Pengendalian Penyimpangan Sosial
269
1. Pengertian Pengendalian Sosial
Pengertian pengendalian sosial menurut beberapa ahli sosiologi adalah sebagai berikut.
a. Menurut Bruce J. Cohen Pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang
digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu.
b. Menurut Peter Ber ger Pengendalian sosial adalah cara yang dipergunakan masyarakat
untuk menertibkan anggota yang menyimpang. c. Menurut Joseph S. Roucek
Pengendalian sosial adalah proses terencana maupun tidak di mana individu dibujuk, diajarkan, dan dipaksa untuk menye-
suaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup kelompok.
2. Ciri-ciri Pengendalian Sosial
Secara spesifik pengendalian sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Pengendalian sosial sebagai suatu cara, metode atau teknik tertentu yang dipergunakan masyarakat untuk mengatasi
ataupun mencegah terjadinya penyimpangan sosial. b. Pengendalian sosial dipergunakan untuk mewujudkan kesela-
rasan antara stabilitas dengan perubahan-perubahan yang terus terjadi di suatu masyarakat.
c. Pengendalian sosial dapat dilakukan oleh kelompok terhadap kelompok lain, atau oleh suatu kelompok terhadap individu.
d. Pengendalian sosial dilakukan secara timbal balik meskipun tidak disadari oleh kedua belah pihak.
3. Tujuan Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, karena pengendalian sosial bertujuan:
a. Agar dapat terwujud keserasian dan ketenteraman dalam mayarakat.
b. Agar pelaku penyimpangan dapat kembali mematuhi norma- norma yang berlaku.
c. Agar masyarakat mau mematuhi norma-norma sosial yang berlaku baik dengan kesadaran sendiri maupun dengan paksaan.
Aktivitas M andiri
Untuk menambah pemahaman konsep
kalian, berdasarkan pendapat para sosio-
log, kesimpulan apa yang dapat kalian am-
bil mengenai pengerti- an pengendalian
sosial? Kemukakan pendapat kalian dalam
diskusi kelas.
Aktivitas M andiri
Untuk menambah pengetahuan kalian,
lakukan pengamatan terhadap lingkungan
pemukiman maupun di lingkungan sekolah
dan temukan contoh- contoh pengendalian
sosial. Presentasikan penemuan kalian
dalam diskusi kelas.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Galeri Pengetahuan Sosial 2
270
Fungsi pengendalian sosial adalah sebagai berikut. a. Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma
sosial Dengan adanya aturan-aturan yang diberlakukan untuk warga
masyarakat sebagai bentuk pengendalian sosial, diharapkan masyarakat memiliki kesadaran bahwa hidup bermasyarakat
tidaklah dapat dilakukan secara seenaknya sendiri, melainkan harus disesuaikan dengan aturan atau norma sosial, dan bukan norma
menurut dirinya sendiri.
b. Memberikan imbalan kepada war ga yang menaati norma Dengan adanya pengendalian sosial dalam bentuk aturan atau
norma sosial, maka bagi yang melanggar akan memperoleh sanksi imbalan negatif dan bagi warga yang menaati akan mendapatkan
pujian imbalan positif. Masyarakat akan memberikan penilaian kepada warganya bukan berdasarkan kekayaan atau penampilan
lahiriahnya saja, melainkan sejauh mana ia menaati aturan yang berlaku di masyarakat tersebut. Meskipun ia seorang yang kaya
raya dan berpenampilan meyakinkan, akan tetapi tidak pernah menaati aturan yang berlaku, maka ia tetap akan dicela.
Seringkali aturan yang dibuat pemerintah diabaikan begitu saja oleh sebagian warga, maka tindakan tegas sering dilakukan
oleh aparat untuk menegakkan aturan tersebut. c. Mengembangkan rasa malu
Budaya malu sebenarnya salah satu bentuk pengendalian sosial yang sangat ampuh, apalagi bangsa Indonesia yang dikenal
memiliki kebudayaan yang mengutamakan perasaan. Untuk mengatasi makin meningkatnya kasus- kasus pelanggaran hukum
pemerintah pernah membuat kebijakan untuk menayangkan wajah koruptor dan pelaku tindak kejahatan lainnya di televisi, dengan
maksud mempermalukan pelaku kejahatan. Hal ini bertujuan agar masyarakat jangan melakukan hal yang sama jika tidak ingin
dipermalukan di depan umum.
d. Mengembangkan rasa takut Pada umumnya setiap aturan disertai dengan sanksi, baik
secara tertulis maupun tidak tertulis. Misalnya bagi masyarakat adat yang melanggar tradisi akan mendapatkan sanksi dikucilkan
oleh kelompok sosialnya. Bagi orang yang menyadari bahwa manusia hidup sebagai mahkluk sosial, dikucilkan oleh kelompoknya
merupakan suatu hukuman yang berat. Bagi yang dikucilkan, jika ia diterima kelompok yang baru, itu pun pasti akan mengundang
Ajang Curah Pendapat
Setiap sekolah mene- rapkan tata tertib bagi
seluruh siswa-siswinya. Tata tertib tersebut
merupakan bentuk pengendalian sosial
yang diperlakukan di sekolah. Cobalah kalian
diskusikan apa tujuan dan manfaat konkret,
baik bagi siswa secara pribadi maupun bagi
sekolah sebagai lemba- ga pendidikan dengan
adanya penerapan tata tertib tersebut.
Presentasikan pendapat kalian dalam diskusi
kelas.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengendalian Penyimpangan Sosial
271
pertanyaan, mengapa ia dijauhi oleh kelompok asalnya dan dicurigai hanya akan mencari keuntungan sendiri, sehingga kelompok
barunya tersebut belum bisa langsung menerima secara penuh.
Demikian halnya bagi masyarakat modern, pelanggaran aturan akan dikenai sanksi hukum. Orang yang pernah menjalani hukuman,
apa pun penyebabnya akan menjadi sebuah noda. Secara normal, tidak ada satu pun orang yang ingin dicap sebagai noda bagi
kelompok sosial mana pun, karena hal tersebut dapat merusak citra atau nama baiknya, sehingga menghambat aktivitas sosialnya.
e. Menciptakan sistem hukum Pengendalian sosial merupakan bentuk aturan yang
merupakan bagian dari sistem hukum. Pelaku penyimpangan sosial selain melanggar norma juga dikategorikan melanggar hukum. Ciri
khas produk hukum adalah adanya aturan yang dilengkapi dengan sanksi tegas.
B. UPAYA PENGENDALIAN PENYIMPANGAN SOSIAL
Terjadinya penyimpangan sosial di tengah kehidupan masyarakat dapat berpengaruh terhadap keteraturan sosial. Oleh
karena itu, perlu dilakukan upaya pengendalian penyimpangan sosial seperti berikut.
1. Macam-macam TeknikCara Pengendalian Sosial
Ada banyak bentuk pengendalian sosial baik yang diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun di masyarakat luas.
a. Pengendalian sosial menurut tujuannya Jika diklasifikasikan menurut tujuannya, pengendalian sosial
dapat dibedakan menjadi tiga, yakni tujuan kreatif, regulatif, dan eksploratif.
1 Tujuan kreatif atau konstruktif
Suatu bentuk pengendalian sosial dikategorikan bertujuan kreatif atau konstruktif apabila pengendalian sosial tersebut
diarahkan pada perubahan sosial yang dianggap bermanfaat. Penerapan wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah
merupakan salah satu contoh bentuk pengendalian sosial yang bertujuan kreatif atau konstruktif. Mengapa demikian? Karena
jika setiap penduduk menaati aturan tersebut, maka bukan saja pemerintah yang beruntung karena memiliki sumber daya
manusia yang berpendidikan minimal setingkat SMP, akan tetapi bagi individu yang berhasil mengikuti aturan tersebut
Ajang Curah Pendapat
Untuk menambah pemahaman kalian,
diskusikanlah contoh- contoh pengendalian
sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat
dengan bentuk sanksi yang dikenakan.
Presentasikan pendapat kalian dalam diskusi
kelas.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Galeri Pengetahuan Sosial 2
272
memiliki bekal pengetahuan untuk dapat memperoleh peluang bekerja yang lebih baik bila dibanding dengan orang yang tidak
memiliki pendidikan sama sekali.
2 Tujuan regulatif Pengendalian sosial dikategorikan bertujuan regulatif, apabila
pengendalian sosial tersebut dilandaskan pada kebiasaan atau adat istiadat. Misalnya pemerintah kabupaten mencanangkan
wajib jam belajar dari jam 18.00 sampai jam 21.00 bagi setiap penduduk. Hal tersebut bertujuan mengarahkan agar warga
memiliki kebiasaan yang baik, yakni memanfaatkan waktu luang sebelum tidur untuk belajar.
