Galeri Pengetahuan Sosial 2
110
tanah air yang dilandasi jiwa nasional serta mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.
Dalam program kerjanya ditetapkan langkah-langkah untuk menyukseskan Indische Partij yaitu:
1 Meresapkan cita-cita kesatuan nasional Indonesia. 2 Memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan, baik di
bidang pemerintahan maupun kemasyarakatan. 3 Memberantas usaha-usaha yang membangkitkan kebencian
antara agama yang satu dengan agama yang lain. 4 Memperbesar pengaruh pro Hindia Indonesia di dalam
pemerintahan. 5 Memperbaiki keadaan ekonomi bangsa Indonesia, terutama
memperkuat mereka yang ekonominya lemah.
2. Masa Radikal Tahun 1920 – 1927-an
Perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah pada abad XX disebut masa radikal karena pergerakan-pergerakan
nasional pada masa ini bersifat radikalkeras terhadap pemerintah Hindia Belanda. Mereka menggunakan asas nonkooperatif.
Organisasi-organisasi yang bersifat radikal adalah:
a. Perhimpunan Indonesia PI Organisasai ini pada mulanya bernama
Indische Vereeniging yang berdiri di negeri Belanda pada tahun 1908. Organisasi ini
dipelopori oleh para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Belanda. PI pada mulanya bergerak di bidang sosial, tahun 1922
namanya diganti menjadi Indonesia Vereeniging.
Tokoh-tokoh pendiri Perhimpunan Indonesia antara lain R.P. Sosro Kartono, R.Husein Djoyodiningrat, R.M Noto Suroto,
Notodiningrat, Sutan Kasyayangan Saripada, Sumitro Kolopaking, dan Apituley.
Di samping bergerak di bidang sosial, organisasi ini merambah ke dunia politik. Untuk menyalurkan gagasannya mereka
menerbitkan majalah Hindia Putra. Kegiatan ini makin radikal
setelah tahun 1924 berganti nama Perhimpunan Indonesia PI. Kemudian majalah Hindia Putra diganti nama menjadi
Indonesia Merdeka. Tokohnya yang terkenal terutama Moh. Hatta dan
Ahmad Subarjo. PI banyak menulis artikel perjuangan di Indonesia Merdeka.
Perhimpunan Indonesia juga mendatangi kongres-kongres di luar negeri untuk memperoleh dukungan. Perhimpunan Indonesia di
bawah pimpinan Moh. Hatta diakui oleh organisasi lain di Indone- sia sebagai pelopor dalam perjuangan diplomasi ke luar negeri.
Aktivitas M andiri
Untuk menambah pengetahuan kalian,
coba jelaskan mengapa Douwes Dekker yang
sebenarnya masih keturunan Belanda
bersimpati terhadap perjuangan bangsa
Indonesia.
Serasi
Serba-serbi Sosial
Gagasan kemerdekaan Indonesia yang disam-
paikan Perhimpunan Indonesia mendorong
munculnya beberapa organisasi di Indone-
sia, seperti Perhimpun- an Pelajar-Pelajar
Indonesia PPPI, Jong Indonesia pemuda
Indonesia, dan partai Nasional Indonesia
PNI.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia
111
Dalam pertemuan-pertemuan yang dihadirinya ditegaskan tentang tuntutan Indonesia merdeka, seperti pada Kongres Liga
Demokrasi Internasional pertama di Paris tahun 1926 dan Kongres Liga Demokrasi Internasional kedua tahun 1927 di Berlin yang
menyokong perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Keyakinan yang dikembangkan untuk mencapai tujuan itu adalah:
1 Perlunya persatuan seluruh tanah Indonesia. 2 Perlunya mengikutsertakan seluruh tanah air Indonesia.
3 Adanya perbedaan kepentingan antara penjajah dan yang dijajah maka tidak mungkin adanya kerja sama non kooperatif.
4 Perlunya kerja sama dan segala cara harus dilakukan untuk memulihkan jiwa dan raga kehidupan bangsa Indonesia yang
rusak akibat penjajahan. Karena kegiatan Perhimpunan Indonesia tidak disukai oleh
Belanda, maka pada bulan September 1927 pemimpin-pemimpin Perhimpunan Indonesia ditangkap dan diadili. Pemimpin tersebut
antara lain Mohammad Hatta, Nazir Datuk Pamuncak, Ali Sastroamidjoyo, dan Abdul Madjid Djojodiningrat. Dalam pengadilan
di Deen Haag bulan Maret 1928 Moh Hatta mengajukan pembelaan dengan judul
Indonesia Vrij Indonesia Merdeka. Keempat tokoh tersebut akhirnya dibebaskan karena tidak terbukti bersalah, tetapi
Belanda tetap mengawasi dengan ketat kegiatan Perhimpunan Indonesia.
b. Partai Komunis Indonesia PKI Ajaran komunis masuk ke Indonesia dibawa oleh orang
Belanda, yaitu H.J.F.M. Sneevliet, yang bekerja pada sebuah surat kabar di Semarang. H.J.F.M. Sneevliet mendirikan partai yang
berhaluan komunis dengan nama Indische Social Democraties
The Vereeniging ISDV. Namun ternyata, ajaran komunis kurang mendapat respons dari masyarakat, sehingga merubah taktik
penyebarluasan pengaruh dengan melakukan penyusupan ke organisasi-organisasi yang telah ada. Salah satu korban penyusupan
komunis adalah SI, melalui tokoh Semaun dan Darsono. Akhirnya pada tanggal 23 Mei 1920 dibentuklah organisasi dengan nama
Partai Komunist Hindia yang pada bulan Desember tahun yang sama namanya dirubah menjadi Partai Komunis Indonesia PKI.
