Unsur-unsur Pajak smp8ips GaleriPengetahuanSosTerpadu SriSudarmi

Galeri Pengetahuan Sosial 2 314 f. Biaya administrasi dan biaya pelaksanaannya haruslah sesedikit mungkin, artinya jangan sampai biaya operasional pajak melebihi besarnya pajak yang diterima. g. Memiliki kepastian, artinya sistem pajak harus dapat menjamin tentang cara, prosedur, dan jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak. h. Dapat dilaksanakan, artinya sistem pajak harus mudah, sederhana, dan dapat dilaksanakan oleh instansi pemungut pajak. i. Dapat diterima, artinya wajib pajak dapat menerima kewajiban membayar pajak dengan penuh kesadaran.

2. Unsur-unsur Pajak

Unsur-unsur pajak, antara lain sebagai berikut. a. Subjek pajak , yaitu orangbadan yang menurut undang- undang dibebani pajak. b. Wajib pajak, yaitu orangbadan yang menurut undang-undang diharuskan melakukan tindakan-tindakan perpajakan seperti mencarimendapatkan nomor pokok wajib pajak NPWP di kantor Dirjen Pajak, menghitung besarnya pajak, dan menyetorkan pajak ke kas negara. c. Objek pajak, yaitu bendabarang atau sesuatu yang menjadi sasaran pajak. Contoh: rumah, penghasilan, mobil, dan lain- lain. d. Tarif pajak , adalah dasar pengenaan besarnya pajak yang harus dibayar subjek pajak terhadap objek pajak yang menjadi tanggungannya. Tarif pajak pada umumnya dinyatakakan dengan persentase. Menurut besar kecilnya pajak yang harus dibayar, tarif pajak dihitung dengan sistem: 1 Proporsional: Tarif pajak yang persentasenya tetapsama untuk setiap jenis objek pajak. Di mana makin besar pendapatan yang diterima oleh seorang wajib pajak, maka makin besar pula pajak yang seharusnya dibayarkan. Misalnya tarif pajak pertambahan nilai PPN sebesar 5 , jika dasar pengenaan pajak sebesar Rp4.000.000,00, maka besar pajak PPN = Rp200.000,00, dan jika dasar pengenaan pajak sebesar Rp8.000.000,00, maka besar pajak PPN = Rp400.000,00. 2 Progresif: Tarif pajak yang persentasenya makin besar jika objek pajak bertambah. Di mana jika makin besar pendapatan yang diperoleh wajib pajak, maka makin besar pula persentase pajak yang harus dibayar. Misalnya dasar Di unduh dari : Bukupaket.com Pajak 315 pengenaan pajak Rp8.000.000,00 sebesar 5 , maka jumlah pajak yang harus dibayar adalah 5 dari Rp8.000.000,00 = Rp400.000,00. Jika dasar pengenaan pajak menjadi Rp16.000.000,00 meningkat 2 u semula, maka pajak yang semula 5 mengalami peningkatan tarif menjadi 10 sehingga besar pajak yang harus dibayar adalah 10 u Rp16.000.000,00 = Rp1.600.000,00 dan seterus- nya. 3 Degresif: Tarif pajak yang makin rendah jika objek pajak- nya bertambah. Jika makin tingi penghasilan wajib pajak, maka pajak yang harus dibayar justru makin rendah. Misalnya dasar pengenaan pajak sebesar Rp8.000.000,00 tarif pajaknya 20 = Rp1.600.000,00 maka jika dasar pengenaan pajak sebesar Rp16.000.000,00 meningkat 2 u semula tarif pajak dikurangi 5 , jadi besar pajak yang dibayar = 15 u Rp16.000.000,00 = Rp2.400.000,00 tetapi jika dasar pengenaan pajak sebesar Rp24.000.000,00 3 u semula, maka besarnya pajak adalah 10 dari Rp24.000.000,00 = Rp2.400.000,00, dan jika pengha- silannya Rp32.000.000,00, maka pajak yang dikenakan hanya 5 u Rp32.000.000,00 = Rp1.600.000,00.

3. Pajak yang Ditanggung Keluarga