Ciri-ciri hubungan sosial Proses Sosial Assosiatif

Galeri Pengetahuan Sosial 2 238 2 Berdasarkan jumlah individu yang terlibat di dalamnya, a Kontak antarindividu. Contohnya: kontak antara guru dengan guru, antara penjual dengan pembeli, dan lain-lain. b Kontak antarkelompok. Contohnya pertandingan sepak bola yang mempertemukan dua tim sepak bola, pertan- dingan voli, perlombaan cerdas cermat, dan lain-lain. c Kontak antara individu dengan kelompok . Contohnya guru sedang mengajar murid-muridnya, penceramah dengan peserta seminar, dan lain-lain. b. Komunikasi Komunikasi adalah adanya tanggapan atau reaksi seseorang terhadap suatu tindakan tertentu dari orang lain. Dalam hal ini komunikasi terjadi setelah adanya kontak sosial. Namun, belum tentu terjadinya kontak sosial berlanjut pada komunikasi. Ketika kalian melemparkan senyuman kepada seseorang dan orang tersebut tidak menanggapi sama sekali, hal tersebut menunjukkan bahwa kontak sosial tidak menghasilkan komunikasi. Jadi, komunikasi lebih menunjukkan adanya hubungan timbal balik atau hubungan dua arah antara dua orang yang berperan sebagai komunikator pemberi pesan dan penerima pesan. Komunikasi bisa terjadi secara positif dan negatif. Komunikasi yang positif jika individu yang saling berkomunikasi menghasilkan bentuk kerja sama. Adapun komunikasi negatif jika individu yang saling berkomunikasi menghasilkan bentuk pertentangan atau permusuhan.

2. Ciri-ciri hubungan sosial

Secara ringkas hubungan sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dapat kita identifikasikan melalui ciri-ciri yang nampak berupa: a. Ada pelaku lebih dari satu orang. b. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku. c. Ada komunikasi antarpelaku dengan memakai simbol-simbol dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa isyarat. d. Ada dimensi waktu masa lalu, sekarang, dan masa datang yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung. Serasi Serba-serbi Sosial Komunikasi dapat berdampak positif, jika masing-masing dapat menafsirkan apa yang dimaksud. Tetapi komunikasi juga bisa berdampak tidak baik, jika salah satu pihak tidak dapat menafsirkan maksud pihak lain. Aktivitas M andiri Untuk menambah pemahaman kalian, lakukan pengamatan dalam kehidupan di sekolah, tunjukkan contoh-contoh kontak sosial dan komunikasi. Kemukakan pendapat kalian dalam diskusi kelas. Di unduh dari : Bukupaket.com Hubungan Sosial 239 Menurut Gillin dan Gillin, terjalinnya sebuah hubungan sosial dapat dibedakan menjadi 2, yaitu proses sosial assosiatif dan proses sosial dissosiatif.

1. Proses Sosial Assosiatif

Terjalinnya hubungan sosial yang mengarah pada bentuk jalinan sosial yang erat, saling membutuhkan, dan terbentuk suatu kerja sama merupakan proses sosial assosiatif. Melalui proses assosiatif terjadi kecenderungan terjalinnya kesatuan dan mening- katnya solidaritas anggota kelompok. Proses assosiatif dapat berbentuk akomodasi, kerja sama, dan asimilasi. a. Akomodasi Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorang atau kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan, kemudian saling menyesuaikan diri untuk mengatasi kekurangan-kekurangan. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan, sehingga pihak lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Tujuan akomodasi, antara lain: 1 Mengurangi pertentangan antara orang perorang maupun kelompok sebagai akibat perbedaan paham. 2 Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu. 3 Memungkinkan kerja sama antarindividu atau kelompok sosial. 4 Mengupayakan peleburan antara kelompok sosial yang berbeda. Dalam kehidupan sehari-hari banyak cara untuk melakukan akomodasi agar suatu hubungan sosial yang semula diliputi ketegangan dapat berubah menjadi bentuk hubungan sosial yang menyenangkan.Beberapa bentuk-bentuk akomodasi yang dapat kita temukan antara lain: 1 Arbitrasi Arbitration Arbitrasi adalah penyelesaian suatu perkara atau upaya untuk mengurangi ketegangan dengan melibatkan pihak ketiga yang bersifat netral. 