agar   pendapat   pribadi   atau   argumentasi   yang   dikemukakan   oleh   penulis   dapat diterima.
e Persuasi
Persuasi adalah
suatu   karangan atau   tulisan   yang   secaras
pesifik menyampaikan   informasi tentang   suatu   hal  baik  faktual   maupun konseptual.
Penyampaiannya   dilakukan   dengan   tujuan memengaruhi, meyakinkan,   mengajak,  atau   merebut   perhatian   pembaca.  Tulisan   persuasi
bertujuan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca agar mau melakukan sesuatu serta mengikuti arahan atau saran yang dipaparkan oleh penulis dalam tulisannya.
3.3.3 Karangan Narasi
1. Pengertian Narasi
Narasi   merupakan   salah   satu   bentuk   karangan   yang   diterapkan   dalam proses   pembelajaran  bahasa.   Keraf   2007:136   mengungkapkan   bahwa   narasi
dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam
suatu waktu. Sejalan   dengan   hal   tersebut,   Semi   1990:32   mengemukakan   bahwa
narasi   merupakan   bentuk   percakapan   atau   tulisan   yang   bertujuan   untuk menyampaikan,   menceritakan   rangkaian   peristiwa   atau   pengalaman   manusia
berdasarkan   perkembangan   dari   waktu   ke   waktu.   Atau   dengan   kata   lainnarasi adalah   suatu   bentuk   wacana   yang   berusaha   menggambarkan   dengan   sejelas-
jelasnya  kepada pembaca suatu  peristiwa yang  telah  terjadi  berdasarkan  urutan
waktu. Hal ini berarti bahwa dalam menulis narasi yang perlu menjadi perhatian utama adalah urutan waktu dari sebuah wacana tersebut.
Sujanto   1988:111   mengungkapkan   bahwa   narasi   merupakan   jenis paparan  yang  biasa digunakan  oleh  para  penulis  untuk  menceritakan  rangkaian
kejadian  atau  peristiwa-peristiwa  yang  berkembang  melalui waktu.  Begitu  juga yang diungkapkan Wibowo 2001:59 bahwa narasi adalah bentuk tulisan yang
menggaris  bawahi   aspek   penceritaan   atas   suatu   rangkaian   peristiwa   yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu, baik secara objektif maupun imajinatif.
Berdasarkan   pengertian   di   atas   dapat   disimpulkan   bahwa   narasi merupakan   suatu   bentuk   karangan   yang   berusaha   mengisahkan   suatu   kejadian
atau   peristiwa   sehingga   tampak   seolah-olah   pembaca   melihat   atau   mengalami sendiri peristiwa itu.  Itu berarti bahwa, unsur yang paling penting dalam sebuah
narasi   adalah   unsur   perbuatan   dan   tindakan.  Selain   itu,   narasi   juga  dapat mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu.  Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa menulis narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha   menggambarkan   dengan   sejelas-jelasnya   kepada   pembaca   suatu
peristiwa yang terjadi. Jadi, unsur utama dalam sebuah narasi adalah tindaktanduk atau perbuatan dalam suatu urutan waktu.
2. Ciri-ciri Karangan Narasi
Narasi   memiliki   ciri-ciri   yang   dapat   dicermati   oleh   pembaca.  Semi 1990:33--34 mengungkapkan bahwa narasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman manusia.
b Kejadian   atau   peristiwa   yang   disampaikan   dapat   berupa
peristiwa   atau   kejadian   yang   benar-benar   terjadi,   dapat berupa semata-mata imajinasi, atau gabungan keduanya.
c Berdasarkan konflik, karena tanpa konflik biasanya narasi
tidak menarik. d
Memiliki nilai estetika karena isi dan  cara penyampainnya bersifat sastra, khususnya narasi yang berbentuk fiksi.
e Menekankan susunan kronologis suatu peristiwa.
f Biasanya memiliki dialog.
3. Jenis Narasi
Karangan   narasi   dapat   dibedakan   menjadi   dua   jenis   yaitu,   narasi ekspositoris   dan   narasi   sugestif.  Narasi  ekspositoris   adalah   narasi   yang
menyampaikan   informasi   mengenai   berlangsungnya   suatu   peristiwa   Keraf, 2007:136.  Narasi ekspositoris merupakan suatu narasi yang hanya mengisahkan
suatu   kejadian   yang   telah   ada.  Sementara   itu   narasi   sugestif   adalah   suatu rangkaian   peristiwa   yang   disajikan   sekian   macam   sehingga   merangsang   daya
khayal   para   pembaca   Keraf,  2007:138.   Dalam   hal   ini   narasi   sugestif   terjadi karena adanya serangkaian cerita yang dibumbui dengan imajinasi penulis.
