Makna Adorasi Sakramen Mahakudus
41
seluruh misteri penebusan-Nya sebagaimana dirayakan secara sakramental dalam perayaan Ekaristi. Inilah segi kristologis
dari devosi Ekaristi” Martasudjita. 2005:418. Hal tersebut berarti bahwa secara kristologis devosi Ekaristi sudah
menjadai salah satu bentuk bagaimana umat beriman menyatakan cinta kasihnya kepada Tuhan. Hal ini menjadi hal yang lebih nyata daripada sekedar mengikuti
Ekaristi wajib, bila dipandang secara harafiah, untuk menyatakan seberapa besar cinta seorang umat kepada Tuhan.
Tanpa bermaksud untuk merendahkan Ekaristi mingguan, hanya saja Ekaristi mingguan tidak bisa menjadi satu-satunya tolok ukur seorang umat
merindukan perjumpaan dengan Tuhan. Hal ini disebabkan oleh sifat wajib yang melekat pada Ekaristi wajib setiap minggu. Ada kemungkinan umat hadir dalam
Ekaristi mingguan hanya sekedar memenuhi kewajiban dan bukan karena orang benar-benar merasa rindu untuk berjumpa dengan Tuhan. Lain halnya dengan
devosi Ekaristi yang bersifat fakultatif. Oleh sebab devosi Ekaristi bersifat fakultatif dan menjadi pilihan umat secara pribadi, hal ini pada satu aspek lebih
menyatakan kesungguhan hati umat Gereja dalam mencintai Tuhan. Pada aspek lain, devosi Ekaristi menjadi wujud konkret dari perayaan
Ekaristi. Yesus Kristus dihadirkan selama perayaan Ekaristi dan Doa Syukur Agung dan selama itu pula karya penyelamatan-Nya kita kenangkan.
Dalam devosi Ekaristi, sembah sujud dan bakti kepada Tuhan Yesus Kristus yang hadir dalam Ekaristi itu membawa serta iman seluruh Gereja
sepanjang zaman. Inilah segi eklesiologis devosi Ekaristi Martasudjita, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2005:419. Hal ini menyatakan bahwa hal yang kita lakukan selama melakukan devosi Ekaristi tidak lepas dari akar iman ke-Katolikan.
Devosi Ekaristi dapat dikatakan sebagai perpanjangan madah syukur komuni. Inilah segi liturgis devosi Ekaristi. Martasudjita,2005:420. Saat
menerima komuni orang mengimani apa yang diterima adalah Tuhan sendiri. Namun tentu hal ini tidak hanya berhenti pada penerimaan akan Tuhan saja,
devosi Ekaristi menjadi salah satu sarana untuk mengucap syukur kepada Tuhan. Devosi Ekaristi juga tidak bisa lepas dari perayaan liturgis dalam Ekaristi sebab
sakramen Hosti yang digunakan dalam Adorasi , misalnya haruslah diambil dari Hosti yang telah dikonsakrir pada perayaan Ekaristi sebelumnya. Paus Benedictus
juga menjelaskan bahwa Adorasi Ekaristi sebagai perpanjangan dan pendalaman dari apa yang dirayakan dalam Ekaristi. Artinya orang dapat berlama-lama tinggal
dalam Kristus dan Kristus di dalam pribadi setiap orang. Sehingga orang dapat menikmati kesatuan dengan Allah Tritunggal. Dengan beradorasi Ekaristi
membantu setiap umat untuk serupa dengan Kristus sendiri yang telah diterima dalam bentuk Komuni Suci dan memungkinkan setiap orang menikmati
keindahan kasih Allah dan kesatuan denganNya dalam suasana hening dan leluasa, ataupun memungkinkan setiap orang untuk dapat menyampaikan ucapan
syukur, permohonan, dan silih. Adorasi Ekaristi yang memperdalam Ekaristi juga mendorong dan mengobarkan manusia untuk berbuat kasih kepada sesama dalam
tindakan yang konkret. Adorasi Ekaristi mampu membuat orang untuk semakin terlibat aktif di masyarakat dalam usaha membangun kehidupan bersama yang
penuh kasih dan damai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI