Merupakan Suatu Sistem Pola-pola Pemikiran dan Pola Perilaku yang T erwujud Melalui Aktivitas Berdasarkan Pengembangannya

Galeri Pengetahuan Sosial 2 256 Masing-masing lambang selain menunjukkan ciri khas juga memiliki makna.

2. Memiliki Tingkat Kekekalan Tertentu

Keberadaan suatu pranata sosial bukan hanya berlangsung dalam sekejab atau untuk sementara waktu saja, melainkan terus berlangsung sampai manusia tidak lagi membutuhkan pranata tersebut.

3. Memiliki Tradisi Tertulis Maupun Tidak Tertulis

Setiap pranata sosial mengandung aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang wajib ditaati oleh individu yang berkaitan dengan pranata tersebut. Misalnya dalam pranata ekonomi terdapat aturan mengenai pajak, jual- beli, kegiatan ekspor-impor, dan sebagainya. Oleh karena itu, jika orang yang berkecimpung dalam dunia perdagangan tidak menaati aturan tersebut bisa dikenai sanksi. Demikian halnya dalam kehidupan keluarga terdapat berbagai aturan yang tidak tertulis mengenai kewajiban anak terhadap orang tua. Berbagai hal dan kewajiban yang harus dipenuhi dan dilakukan dalam keluarga tercantum dalam UU perkawinan, seperti kewajiban orang tua terhadap anak, kewajiban suami terhadap istri, dan sebagainya. Misalnya, meskipun tidak ada aturan tertulis, namun kebiasaan sungkem dengan orang tua merupakan bagian dari tradisi keluarga Indonesia.

4. Merupakan Suatu Sistem Pola-pola Pemikiran dan Pola Perilaku yang T erwujud Melalui Aktivitas

Kemasyarakatan Jika kita mengamati aneka kegiatan warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan upaya pemenuhan kebutuhan mereka, kita dapat membandingkan bahwa penampilan petani, nelayan, guru, polisi, dan aneka ragam profesi masing- masing menunjukkan pola khas. Perbedaan tersebut bukan hanya menyangkut penampilan lahiriah, melainkan juga dalam pola perilaku yang ditunjukkan. Pola perilaku seorang militer berbeda dengan pola perilaku dokter, berbeda pula dengan pola perilaku nelayan. Masing-masing menunjukkan karakteristik profesi masing- masing sekaligus menunjukkan karakter lembaga tempat ia beraktivitas. Misalnya sikap tegas, disiplin, merupakan pola perilaku seorang militer, pola perilaku hemat, dan cermat merupakan sikap pola perilaku seorang pedagang, dan sebagainya. Aktivitas M andiri Untuk menambah pengetahuan dan kecakapan berpikir, analisa kalian, kemukakan pendapat kalian makna apakah yang terkandung dalam lambang Garuda Pancasila? Apakah lambang Garuda Pancasila tersebut juga menunjukkan pranata sosial? Presentasikan pendapat kalian dalam diskusi kelas. Di unduh dari : Bukupaket.com Pranata Sosial 257 Pembentukan pranata sosial bertujuan untuk mengatur kegiatan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhannya. Orang memerlukan lembaga pendidikan untuk memenuhi kebutuhan akan penguasaan ilmu pengetahuan. Tetapi apakah hanya untuk itu saja lembaga pendidikan didirikan? Apakah hanya lembaga pendidikan saja yang mampu memenuhi kebutuhan terhadap penguasan ilmu pengetahuan? Lembaga pendidikan bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan akan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan akan pekerjaan, karena setiap pekerjaan memerlukan persyaratan pendidikan tertentu. Lembaga pendidikan juga memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan kesejahteraan dan sebagainya

6. Memiliki Alat-alat Perlengkapan yang Digunakan untuk Mencapai Tujuan Lembaga yang Bersangkutan

Setiap lembaga memiliki alat-alat perlengkapan sendiri-sendiri. Alat-alat tersebut disesuaikan dengan karakteristik dan bidang tiap- tiap lembaga yang berguna untuk mencapai tujuan. Misalnya lembaga pendidikan formal yang memiliki gedung sekolah, peralatan sekolah, kurikulum, dan alat-alat kelengkapan lainnya.

C. JENIS-JENIS PRANATA SOSIAL

Pranata sosial dapat diklasifikasikan atau digolongkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Pengembangannya

a. C rescive institutions adalah pranata sosial yang secara tak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contoh: hak milik, perkawinan, dan lain-lain. b. Enacted institutions adalah pranata sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu. Contoh: lembaga utang piutang, lembaga perdagangan, dan lembaga kependidikan yang semuanya berakar pada kebiasaan- kebiasaan dalam masyarakat.

2. Berdasarkan Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat