Adorasi Ekaristi Dalam Sacrosanctum Concilium Adorasi Ekaristi Dalam Presbyterorum Ordinis

37

J. Makna Adorasi Sakramen Mahakudus

Adorasi Sakramen Mahakudus yang merupakan tindakan penyembahan kepada Tuhan yang hadir dalam rupa Hosti yang telah dikonsekrasikan. Berarti orang pada janji yang diberikan oleh Yesus dalam perjamuan terakhir yang mengatakan, “Inilah Tubuh-Ku” dan “Inilah Darah-Ku”, yang dalam konsekrasi oleh para iman hosti dirubah menjadi Tubuh Kristus dan anggur menjadi Darah Kristus. Dengan demikian, berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus sama halnya berdoa di hadapan Allah sendiri. Dengan demikian makna lain dari Adorasi Sakramen Mahakudus bisa dikatakan praktek sehari-hari yang sungguh penting dan menjadi sumber kekudusan yang tidak akan pernah habis. Karena sangat menyenangkan menghabiskan waktu bersama Kristus dan untuk merasakan kasih Kristus yang tidak terbatas. Oleh karena itu Adorasi Sakramen Mahakudus disebut sebagai perpanjangan dan pendalaman dari Ekaristi. Orang dapat menikmati dan merasakan kesatuan dengan Allah yang mengasihi dan mencintai umatnya Martasudjita, 2016:108. Dengan kata lain, Adorasi Sakramen Mahakudus sebagai salah satu cara atau jalan di luar perayaan Ekaristi bagi umat untuk semakin mendekatkan diri dengan Kristus dan semakin mencintai Ekaristi. Karena sebagai perpanjangan dari perayaan Ekaristi yang menjadi kesempatan bagi umat untuk berjumpa secara pribadi dengan Kristus dan orang juga mengambil bagian dalam menghadirkan karya penebusan Kristus atas dosa-dosa dunia yang sebagai puncaknya dirayakan secara bersama-sama di dalam Ekaristi Martasudjita, 2016:107. BAB III ADORASI SAKRAMEN MAHAKUDUS SEBAGAI PERPANJANGAN EKARISTI DI PAROKI SANTO PETRUS DAN PAULUS KLEPU Adorasi Ekaristi merupakan salah satu bentuk peryaan iman. Dalam perayaan iman tersebut umat mengungkapkan iman atas kebaikan Allah yang telah menyelamatkan manusia melalui PuteraNya Yesus Kristus dengan mengorbankan Tubuh dan DarahNya untuk menebus dosa umat manusia. Berbicara tentang Adorasi Ekaristi, tentu saja berbicara tentang orientasi pada pengalaman konkret hidup yang dikembangkan dalam berbagai segi kehidupan umat beriman. Untuk lebih lanjutnya akan dipaparkan penjelasan mengenai Adorasi Sakramen Mahakudus sebagai perpanjangan Ekaristi.

A. Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu

Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu berlokasi di Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. Lokasi ini sesuai dengan namanya terletak di pinggir sebelah barat kabupaten Sleman dan berbatasan langsung dengan kabupaten Kulon Progo. Pada awalnya Paroki ini sebenarnya merupakan wilayah pewartaan dari paroki Kotabaru. Perkembangan awal dimulai oleh Rm. F. Strater, SJ. Pada waktu itu Rm Strater mendirikan beberapa sekolah untuk kaum pribumi di wilayah Klepu dan sekitarnya. Hal tersebut juga disertai pewartaan agama. Pada tahun 1930, tepatnya tanggal 29 Juni 1930, sesuai dengan pesta santo pelindungnya, resmi berdiri stasi Klepu-Ngijon. Rm. Strater, SJ yang menjadi perrintis dan pendiri stasi tersebut melanjutkan karya pewartaan di wilayah ini. Pada masa pendudukan