2 Ajudikasi Banyak kasus dapat diselesaikan secara damai di meja pengadilan. Cara mendamaikan masalah melalui pengadilan tersebut disebut ajudikasi. Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar, 2005 Gambar 14.2 Persidangan merupakan salah satu proses yang harus dilalui dalam penyelesaian perkara secara ajudikasi. Di unduh dari : Bukupaket.com Galeri Pengetahuan Sosial 2 240 3 Toleransi Toleransi merupakan bentuk sikap yang muncul secara tidak sadar dan tanpa direncanakan yang berupa memaklumi keadaan orang lain sehingga terhindar dari perselisihan. Misalnya saat sedang asyik bermain musik, tiba- tiba tetangga sebelah meninggal dunia, secara spontan orang yang sedang bermain musik menghentikan permainannya. Pada hakikatnya toleransi merupakan sikap saling menghargai dan menghormati orang lain, sehingga terjalin hubungan sosial yang menenteramkan. 4 Stalemate Pasca Perang Dunia II berakhir dan sebelum negara Uni Sovyet runtuh, di dunia terdapat dua negara adikuasa, yakni Uni Sovyet dan Amerika Serikat. Mereka dikenal sebagai negara super power yang saling bersaing untuk mengungguli kekuatan masing- masing. Namun, karena kekuatan mereka seimbang, mereka justru tidak terlibat dalam perang terbuka, sehingga lebih dikenal sebagai perang dingin cold war . Mereka dalam keadaan diam tidak saling bertikai karena kekuatan mereka seimbang, keadan ini disebut stalemate. 5 Mediasi Penyelesaian permasalahan yang terjadi antara dua individu atau kelompok sosial kadang dapat diselesaikan dengan bantuan pihak ketiga. Misalnya ketegangan yang terus-menerus terjadi antara pemerintah RI dengan GAM Gerakan Aceh Merdeka akhirnya dapat diselesaikan secara damai setelah melibatkan pihak ketiga, yakni negara Swedia yang memberikan fasilitas bagi terselenggaranya pertemuan antara perwakilan dua kelompok tersebut untuk saling menjalin kesepakatan damai. Upaya perdamaian yang demikian ini disebut mediasi. Sepintas pengertian mediasi mirip dengan arbitrasi. Letak perbedaannya adalah jika mediasi pihak ketiga benar-benar pihak yang netral dan tidak berwenang memberikan keputusan dan hanya sebatas memfasilitasi saja. Adapun pada arbitrasi pihak ketigalah yang mendamaikanmemberikan keputusan damai pada pihak- pihak yang bersengketa. 6 Coercion Coercion merupakan cara akomodasi yang dilakukan terhadap pihak yang keadaannya sangat lemah, sehingga mau tidak mau harus tunduk pada pihak yang lebih kuat kedudukannya dan berkuasa atas dirinya. Aktivitas M andiri Untuk menambah pemahaman konsep kalian, kemukakan contoh konkret bentuk toleransi yang kalian lakukan baik di masyarakat luas maupun di sekolah. Presentasikan pendapat kalian dalam diskusi kelas. Di unduh dari : Bukupaket.com Hubungan Sosial 241 Misalnya dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita melihat suatu fenomena yang menunjukkan ketidakadilan. Misalnya pekerja dituntut untuk segera menyelesaikan pekerjaannya, sedangkan majikan tidak segera membayar upah yang menjadi hak pekerja. Meskipun demikian pekerja tidak banyak melakukan protes karena ada tekanan jika majikan tidak puas dengan hasil kerjanya akan dikeluarkan dari pekerjaannya. Padahal mencari pekerjaan baru bukan hal yang mudah. Pekerja terpaksa pasrah dengan keadaan meskipun telah diperlakukan tidak adil. Hal tersebut merupakan contoh coercion, yakni bentuk akomodasi yang terjadi karena faktor paksaan. 