mapping yang dibuat oleh siswa tampak bervariasi dan menarik karena dilengkapi dengan image sesuai dengan kreativitas siswa. Berdasarkan pengamatan, dengan
adanya mind mapping sebagai acuan, siswa tampak lebih mudah menuangkan pokok pikiran ke dalam karangan secara lebih terstruktur. Unsur-unsur narasi
dalam karangan yang dibuat siswa tampak lebih lengkap dan pengembangan isi karangan lebih luas apabila dibandingkan dengan hasil karangan saat pretest.
4.2.5. Pertemuan Kelima
Pertemuan kelima dilaksanakan pada 19 September 2015, dengan alokasi waktu 30 menit sebelum jam pelajaran berakhir. Pada pertemuan ini penulis
memberikankan kuesioner posttest untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan metode mind mapping. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada
pertemuan kelima adalah sebagai berikut. 1. Penulis datang 30 menit sebelum jam pelajaran berakhir.
2. Sebelum proses pembelajaran berakhir, guru menjelaskan pada siswa
bahwa penulis akan memberikankan kuesioner posttest untuk mengetahui respon siswa terkait dengan aplikasi metode mind mapping.
3. Penulis membagikan kuesioner posttest untuk diisi oleh siswa. 4. Setelah pengisian kuesioner selesai, penulis mengakhiri proses
pembelajaran dengan mengucapkan terima kasih atas partisipasi siswa selama penulisan berlangsung. Penulis juga menyampaikan saran agar
siswa tetap berlatih menggunakan metode mind mapping dalam setiap proses pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan selama proses penulisan ini berlangsung, dapat dilihat perbedaan respon siswa. Siswa tampak lebih antusis saat belajar dengan
menggunakan metode mind mapping jika dibandingkan dengan metode ceramah Hal ini dapat dilihat dari persentase hasil kuesioner posttest siswa yang lebih
tinggi setelah penerapan metode mind mapping.
4.3 Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas X Setelah Penerapan Metode Mind Mapping
Kegiatan posttest ini sangat penting dilakukan sebagai tahap akhir setelah pelaksanaan treatment untuk mengetahui kesan ataupun minat siswa terhadap
metode mind mapping. Di samping itu juga untuk memahami pengetahuan dan kemampuan akhir siswa, khususnya dalam kegiatan menulis karangan narasi
setelah penerapan metode mind mapping.
4.3.1 Analisis Hasil Posttest Control Group
Posttest diberikan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa kelas X.10 SMAN 1 Sukawati dalam bidang menulis karangan narasi. Tes dilakukan dalam
bentuk penugasan membuat karangan dengan tema Bad Experience. Posttest dilakukan pada Sabtu, 12 September 2015 diikuti oleh 36 orang siswa. Dalam
proses kegiatan pembelajaran, penulis bertindak sebagai pengamat dan menuliskan hasil pengamatan pada lembar observasi yang telah disiapkan.
Hasil karangan siswa ini dianalisis berdasarkan lima aspek penilaian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, yaitu berdasarkan aspek isi,
organisasi, kosakata, tata bahasa, dan mekanik. Hasil karangan siswa secara kuantitatif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.