat Roh Kudus ini dalam kegiatan sehari-hari untuk memancarkan kasih Tuhan secara nyata melalui segala tindakannya. Dari sebab-sebab itulah dapat dikatakan bahwa Devosi Ekaristi, khususnya Adorasi Ekaristi, apabila dilakukan secara sehat akan menjadi penyempurnaan Ekaristi dan iman Katolik seseorang. Hendaknya seseorang menjadikan Adorasi sebagai jawaban nyata perutusan, Ite missa est. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI