Pendekatan Penelitian Prosedur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menjabarkan karakteristik data-data yang ada, sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur suatu nilai pada data yang ada Sugiyono, 2012:23. Pendekatan kualitatif yang dilakukan didasarkan pada penjabaran mengenai data-data yang bersifat deskriptif, seperti data hasil observasi, kuesioner, wawancara hasil tes karangan narasi siswa, dan faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa menggunakan metode mind mapping di SMAN 1 Sukawati. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk memaparkan data yang bersifat kuantitatif atau angka-angka hasil tes siswa, baik data hasil pretest maupun data hasil posttest.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini serta dan lama waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Sukawati, yang berlokasi di Jalan Lettu Wayan Suta Sukawati, Gianyar. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang memiliki banyak prestasi di bidang akademik, khususnya dalam ranah pembelajaran bahasa. Akan tetapi, di balik itu semua menurut pengamatan penulis, siswa di sekolah ini masih memiliki kekurangan dalam aspek keterampilan menulis, khususnya dalam keterampilan menulis karangan narasi. Siswa kelas X dipilih sebagai sumber data karena kemampuan siswa menulis karangan masih kurang dan belum memenuhi KKM 78.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan berdasarkan jadwal pelajaran bahasa Inggris di kelas X, yaitu pada Jumat dan Sabtu. Berikut adalah jadwal penelitian yang dilakukan. Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian N o HariTanggal Control Group Experimental Group 1 Sabtu, 29 Agustus 2015 Observasi awal dan pemberian kuesioner pratindakan Observasi dan pemberian kuesioner pratindakan 2 Sabtu, 5 September 2015 Pretest menulis karangan narasi dengan topik Bad Experiance Pretest menulis karangan narasi dengan topik Bad Experiance 3 Jumat, 11 September 2015 Penjelasan mengenai pembuatan karangan narasi dengan metode ceramah. Penjelasan mengenai pembuatan karangan narasi dengan menggunakan metode mind mapping 4 Sabtu, 12 September 2015 Posttest menulis karangan narasi dengan topik Bad Experiance tanpa membuat mind mapping Posttest membuat mind mapping dan mengembangkannya ke dalam karangan narasi dengan topik Bad Experiance 5 Sabtu, 19 September 2015 - Pemberian kuesioner pascatindakan Penelitian ini dilakukan dalam empat kali pertemuan untuk control group dan lima kali pertemuan untuk experimental group. Alokasi waktu untuk pokok bahasan mengenai karangan narasi pada semester ini sangat terbatas. Yaitu sebanyak 2x45 menit untuk pemberian pretsest, treatment dengan metode mind mapping dan posttest, serta 1x45 menit untuk observasi dan pemberian kuesioner. Karena keterbatasan waktu, sehingga pemberian treatment dengan metode mind mapping hanya dapat dilakukan dalam satu kali pertemuan.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.3.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari siswa kelas X.7 dan X.10 SMAN 1 Sukawati. Data berupa nilai hasil pretest, nilai hasil posttest, hasil kuesioner dan lembar observasi. Di pihak lain data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari Sukawati. Data berupa daftar hadir siswa, daftar nilai, silabus dan RPP serta bahan ajar yang ada.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa kelas X.7 dan kelas X.10 SMAN 1 Sukawati serta dari guru bahasa Inggris yang mengajar di kelas X. Data yang diperoleh dari siswa berupa hasil tes menulis karangan narasi dan mind mapping yang dibuat oleh siswa. Siswa kelas X dipilih sebagai objek penelitian karena siswa di tingkat ini baru mendapat materi pembelajaran mengenai karangan narasi. Selain itu karena siswa di tingkat ini memiliki keterampilan yang kurang dalam aspek menulis terutama dalam menulis karangan. Selain itu sumber data juga berasal dari guru bahasa Inggris kelas X, berupa RPP, silabus, dan hasil tulisan siswa terdahulu.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk membantu dalam proses pengumpulan data selama proses penelitian ini berlangsung. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner, tes, pedoman wawancara, dan lembar observasi.

3.4.1 Kuesioner

Kuesioner adalah suatu instrumen yang memuat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa untuk memperoleh data tentang kegiataan menulis karangan narasi. Kuesioner ini diberikan kepada siswa sebelum dilakukan treatment untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam menulis karangan narasi. Sesudah dilakukan treatment, kuesioner berfungsi untuk mengetahui respon siswa terkait dengan metode yang digunakan. Di samping itu, untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa pada penerapan metode mind mapping dalam menulis karangan narasi.

3.4.2 Tes

Pada penelitian ini digunakan tes keterampilan menulis karangan narasi, baik sebagai pretest maupun posttest. Pretest digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam penulisan karangan narasi sebelum dilakukan treatment atau sebelum siswa belajar dengan menggunakan metode mind mapping. Sebaliknya, posttest digunakan sebagai alat ukur tingkat keterampilan dan tingkat perkembangan keterampilan menulis karangan narasi yang dicapai oleh siswa setelah dilakukan treatment dengan menggunakan metode mind mapping.

3.4.3 Pedoman Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak, yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan, atau pendapat tentang sesuatu. Wawancara ini dilakukan kepada guru bahasa Inggris kelas X sesudah penelitian untuk membandingkan keterampilan menulis siwa sebelum dan sesudah tindakan dari sudut pandang guru yang bersangkutan.

3.4.4 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mencatat semua hasil observasi meliputi situasi dan kondisi serta kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui kendala yang dihadapi selama dilakukan tindakan serta bagaimana proses pembelajaran tersebut berlangsung.

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian jenis penelitian quasi experimental berbentuk non-equivalent control group design. Adapun prosedur penelitian eksperimen menggunakan model Sugiyono 2012 seperti pada gambar berikut ini. Gambar 3.1 Non-equivalent Control Group Design Sumber: Sugiyono 2012 O 1 : Nilai pretest experimental group O 3 : Nilai pretest control group O 2 : Nilai posttest experimental group O 4 : Nilai posttest control group X : Treatmentperlakuan O 1 X O 2 O 3 O 4 Dalam prosedur penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu, control group dan experimental group. Kelompok pertama yang diajar dengan metode mengajar baru disebut experimental group, sedangkan kelompok yang tetap menggunakan metode mengajar lama disebut control group. Kedua kelompok tersebut selanjutnya diberikan pretest atau melalui pengamatan untuk mengetahui posisi awal kedua kelompok tersebut. Bila kedua kelompok tersebut posisinya sama atau tidak berbeda secara signifikan, maka kelompok tersebut sudah sesuai dengan kelompok yang digunakan untuk eksperimen. O 1 adalah nilai awal experimental group dan O 3 adalah nilai awal control group. Setelah posisi kedua kelompok tersebut seimbang O 1 tidak berbeda dengan O 3 , maka experimental group diberikan treatmentperlakuan. Artinya kelompok ini diajar dengan metode mengajar yang baru, yaitu metode mind mapping. Sebaliknya, control group diajar dengan metode mengajar yang lama, yaitu metode ceramah. Kemudian kedua kelompok tersebut diberikan posttest untuk mengetahui kemampuan kedua kelompok setelah treatment diberikan pada experimental group. Dalam pengujian ini O 2 berarti nilai akhir experimental group setelah diajar dengan metode mind mapping dan O 4 adalah nilai akhir yang diajar dengan menggunakan metode lama. Bila nilai O 2 secara signifikan lebih tinggi daripada O 4, maka metode mind mapping terbukti lebih efektif bila dibandingkan dengan metode mengajar lama

3.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data