Pada tanggal 16 Desember 1926 PKI melakukan pem- berontakan di berbagai tempat di Pulau Jawa. Tapi berhasil
dipadamkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Adapun di Sumatra Barat, pemberontakan PKI baru meletus pada tanggal 1 Januari
1927, tetapi dalam waktu tiga hari pemberontakan tersebut dapat dipadamkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
Sumber: Ensiklopedi Umum
untuk Pelajar, 2005
Gambar 6.8
Tokoh perhim- punan Indonesia. Dari kiri ke
kanan G. Mangunkusumo, Mohammad Hatta, Iwa
Kusuma Sumatri, Sastromul- yono, dan M. Sartono.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Galeri Pengetahuan Sosial 2
112
Akibat pemberontakan yang gagal ini pemerintah kolonial makin bertindak keras dan tegas terhadap organisasi-organisasi
pergerakan nasional yang ada pada saat itu. c. Nahdatul Ulama
Pendiri NU adalah K.H. Hasyim Asy’ari dari Pondok Pesantren Tebu Ireng. NU berdiri pada tanggal 31 Januari 1926.
NU bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan budaya. Tujuannya adalah mencerdaskan umat Islam dan menegakkan
syariat agama Islam berdasarkan Mazhab Syafi’i.
Selain bergerak dalam bidang agama pendidikan, sosial, dan budaya NU juga bergerak dalam bidang politik. Hal tersebut dapat
dilihat dari kegiatannya yaitu mendorong kepada rakyat untuk memperoleh kemerdekaan. Setelah Indonesia merdeka pada tahun
1946 NU menyatakan sebagai organisasi sosial politik.
d. Partai Nasional Indonesia PNI Organisasi ini semula bernama Perserikatan Nasional Indo-
nesia. PNI berdiri di Bandung pada tangal 4 Juli 1927. Pendirinya adalah Ir. Soekarno, Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskaq Cokroadisuryo,
Mr. Sunaryo, M. Budiarto, dan dr. Samsi. Dalam kongres Perserikatan Nasional yang pertama di Surabaya, Perserikatan
Nasional Indonesia diubah namanya menjadi Partai Nasional In- donesia PNI. Tujuannya adalah mencapai Indonesia Merdeka
atas usaha sendiri. Adapun ideologinya adalah marhaenisme, bersifat mandiri, dan nonkooperatif.
Sebagai wadah persatuan politik yang ada di Indonesia pada tanggal 17 Desember 1927 diselenggarakan kongres pertama
dengan tujuan agar langkah dan perjuangan partai-partai yang ada seragam.
Sumber: Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1997
Gambar 6.9
Suasana Kongres PNI 1929.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia
113
Dalam kongresnya di Surabaya pada tahun 1928 PNI berhasil menyusun program kegiatan dalam bidang politik, ekonomi, dan
sosial. 1
Dalam bidang politik a Memperkuat rasa kebangsaan dan persatuan.
b Pan Asianisme memperkuat hubungan dengan bangsa-
bangsa Asia yang masih terjajah. c Menuntut kebebasan pers, berserikat, dan warga negara.
d Menyebarkan pengetahuan sejarah nasionalisme untuk mengembangkan nasionalisme.
2 Dalam bidang ekonomi
a Mengajarkan prinsip perekonomian nasional berdikari, membantu pengembangan perindustrian dan perdagangan
nasional. b Mendirikan bank nasional dan koperasi untuk mencegah
riba. 3
Dalam bidang sosial a Memajukan pengajaran nasional.
b Memperbaiki kedudukan wanita dengan manganjurkan
monogami. c Memajukan serikat buruh, serikat tani, dan pemuda.
Pesatnya perkembangan PNI menyebabkan Belanda khawatir. Dengan alasan PNI akan mengadakan pemberontakan,
maka tokoh-tokoh PNI ditangkap Belanda dan diajukan ke pengadilan kolonial. Tokoh-tokoh tersebut di antaranya Ir. Soekarno,
Markun Sumadiredja, Gatot Mangkupraja, dan Supriadinata. Dalam pengadilan di Bandung, Ir. Soekarno membacakan pembelaannya
yang sangat terkenal dengan judul “Indonesia Menggugat”. Bulan April 1930 Ir. Soekarno dijatuhi hukuman 4 tahun penjara dan di
penjara di Sukamiskin Bandung, sedangkan tokoh lainnya dihukum antara satu sampai dua tahun. Akhirnya pada tahun 1931 PNI
bubar kemudian muncul Partindo dan PNI Baru.
3. Masa Moderat Tahun 1930-an