7 Kompromi Compromise Dalam berita kriminal yang ditayangkan di televisi, mungkin kalian pernah melihat adanya pertikaian antara buruh dan majikan yang masing-masing memiliki tuntutan tertentu, sehingga terjadilah aksi unjuk rasa bahkan pemogokan kerja. Pada umumnya pihak pengusaha menghendaki keuntungan yang besar dengan cara menekan upah buruh seminimal mung- kin tetapi dengan menuntut buruh untuk bekerja semaksimal mungkin. Adapun dari pihak buruh menghendaki upah yang pantas dengan berbagai fasilitas seperti tunjangan hari raya, hak cuti, hak pengobatan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan. Pertikaian terjadi tatkala antara tuntutan keduanya tidak menemui suatu kata sepakat. Penyelesaian perkara secara sepihak jelas bukan cara yang adil, karena masing-masing sama-sama memiliki hak untuk memperjuangkan kepentingannya. Maka cara terbaik untuk menyelesaikan permasalahan dua kubu yang berbeda kepentingan tetapi saling ketergantungan ini adalah melalui cara compromise atau kompromi, yaitu masing-masing mengurangi tuntutannya untuk kata sepakat, sehingga perdamaian dapat dicapai. 8 Konsiliasi conciliation Pada umumnya, pihak-pihak yang berselisih masing- masing memiliki keinginan-keinginan tertentu. Untuk mencapai perdamaian dapat dilakukan melalui konsiliasi, yakni usaha mempertemukan keinginan-keinginan pihak yang berselisih sehingga tercapai persetujuan bersama. Misalnya untuk menyelesaikan pertikaian antara buruh dan pengusaha dibentuk adanya tim kerja yang terdiri dari perwakilan pihak buruh dan pengusaha serta wakil dari pemerintah, dalam hal ini Departe- men Tenaga Kerja untuk duduk bersama saling menyelesaikan permasalahan bersama, sehingga tercapai suatu kesepakatan damai. Cinderamata Sosial Buatlah kliping yang memuat tentang penyelesaian berbagai masalah, baik yang menyangkut hubung- an sosial maupun masalah politik dengan menggunakan berba- gai cara akomodasi. Kemukakan pendapat kalian atas pilihan kliping tersebut. Presentasikan hasilnya dalam diskusi kelas. Di unduh dari : Bukupaket.com Galeri Pengetahuan Sosial 2 242 Kerja sama merupakan proses sosial yang paling utama. Kerja sama adalah suatu usaha bersama antarpribadi atau antarkelompok manusia untuk mencapai suatu tujuan secara bersama-sama. Menurut Charles H. Cooley, kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka memiliki kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian diri terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama. Dengan demikian, dalam kerja sama terdapat faktor penting yakni adanya kesadaran terhadap kepentingan-kepentingan dan adanya organisasi untuk mencapai kepentingan tersebut. Secara ringkas faktor-faktor yang menimbulkan kerja sama antara lain: 1 Adanya ancamanrintangan dari luar. 2 Untuk mencari keuntungan pribadi. 3 Untuk menolong orang lain. 4 Adanya orientasi perseorangan. Bentuk-bentuk kerja sama meliputi: 1 Join Venture Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya alam. Akan tetapi, sumber daya manusia yang ada belum mampu mengelola kekayaan alam tersebut. Adapun di negara lain memiliki sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu mengelola kekayaan alam tersebut, maka terjalinlah kerja sama antara dua negara yang bertujuan mengelola sumber kekayaan alam, di mana Indonesia menyediakan lahan alamnya untuk dieksploitasi, sedangkan negara asing menyediakan tenaga ahli yang mengerjakan proyek eksploitasi alam tersebut. Kerja sama tersebut dikategorikan sebagai bentuk Join venture yakni kerja sama dalam bentuk pengusahaan proyek- proyek tertentu dengan perjanjian pembagian keuntungan menurut proporsi- proporsi tertentu. Join venture bukan hanya melibatkan kerja sama antarnegara, melainkan bisa beberapa perusahaan yang ada di dalam negeri yang sama-sama mengusahakan suatu proyek secara patungan. 