3 Tujuan eksploratif Pengendalian sosial dikategorikan bertujuan eksploratif, apabila
pengendalian sosial tersebut dimotivasikan oleh kepentingan diri, baik secara langsung maupun tidak. Penerapan tata tertib
di sekolah merupakan salah satu contoh pengendalian sosial yang bertujuan eksploratif, karena tata tertib disusun dengan
tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam mempersiapkan diri sebagai generasi muda yang berkualitas dilandasi pada
penguasan iptek ilmu pengetahuan dan teknologi dan imtak keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pengendalian sosial menurut pelaksanaannya Macam-macam teknik pengendalian sosial jika ditinjau dari
aspek pelaksanaannya, dapat dilakukan dengan cara kompulsi, pervasi, persuasif, dan koersif
1 Cara kompulsi compultion
Pengendalian sosial secara kompulsi dilakukan dengan menciptakan suatu situasi yang dapat mengubah sikap atau
perilaku yang negatif. Misalnya jika ada siswa yang enggan memakai dasi, maka setiap menemui siswa yang tidak berdasi
ditegur dan dijelaskan pentingnya berdasi.
2 Cara pervasi pervation Pengendalian sosial secara pervasi dilakukan dengan menyam-
paikan normanilai secara berulang-ulang dan terus menerus dengan harapan normanilai tersebut melekat dalam jiwa
seseorang, sehingga akan terbentuk sikap seperti apa yang diharapkan.
3 Cara persuasiftanpa kekerasan Pengendalian sosial cara persuasif lebih menekankan pada
usaha untuk mengajak atau membimbing berupa anjuran agar berperilaku sesuai norma yang ada.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengendalian Penyimpangan Sosial
273
Pengendalian cara coercive dilakukan dengan kekerasan jika cara persuasif tidak berhasil.
c. Pengendalian sosial menurut jumlah yang terlihat Apabila ditinjau dari aspek jumlah yang terlibat, teknikcara
pengendalian sosial dapat dilakukan dengan cara: 1
Pengawasan dari individu terhadap individu lainnya . Contohnya seorang ayah yang menasihati anaknya, seorang
teman yang menegur temannya yang telah berbuat salah, dan lain-lain.
2 Pengawasan dari individu terhadap kelompok . Contohnya
seorang pelatih sepak bola yang mengarahkan tim sepak bolanya, seorang guru yang menjelaskan materi pada murid-
muridnya, dan lain-lain.
3 Pengawasan dari kelompok terhadap kelompok
. Contohnya sekelompok mahasiswa KKN kuliah kerja nyata
sedang memberikan penyuluhan pada masyarakat. 4
Pengawasan dari kelompok terhadap individu . Contohnya warga masyarakat yang mengucilkan seorang warganya yang
telah melanggar norma.
d. Pengendalian Sosial menurut Sifatnya Menurut sifatnya, pengendalian sosial dibedakan dalam
bentuk preventif, represif, dan gabungan preventif dan represif. 1
Pengendalian sosial preventif Pengendalian sosial preventif yaitu usaha yang dilakukan
sebelum terjadi pelanggaran, atau bertujuan mencegah terjadinya pelanggaran.
Rambu-rambu lalu lintas dimaksudkan sebagai upaya pencegahan preventif agar tidak terjadi kekacauan dalam
lalu lintas.
2 Pengendalian sosial r epresif
Pengendalian sosial represif yaitu usaha yang dilakukan setelah pelanggaran terjadi, ditujukan untuk memulihkan keadaan
kepada situasi seperti sebelum terjadinya pelanggaran. Misalnya hukuman penjara bagi pelaku kejahatan merupakan
salah satu bentuk pengendalian sosial represif. Dengan tertangkapnya pelaku kejahatan ini situasi lingkungan
masyarakat menjadi aman dan membuat pelakunya jera.
Sumber: Ensiklopedi Umum
untuk P elajar, 2005
Gambar 16.1
Berbagai rambu- rambu lalu lintas
merupakan bentuk pengendalian sosial preventif.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Galeri Pengetahuan Sosial 2
274
3 Pengendalian sosial gabungan antara pr eventif dan
represif Pelaksanaan operasi tertib lalu lintas yang dilaksanakan oleh
jajaran kepolisian merupakan salah satu bentuk pengendalian sosial bersifat preventif sekaligus represif. Mengapa demikian?
Dengan adanya operasi tertib yang dilancarkan oleh yang ber- wajib menjadikan masyarakat waspada, sebelum mengendarai
kendaraan melengkapi surat-surat dan membekali diri dengan pengetahuan mengenai rambu-rambu lalu lintas, sehingga tidak
akan terkena sanksi. Adapun bagi yang melakukan pelang- garan pada saat operasi tertib tersebut akan dikenai sanksi
sesuai aturan yang berlaku, sehingga sifatnya represif.
2. Bentuk-bentuk Pengendalian Sosial