21
E. Sejarah dan Pengertian Adorasi Ekaristi
Dalam bukunya yang berjudul Adorasi Ekaristi: Tuntunan Ringkas, E. Martasudjita,2007: 11 menawarkan empat pengertian mengenai Adorasi.
Keempat pengertian tersebut adalah: 1.
Adorasi Ekaristi adalah sebuah ibadat atau doa yang dilaksanakan umat beriman di hadapan Ekaristi Mahakudus atau Sakramen Mahakudus yang
ditakhtakan. 2.
Adorasi Ekaristi juga bisa disebut pujian kepada Sakramen Mahakudus, pujian kepada Ekaristi Mahakudus, kebaktian kepada Sakramen Mahakudus, atau
sembah sujud kepada Sakramen Mahakudus. 3.
Demikian pula, sebutan Salve atau Astuti menunjuk Adorasi Ekaristi atau pujian kepada Sakramen Mahakudus ini.
4. Adorasi Ekaristi merupakan salah satu bentuk dari macam-macam bentuk
devosi Ekaristi yang hidup dalam Gereja Katolik. Demikan sebenarnya Adorasi berasal dari bahasa Latin: Adorare. Adorare
berarti menyembah atau bersembah sujud. Hal ini mengacu pada kegiatan yang terjadi sepanjang kegiatan adorasi yang adalah untuk bersembah sujud kepada
Tuhan dalam wujud Hosti yang terberkati. Hal ini juga dipaparkan dalamkamus Teologi, “Penghormatan tertinggi yang diperuntukkan hanya bagi Allah Kel
20:1-4;Yoh 4:23, pencipta, Penyelamat, dan Yang menguduskan kita....”
O‟Collins, 1996:16. Dalam hal ini, iman kita sungguh terwujud. Secara nyata orang
memandang kepada roti bulat berwarna putih, namun secara iman orang sungguh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
meyakini bahwa Tuhan yang sungguh hadir. Roti adalah realis praesentia dimana Tuhan sungguh secara real hadir dalam Ekaristi Mahakudus. Itulah mengapa
orang datang bersujud-sembah di hadapan Hosti yang terberkati. Selain daripada itu, Yesus sendiri dengan tegas menyatakan ketika dalam
perjamuan yang terakhir sebelum sengsara- Nya: “ Inilah tubuh-KU...”. Mata
orang mungkin hanya melihat sebentuk roti, namun hati dan iman yang sesungguhnya bertemu dengan Tuhan. Santo Sirilus dari Yerusalem, seperti
terkutip dalam buku E. Martasudjita, menyebutkan dengan indah: Dalam rupa roti dan anggur, jangan hanya melihat unsur alamiah sebab Tuhan telah tegas
mengatakan bahwa itu adalah tubuh dan darah-Nya; iman memastikan bagimu, kendati in
dra menunjuk kepada yang lain”. Dalam bukunya, Menimba Rahmat Adorasi, Fl. Hartanta, menuliskan:
Adorasi sebagai peristiwa perjumpaan dengan Allah yang selalu, terus- menerus, dan tiada henti mendekati manusia. Boleh dikatakan Adorasi
adalah peristiwa nyedhaki sing ditresnani, nresnani sing nyedhaki. Artinya adalah Allah yang senantiasa, dengan berbagai cara mendekati manusia
yang dicintaiNya dan mengundang manusia untuk mencintai mendekati Allah Hartanta, 2012: 5.
Sejarah Adorasi Ekaristi tidak bisa terlepas dari sejarah devosi Ekaristi.
Sejarah Adorasi ekaristi merupakan satu bagian dari perkembangan sejarah devosi Ekaristi. Adorasi Ekaristi muncul atas dasar rasa rindu para umat Allah untuk
bertemu dengan Tuhan. Rasa rindu para umat untuk bisa berinteraksi secara langsung dengan Tuhan. Interaksi ini benar-benar bersifat pribadi antara individu
dan Tuhan. Sebagaimana sepasang kekasih yang saling merindukan tentu akan sangat sakit apabila tidak segera terpuaskan rasa rindu tersebut. Walau dalam