Menurut Keraf 2007:138--139, sifat karangan narasi ekpositoris adalah untuk   memperluas   pengetahuan,   menyampaikan   informasi   mengenai   suatu
kejadian,   didasarkan   pada   penalaran   untuk   mencapai   kesepakatan   nasional, biasanya   lebih   condong   ke   bahasa   informatif   dengan   penggunaan   kata-kata
denotatif.  Sebaliknya,  karangan   narasi   sugestif   bersifat   menyampaikan   suatu makna atau makna tersirat, menimbulkan daya khayal, penalaran hanya berfungsi
sebagai   alat   untuk   menyampaikan   makna,   bahasanya   lebih   condong   ke   bahasa figurative dengan penggunaan kata-kata konotatif.
4. Unsur Narasi
Karangan   narasi   mengandung  beberapa   unsur.  Menurut   Keraf, 2007:148, unsur-unsur narasi adalah sebagai berikut.
a Alur Plot
Alur merupakan kerangka dasar yang sangat penting dalam kisah. Alur mengatur   bagaimana   treatmentharus   bertalian   satu   sama   lain,   bagaimana   suatu
insiden mempunyai hubungan dengan insiden lain, bagaimana tokoh-tokoh harus digambarkan   dan   berperan   dalam   treatmentitu,  serta  bagaimana   situasi   dan
perasaan karakter tokoh yang terlibat dalam tindakan-treatmentitu yang terikat dalam suatu kesatuan waktu.
b Penokohan.
Tokoh   adalah   pelaku   dalam   suatu   cerita.   Penokohan   adalah   cara pengarang   melukiskan   watak   tokoh   dalam   cerita.   Penokohan   juga   bisa   disebut
dengan karakterisasi. Karakterisasi,  yaitu cara seorang penulis mengisahkan atau menggambarkan tokoh-tokohnya.
c Latar Setting
Latar   adalah   tindak-tanduk   dalam   sebuah   narasi.   Serta  biasanya berlangsung  di   sebuah   tempat   tertentu   yang   digunakan   sebagai   pentas.  Tempat
atau   pentas   tersebut   disebut   latar   setting.  Latar   narasi   juga   dapat   diartikan sebagai waktu terjadinya peristiwa dalam cerita.
d Sudut Pandang Point of View
Sudut pandang adalah cara seorang penulis mengisahkan narator dalam sebuah   karangan   narasi.   Apakah   penulis   mengambil   bagian   langsung   dalam
seluruh   rangkaian   kejadian   yaitu   sebagai  participant   atau   sebagai   pengamat observer terhadap objek dari seluruh aksi dalam narasi.
5. Penilaian Menulis Narasi
Dalam praktiknya, aspek keterampilan menulis melibatkan penggunaan tanda   baca   dan   ejaan,   penggunaan   diksi   dan   kosakata,   penataan   kalimat,
pengembangan   paragraf,   pengolahan   gagasan,  dan   pengembangan   model karangan   Slamet,   1996:209.  Sejalan   dengan   hal   tersebut  Nurgiyantoro
2009:306   mengemukakan   bahwa   unsur-unsur   mengarang   yang   dinilai   adalah content  isi,   gagasan   yang   dikemukakan,  form  organisasi   isi,  gramind
mappingar tata bahasa dan pola kalimat, style pemilihan struktur dan kosakata, dan  mechanics  ejaan.   Apabila   dilihat   dari   kedua   pendapat   tersebut   dapat
disimpulkan bahwa unsur utama dalam mengarang yang dinilai adalah kualitas isi karangan yang selanjutnya diikuti oleh  cara penulisan, gaya bahasa, ejaan, dan
tanda baca. Oleh karena itu, pembobotan atau skor penilaian untuk unsur utama memiliki   porsi   lebih   besar  dibandingkan   dengan   unsur   yang   lain  karena   isi
karangan sangat menentukan bobot dan kualitas karangan tersebut. Namun, aspek penilaian lainnya juga memegang peranan penting untuk menciptakan karangan
yang bersifat kohesif dan koheren.
3.3.4 Teori mind mapping