Terbentuknya Kesadaran Nasional dan Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia
115
di antaranya adalah anggota-anggota Partindo, yaitu Mr. Moh Yamin, Mr. Amir Syarifudin, Mr. Sartono, S. Mangunsarkoro,
Mr.Wilopo, dan Nyonopranoto. Tujuan Gerindo adalah tercapainya Indonesia merdeka. Sikap Gerindo yaitu kooperatif.
e. Gabungan Politik Indonesia Gapi Berdirinya Gabungan Politik Indonesia Gapi dilatarbelakangi
adanya penolakan petisi Sutarjo dan gentingnya situasi internasional menjelang pecahnya Perang Dunia II. Gapi bukanlah sebuah partai,
melainkan hanya sebuah wadah kerja sama partai-partai.Gapi berdiri tanggal 21 Mei 1939. Partai-partai yang tergabung dalam
Gapi antara lain Gerindo, Parindra, Pasundan, Persatuan Minahasa, PSII dan Persatuan Partai Katholik PPK.
Gapi menuntut hak untuk menentukan nasib dan pemerintahan sendiri. Pada kongres yang pertama tanggal 4 Juli 1939 Gapi
menuntut Indonesia berparlemen. Selain organisasi-organisasi seperti tersebut di atas masih
banyak organisasi kepemudaan dan keagamaan lainnya yang ada dan berkembang pada masa itu antara lain:
a. Pergerakan Tarbiyah Islamiyah Perti tahun 1928. b. Majelis Islam A’la Indonesia MIAI tahun 1937
c. Jong Islamieten Bond. d. Sumatra Thawalib, yang lahir di Minangkabau tahun 1918.
e. Persatuan Pemuda Kristen f.
Persatuan Pemuda Katholik.
C. PERAN MANIFESTO POLITIK 1925, KONGRES PEMUDA 1928, DAN KONGRES PEREMPUAN
PERTAMA
1. Manifesto Politik 1925
Manifesto Politik adalah suatu pernyataan terbuka tentang tujuan dan pandangan seseorang atau suatu kelompok terhadap
negara. Konsep manifesto politik Perhimpunan Indonesia sebenarnya telah dimunculkan dalam Majalah
Hindia Poetra edisi Maret 1923, akan tetapi Perhimpunan Indonesia baru menyam-
paikan manifesto politiknya secara tegas pada awal tahun 1925 yang kemudian dikenal sebagai
Manifesto Politik 1925. Cita-cita Perhimpunan Indonesia tertuang dalam 4 pokok ideo-
logi dengan memerhatikan masalah sosial, ekonomi, dan menempat- kan kemerdekaan sebagai tujuan politik yang dikembangkan sejak
tahun 1925 dengan rumusan sebagai berikut.
Cinderamata Sosial
1. Carilah sumber ba- caan seperti buku,
koran majalah atau internet yang
menjelaskan biografi dr.Sutomo.
2. Tuliskan secara singkat tentang per-
juangan dr. Sutomo dalam menghadapi
penjajah.
3. Baca dengan jelas dan berikan komen-
tar presentasikan di depan kelas bio-
grafi dan kisah per- juangan dr. Sutomo
tersebut.
4. Kumpulkan kepada guru mata pela-
jaran.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Galeri Pengetahuan Sosial 2
116
a. Kesatuan nasional Mengesampingkan pembedaan-pembedaan sempit yang
terkait dengan kedaerahan, serta dibentuk suatu kesatuan aksi untuk melawan Belanda guna menciptakan negara kebangsaan
Indonesia yang merdeka dan bersatu. b. Solidaritas
Terdapat perbedaan kepentingan yang sangat mendasar antara penjajah dengan yang dijajah Belanda dengan Indonesia.
Oleh kerena itu, tanpa membeda-bedakan antarorang Indonesia, maka harus menyatukan tekad untuk melawan orang kulit putih.
c. Nonkooperasi Harus disadari bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah. Oleh
karena itu, hendaklah dilakukan perjuangan sendiri-sendiri tanpa mengindahkan lembaga yang telah ada yang dibuat oleh Belanda
seperti Dewan Perwakilan Kolonial Volksraad.
d. Swadaya Perjuangan yang dilakukan haruslah mengandalkan kekuatan
diri sendiri. Dengan demikian, perlu dikembangkan struktur alternatif dalam kehidupan nasional. Politik, sosial, ekonomi hukum yang kuat
berakar dalam masyarakat pribumi dan sejajar dengan administrasi kolonial Ingelson, 1983: 5. Dalam rangka merealisasikan keempat
pikiran pokok tersebut diwujudkan ideologi.
Manifesto politik di atas menggambarkan tujuan yang hendak dicapai bangsa Indonesia dan cara-cara untuk mencapai tujuan.
Tujuan bangsa Indonesia sudah jelas, yaitu kemerdekaan bangsa dan tanah air.Kemerdekaan bangsa Indonesia harus dicapai dengan
persatuan dan melalui usaha sendiri serta aksi massa yang sadar. Adanya perjuangan dan asas Perhimpunan Indonesia yang jelas
dan tegas tersebut sangat menggugah semangat perjuangan dan persatuan bangsa Indonesia, khususnya di kalangan pemuda,
sehingga mendorong lahirnya Sumpah Pemuda.
2. Sumpah Pemuda 1928