Rumusan Masalah Tujuan Penulisan
9
inilah yang menjadi “batu pertama” munculnya Ekaristi. Menurut E. Martasudjita,
dalam bukunya yang berjudul Ekaristi: Tinjauan Teologis, Liturgis, dan Pastoral. Dalam buku tersebut Rm. E. Martasudjita mengungkapkan:
Secara monumental penetapan Ekaristi memang dilakukan oleh Yesus sendiri pada perjamuan malam terakhir. Namun penetapan Ekaristi oleh
Yesus pada perjamuan malam terakhir itu tidak bisa dilepaskan dari seluruh kerangka hidup, karya, dan perutusan Yesus. Seluruh hidup dan
karya Yesus hanyalah tertuju untuk mewartakan Kerajaan Allah Martasudjita, 2005:35.
Selanjutnya, Ekaristi berkembang sejak misi para Rasul. Pada masa ini Gereja memasang “jantung” pada perayaan berulang mengenang misteri Illahi.
Kisah para Rasul bab 2 ayat 46-47 menjelaskan hal ini: Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari
dalam bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing- masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus
hati sambil memuji Allah.
Hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa Ekaristi awal berjalan. Ada hal yang menjadi poin-poin penting Ekaristi yang muncul dalam perikop tersebut.
Hal-hal tersebut antara lain kebersamaan, pemecahan roti serta perjamuan bersama, dan yang paling penting secara bersama berdoa sambil memuji Allah.
Berulang kali juga sudah disebutkan mengenai perayaan Ekaristi yang dilakukan sekali dalam satu minggu. Selain itu perayaan Ekaristi juga identik
dengan hari Minggu. Mengapa hari minggu? Hal ini mengangkat kisah Jemaat perdana yang berkebiasaan berkumpul pada hari minggu bdk. Yoh 20:19.26; Luk
24: 1.33; 1Kor 16:2 karena pada hari tersebut Yesus bangkit bdk. Mat 28:1; Mrk 16:1; Luk 24:1; Yoh 20:1.
10
Menurut E. Martasudjitadalam bukunya yang berjudul Ekaristi Tinjauan Teologis, Liturgis, dan Pastoral
juga mengutip ungkapan dalam Konsili Vatikan II untuk menjelaskan alasan perayaan Ekaristi yang diselenggarakan dalam hari
Minggu. Berdasarkan tradisi para Rasul yang berasal mula pada hari kebangkitan
Kristus sendiri, Gereja merayakan misteri Paskah sekali seminggu, pada hari yang tepat sekali disebut hari Tuhan atau hari Minggu. Pada hari itu Umat beriman
wajib berkumpul untuk mendengarkan sabda Allah dan ikut serta dalam perayaan Ekaristi, dan dengan demikian mengenangkan sengsara, kebangkitan, dan
kemuliaan Tuhan Yesus Martasudjita, 2005:37. Terdapat dua inti pokok dari perayaan Ekaristi. Keduanya merupakan
misteri yang dirayakan bersama dalam perayaan Ekaristi. Yang pertama adalah Liturgi sabda. Dalam Liturgi Sabda dibacakan kitab- kitab dalam Kitab Suci,
meliputi bacaan dari Kitab Perjanjian Lama, Kitab Perjanjian Baru, dan bacaan Injil. Yang kedua adalah Liturgi Ekaristi. Pada Liturgi Ekaristi ada dua kegiatan
utama yaitu Doa Syukur Agung DSA dan Komuni. Pada masa abad-abad pertama menjadi masa Gereja in diaspora. Maksud
dari Gereja in diaspora artinya masa dimana Gereja menjamur dan menyebar demi menjaga keselamatan bersama dan tetap bisa beribadah kepada Allah karena
memang saat itu Gereja masih ilegal. Pada masa Abad-abad pertama ini belum terdapat tata perayaan Ekaristi yang baku seperti saat ini.