2 Kerukunangotong royong Kerukunan atau gotong royong merupakan bentuk kerja sama yang dilandasi rasa kesadaran yang tinggi sebagai anggota masyarakat untuk sama-sama membantu kesulitan orang lain secara iklas. Namun, seiring dengan perkembangan zaman sifat kerukunan dalam bentuk kegotongroyongan ini sedikit demi Sumber: Negara dan Bangsa , 2002 Gambar 14.3 Untuk menge- lola sumur-sumur minyak yang ada di lepas pantai, Pertamina mengadakan kerja sama join ve nture dengan perusahaan-perusahaan asing. Di unduh dari : Bukupaket.com Hubungan Sosial 243 sedikit mulai terkikis, karena orang banyak berpikir realistis yang mengarah kepada kepentingan ekonomi. Hal yang membedakan kerukunangotong royong dengan bentuk kerja sama lainnya adalah bahwa dalam kerukunan gotong royong dilandasi oleh rasa kesadaran yang ikhlas sebagai mahkluk sosial dan tanpa dilatarbelakangi akan pamrih keuntungan material. Masyarakat masih tetap mempertahankan nilai-nilai kerukunangotong royong melalui kegiatan kerja bakti. 3 Bargaining Kalian mungkin pernah mendengar berita tentang tukar guling antara satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya gedung sekolah di dekat pusat perbelanjaan memang sangat tidak mendukung untuk kegiatan belajar mengajar, karena suasananya pasti bising dan siswa tergiur untuk menghabiskan waktu luang di pusat-pusat perbelanjaan. Maka kebijaksanaan pun muncul, sekolah dipindahkan ke luar kota yang keadaannya relatif sepi, jauh dari kebisingan sehingga cocok untuk belajar. Adapun areal berdirinya gedung sekolah akan dibangun mall, sehingga terjadilah tukar guling antara pengusaha mall dengan pemerintah. Pengusaha memperoleh tempat usaha yang strategis, sedangkan pemerintah memperoleh tempat yang sesuai untuk belajar. Proses tukar guling inilah sebagai contoh kerja sama yang disebut bargaining. Jadi, bargaining merupakan proses kerja sama dalam bentuk perjanjian pertukaran barang dan jasa antara dua organisasilembaga. 4 Cooperation Cooperation merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan dengan cara menerima unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegun- cangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. Misalnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah mengganti model kurikulum yang lama dengan menerapkan sistem kurikulum baru. Demikian halnya suatu perusahaan yang menunjukkan tanda-tanda kemunduran melakukan pembaharuan-pemba- haruan dalam sistem pengelolaannya, sehingga dapat membe- nahi kondisi perusahaan untuk meraih kembali kejayaan. 5 Koalisi coalition Pada masa mendekati pemilu, pada umumnya partai- partai politik saling berusaha untuk menggalang kekuatan agar Sumber:Radar Solo , 25 Maret 2008 Gambar 14.4 Gotong royong membangun rumah merupakan contoh kerja sama yang berbentuk kerukunan. Di unduh dari : Bukupaket.com Galeri Pengetahuan Sosial 2 244 dapat merebut kemenangan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meraih kemenangan adalah dengan melakukan koalisi yakni menggabungkan dua organisasi atau lebih yang mempu- nyai tujuan-tujuan yang sama. c. Asimilasi Asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila kelompok masyarakat dengan latar belakang kehidupan yang berbeda saling bergaul secara interaktif dalam jangka waktu yang lama. Akibat dari asimilasi adalah kebudayaan asli akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru yang merupakan penyatuan kebudayaan dan masyarakat dengan tidak membedakan antara masyarakat lama dengan masyarakat baru. Dalam proses asimilasi mereka mengidentifikasikan diri dengan kepentingan dan tujuan kelompok. Apabila ada 2 kelompok mengadakan asimilasi, maka batas antarkelompok akan hilang. Syarat-syarat timbulnya asimilasi: 1 Kebudayaan dari masing-masing kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri. 2 Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaan. 3 Orang perorang sebagai kelompok saling bergaul dalam waktu yang lama. Faktor-faktor yang memengaruhi asimilasi antara lain: 1 Toleransi. 2 Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi. 3 Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya. 4 Sikap terbuka dari orang yang berkuasa dalam masyarakat. 5 Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan. 6 Perkawinan campuran. 7 Adanya musuh bersama dari luar.

2. Proses Sosial Dissosiatif