Perbandingan Hasil Posttest Control Group dan Experimental Group

Sekitar 89,1 siswa merasa bahwa dengan diterapkannya metode mind mapping memudahkan mereka untuk menulis karangan narasi, sedangkan 10,9 siswa yang merasa sebaliknya. Ketika siswa diminta pendapat mengenai proses penulisan karangan narasi, sebanyak 83,7 siswa menganggap bahwa metode mind mapping dapat memudahkan mereka untuk mengembangkan isi tulisan sesuai dengan topik, 89,1 siswa merasa bahwa mentode mind mapping dapat membantu saat menulis kronologis kejadianperistiwa secara terurut, dan 75,6 siswa menganggap bahwa menyusun struktur organisasi teks dan kalimat dengan gramatikal yang benar merupakan hal yang mudah. Sebaliknya, tiap-tiap sebanyak 16,3; 10,9, dan 24,4 siswa tidak memiliki pendapat yang sama terhadap pernyataan mengenai kemampuan yang telah dipaparkan sebelumnya. Sebanyak 91,8 siswa merasa bahwa menulis karangan narasi dengan metode mind mapping yang diterapkan guru dapat melatih keterampilan menulis mereka. Sebanyak 83,7 siswa yang menganggap bahwa pembelajaran menulis dengan metode mind mapping sangat menyenangkan sehingga membuat mereka bersemangat dalam belajar dan 83,7 merasa bahwa suasana kelas sangat menyenangkan dan tidak membosankan. Namun, sebanyak 16,3 siswa memiliki pendapat yang berbeda terhadap pernyataan tersebut.

4.3.4 Perbandingan Hasil Posttest Control Group dan Experimental Group

Berikut adalah diagram perbandingan nilai tiap aspek penilaian siswa control group dan experimental group pada tahap posttest. Gambar 4.5 Diagram Perbandingan Hasil Penilaian Aspek- Aspek dalam Menulis Narasi pada Posttest Dari hasil penilaian tiap-tiap aspek dalam menulis narasi tersebut dapat dijumlahkan nilai rata-rata kelas yang disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut. Gambar 4.6 Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas Pada Posttest Nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa control group adalah 75,4, sedangkan siswa experimental group mencapai nilai 80,7. Dengan demikian dapat dilihat bahwa perbedaan nilai pretest siswa control group dengan experimental group adalah sebesar 10,8. Kemudian perbandingan hasil nilai rata-rata kelas siswa control group dan experimental group pada tahap pretest dan posttest disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut. Pretest Postest 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 Gambar 4.7 Diagram Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest pada Control Group dan Experimental Group Dalam diagram di atas dapat dilihat bahwa pada tahap pretest, nilai rata- rata siswa control group adalah sebesar 70,1, sedangkan nilai rata-rata siswa experimental group sebesar 69.9. Selisih nilai rata-rata antara kedua kelompok tersebut adalah sebesar 0,2. Pada tahap posttest, nilai rata-rata siswa control group mengalami peningkatan sebesar 5,3 menjadi 75,4, sedangkan nilai rata-rata siswa experimental group meningkat sebesar 10,8 menjadi 80,7. Siswa experimental group yang diberikan treatment dengan metode mind mapping berhasil mencapai nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa control group yang tidak mendapatkan treatment. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode mind mapping dalam menulis karangan narasi terbukti mampu meningkatkan hasil karangan siswa. Dalam diagram selanjutnya dapat dilihat perbedaan nilai tiap aspek penilaian dari hasil pretest dan posttest siswa experimental group. Pretest Postest 5 10 15 20 25 30 17.8 21.2 24.1 27.4 10.4 12.5 13.1 15.1 3.6 3.9 Isi Organisasi Kosakata Tata Bahasa Mekanik Gambar 4.8 Diagram Perbandingan Hasil Aspek Penilaian Pretest dan Posttest pada Experimental Group Dalam diagram di atas dapat dilihat bahwa pada aspek isi nilai siswa meningkat sebesar 3,4. Hal ini dapat dilihat pada karangan siswa yang mengalami peningkatan di mana pengembangan isi tulisan sudah sesuai dengan topik dan mind mapping yang dibuat, judul sudah mencerminkan isi karangan, selain itu unsur-unsur narasi yang ada dalam karangan sudah lengkap. Pada aspek organisasi, nilai siswa mengalami peningkatan sebesar 3,3. Dari hasil yang diperoleh tampak organisasi penulisan siswa pada aspek ini sudah tertata sesuai urutan waktu, memiliki bagian orientation, complication, dan resolution, serta adanya peranti kohesi dan koherensi yang membuat karangan menjadi padu. Sedangkan pada aspek kosakata, nilai siswa meningkat sebesar 2,1. Peningkatan pada hasil karangan siswa dapat dilihat dari penguasaan kosakata siswa yang lebih bervariasi dan berkurangnya kesalahan dalam pemilihan kosakata. Aspek tata bahasa mengalami peningkatan sebesar 2,0. Hasil ini dapat dilihat dari berkurangnya kesalahan tata bahasa pada karangan siswa. Sedangkan pada aspek mekanik, nilai siswa meningkat sebesar 0,3. Di mana pada aspek ini hanya terdapat sedikit kesalahan dalam ejaan, penulisan huruf kapital dan tanda baca. Secara umum semua aspek penilaian dalam karangan narasi ini mengalami peningkatan. Dapat dilihat pada persentase nilai siswa experimental group, sebanyak 73 siswa berhasil mencapai nilai sesuai KKM dan 27 siswa belum mencapai nilai KKM. Sedangkan pada control group hanya 25 siswa yang mencapai nilai KKM, dan 75 siswa yang belum mencapai nilai KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode mind mapping dalam menulis karangan narasi terbukti mampu meningkatkan hasil karangan siswa. Perbedaan nilai antara pretest dan posttest pada experimental group tidak terlalu signifikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah karena terbatasnya alokasi waktu untuk membahas materi mengenai karangan narasi, sehingga treatment dengan metode mind mapping hanya dapat dilakukan dalam satu kali pertemuan. Hal ini menyebabkan hasil akhir yang dicapai siswa belum maksimal. Sebab siswa hanya memperoleh satu kali kesempatan untuk berlatih menggunakan mind mapping dalam pembuatan karangan narasi sebelum dilakukan posttest. Selain itu kurangnya minat siswa pada keterampilan menulis terutama menulis karangan narasi, sebelum dilakukan treatment dengan menggunakan metode mind mapping yang menyebabkan siswa menjadi kurang bersemangat dan cenderung menganggap remeh saat mendapat tugas menulis sebuah karangan narasi, sehingga hasil yang dicapai kurang maksimal. Namun setelah dilakukan treatment diharapkan dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa, bukan hanya dalam keterampilan menulis namun juga dalam berbagai aspek keterampilan lainnya. 4.4 Faktor yang Memengaruhi Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Penerapan Metode Mind Mapping dalam Menulis Karangan Narasi Faktor-faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor tersebut adalah sebagai berikut:

4.4.1 Faktor Internal