Tempat Adorasi Adorasi Sakramen Mahakudus sebagai perpanjangan Ekaristi.

31 Menurut E. Martasudjita, 20007:36 dalam bukunya urutan tata cara Adorasi Ekaristi adalah sebagai berikut: 1. Pentakhtaan yakni sakramen Mahakudus dimasukkan ke dalam Monstran dan ditakhtakan. 2. Adorasi atau sembah sujud yang terdiri atas: bacaan dari Kitab Suci, doa-doa dan nyanyian-nyanyian, homili atau renungan singkat, waktu hening secukupnya. 3. Pemberkatan dengan Sakramen Mahakudus, yang biasanya didahului dengan Tantum Ergo dan doa singkat, dan sesudahnya doa Terpujilah Allah. 4. Mengembalikan Sakramen Mahakudus ke Tabernakel. Tata cara tersebut biasa digunakan dalam Adorasi Ekaristi 30 menit atau lebih pada pentakhtaan singkat. Selebihnya waktu bisa diisi dengan doa-doa devosi yang lain atau sekedar mencurahkan isi hati kepada Tuhan untuk memperoleh penguatan moril. Hal ini mengacu kepada sabda Yesus,” Marilah kepada-Ku semua yang letih, lesu, dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan bagimu”Mat11:28. Adorasi Ekaristi sungguh sangat bermanfaat. Ketika para pelaku Adorasi Ekaristi ini merasa hidupnya dalam himpitan masalah yang cukup berat, sering kali mereka mencurahkan semua kepada Tuhan yang dalam rupa Sakramen Mahakudus. Setelah itu mereka akan memperoleh penghiburan dan kelegaan. Tidak jarang secara tidak disangka mereka menjumpai solusi untuk masalah-masalah mereka. 32

I. Perkembangan Adorasi Dalam Gereja

1. Adorasi Ekaristi Menurut Konsili Vatikan II

Konsili Vatikan II yang dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 1962 sampai dengan tanggal 8 Desember 1965 menghasilkan enam belas dokumen Gereja yang terdiri dari : 4 konstitusi, 9 dekrit, dan 3 pernyataan. Tujuan dari konsili ini dimaksudkan untuk meningkatkan kehidupan iman kristiani dalam kehidupan sehari-hari SC 1. Adorasi Ekaristi merupakan salah satu bagian dari Gereja, maka Gereja mempunyai kewajiban untuk mengatur kegiatan-kegiatan umat beriman dalam upaya meningkatkan kehidupan rohani. Adorasi Ekaristi mampu membantu orang untuk menemukan kedalaman iman, kedalaman batin, dan rohani, sehingga orang mampu menyeimbangkan doa dengan perbuatan di kehidupan masyarakat Martasudjita, 2012:83. Konsili Vatikan II juga menetapkan ajaran mengenai yang berkaitan dengan Adorasi Ekaristi yang merupakan salah satu bentuk Devosi Ekaristi. Adorasi Ekaristi merupakan perayaan iman untuk seluruh umat beriman di seluruh dunia ini. Maka Gereja mengeluarkan beberapa peraturan yang berkaitan dengan devosi Ekaristi antara lain Sacrosanctum Concilium yang membahas mengenai liturgi, Lumen Gentium sebagai konstitusi dogmatis, dan juga Presbyterorum Ordinis yaitu dekrit tentang pelayanan dankehidupan para imam. Orang beriman dalam menyembah Allah memerlukan sebuah sarana dan juga dalam menyembah Kristus yang hadir di dalam Ekaristi O‟Collins, 1996:16. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

2. Adorasi Ekaristi Dalam Sacrosanctum Concilium

Konstitusi ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan kehidupan umatnya, maka diadakan pembaharuan dan pengembangan dalam bidang Liturgi SC 1. Liturgi merupakan salah satu cara untuk membantu umat beriman dalam menghayati dan memaknai misteri karya penebusan dalam diri Yesus Kristus yang mengorbankan Tubuh dan Darah-Nya. Dengan demikian Allah menghendaki umat-Nya selamat dengan mengutus Putra-Nya yang Tunggal untuk memperbaiki relasi manusia dengan Allah sendiri dengan puncaknya sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus. Kristus sungguh-sunguh hadir dalam diri pelayan Gereja yaitu Imam maupun dalam rupa Roti dan Anggur sebagai lambang Tubuh dan Darah Kristus. Misteri Ekaristi dipandang sebagai pusat dari seluruh kegiatan Liturgi SC 6, maka seluruh perayaan Ekaristi termasuk juga Adorasi Ekaristi mengalir dan tertuju kepada Ekaristi yang merupakan pusat dan puncak.

3. Adorasi Ekaristi Dalam Presbyterorum Ordinis

Dalam perayaan Ekaristi, secara lahiriah imam merupakan pemimpin bagi jemaat, yang menduduki tempat yang paling tinggi sebagai pemimpin dalam perayaan Ekaristi. Tugas utama pemimpin adalah PO 5 : a. Sebagai wakil Kristus dalam peryaan Ekaristi melalui tindakan Roh Kudus. b. Penyalur utama misteri-misteri Allah kepada jemaat dan sekaligus sebagai pendorong dan pelindung bagi seluruh kehidupan liturgi. c. Sebagai penolong umat untuk mencapai tujuan Perayaan Ekaristi untuk bisa sampai kepada Allah Bapa dan dipersatukan denganNya. d. Sebagai pelayan umat dalam menyanyi dan mengucap doa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 Para imam juga mencari dan memohon kepada Allah Bapa semangat sembah sujud yang sejati PO 18. Peran para imam dalam Adorasi juga sangat penting terutama pada saat pemberkatan umat dengan Sakramen Mahakudus yang sudah ditakhtakan di dalam Monstran. Perberkatan melalui Sakramen Mahakudus inilah yang diharapkan oleh umat beriman pada umumnya Martasudjita, 2007:36.

4. Adorasi Ekaristi Menurut Paus Yohanes Paulus II dan Benedictus XVI

PausYohanes Paulus II dan Benedictus XVI menyatakan bahwa Adorasi Ekaristi itu “memperpanjang dan memperdalam segala yang terjadi dalam perayaan Ekaristi sendir i” Scar. 66. Paus Benedictus juga menyebutkan bahwa Adorasi Ekaristi hanyalah konsekuensi alami dari Perayaan Ekaristi itu sendiri SC art. 66. Dengan demikian kecintaan umat akan Ekaristi akan mendorong umat untuk beradorasi Ekaristi, sehingga Adorasi Ekaristi akan membawa umat semakin mengobarkan cinta umat kepada Perayaan Ekaristi. Dalam Sinode Para Uskup tahun 2005 ditegaskan bahwa hubungan antara Perayaan Ekaristi dengan Adorasi Ekaristi sungguh hakiki. Umat beriman juga diharapkan untuk mengunjungi Sakramen Mahakudus setiap hari sebagai tanda ungkapan syukur dan cinta kasih kepada Tuhan Yesus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus RS 15. Kesempatan dalam beradorasi dalam waktu yang singkat maupun lebih lama dan bahkan terus menerus yang melibatkan peran serta umat beriman, sangat memperhatikan sembah sujud dan bahkan menjadi suatu kebiasaan setiap hari dan menjadi sumber kesucian bagi umat RS 136.