Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Dalam prosedur penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu, control group dan experimental group. Kelompok pertama yang diajar dengan metode mengajar baru disebut experimental group, sedangkan kelompok yang tetap menggunakan metode mengajar lama disebut control group. Kedua kelompok tersebut selanjutnya diberikan pretest atau melalui pengamatan untuk mengetahui posisi awal kedua kelompok tersebut. Bila kedua kelompok tersebut posisinya sama atau tidak berbeda secara signifikan, maka kelompok tersebut sudah sesuai dengan kelompok yang digunakan untuk eksperimen. O 1 adalah nilai awal experimental group dan O 3 adalah nilai awal control group. Setelah posisi kedua kelompok tersebut seimbang O 1 tidak berbeda dengan O 3 , maka experimental group diberikan treatmentperlakuan. Artinya kelompok ini diajar dengan metode mengajar yang baru, yaitu metode mind mapping. Sebaliknya, control group diajar dengan metode mengajar yang lama, yaitu metode ceramah. Kemudian kedua kelompok tersebut diberikan posttest untuk mengetahui kemampuan kedua kelompok setelah treatment diberikan pada experimental group. Dalam pengujian ini O 2 berarti nilai akhir experimental group setelah diajar dengan metode mind mapping dan O 4 adalah nilai akhir yang diajar dengan menggunakan metode lama. Bila nilai O 2 secara signifikan lebih tinggi daripada O 4, maka metode mind mapping terbukti lebih efektif bila dibandingkan dengan metode mengajar lama

3.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Menurut Iskandarwassid 2009:40--41, metode adalah sebuah prosedur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Di pihak lain teknik adalah sebuah cara operasional yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan berpegang pada proses sistematis yang terdapat dalam metode. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode simak dan pengamatan langsung. Artinya, peneliti melakukan pengamatan dan melihat langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data. Menurut Sudaryanto 1993:133, metode simak dapat disejajarkan dengan metode observasi. Peneliti mengobservasi keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi sebelum dan sesudah penerapan metode mind mapping. Teknik catat adalah teknik menjaring data dengan mencatat hasil pengamatan data pada kartu data. Kegiatan mencatat dilakukan sebagai lanjutan dari kegiatan merekam data atau karena alasan tertentu perekaman tidak dapat dilakukan Kesuma, 2007:45. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pencatatan data yang diperoleh selama penelitian dilakukan, di antaranya pencatatan hasil pretest sebelum penerapan metode mind mapping, hasil posttest setelah penerapan metode mind mapping, Lembar Observasi, kuesioner, dan hasil wawancara yang bertujuan untuk mencatat situasi dan kondisi selama proses pembelajaran berlangsung.

3.7 Metode dan Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil observasi, kuesioner, dan tes selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif untuk mengukur tingkat keberhasilan metode yang digunakan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut. 1 Mengumpulkan hasil dari instrumen penelitian, baik yang berupa tes menulis karangan narasi, kuesioner, lembar observasi, maupun hasil wawancara. 2 Membaca data yang ada dengan saksama kemudian mengklasifikasikan data tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. 3 Data yang ada kemudian dianalisis secara deskriptif sesuai dengan teori penulisan karangan narasi dan rubrik penilaian yang digunakan. 4 Mendeskripsikan hasil penilaian dan menyusun simpulan dari hasil penilaian tersebut.

3.7.1 Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari nilai hasil pretest dan nilai hasil posttest yang diperoleh dari control group dan experimental group. Kedua data tersebut dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif dianalisis untuk mendapatkan hasil, sejauh mana peningkatan keterampilan menulis karangan narasi siswa, baik dalam control group maupun experimental group dengan membandingkan hasil pretest dengan hasil posttest. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa dari pretest dibandingkan dengan nilai rata-rata pada posttest. Nilai rata-rata siswa menunjukkan tingkat keterampilan menulis karangan narasi setelah belajar dengan menggunakan metode mind mapping. Bila hasil posttest experimental group lebih tinggi daripada hasil posttest control group, berarti metode mind mapping lebih efektif bila dibandingkan dengan metode mengajar lama. Rubrik penilaian yang digunakan adalah rubrik penilaian yang diadaptasi dari rubrik penilaian Nurgiyantoro 2009:307--308 sebagai berikut. Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Karangan Narasi Aspek yang dinilai Skor Kriteria Isi 21--25 Sangat Baik  Pengembangan isi tulisan sesuai dengan topik dan peta pikiran  Isi tulisan dengan judul sangat sesuai, judul secara spesifik sudah mencerminkan isi karangan  Unsur narasi sangat lengkap dan jelas meliputi alur, penokohan, latar, dan sudut pandang. 16--20 Baik  Pengembangan isi tulisan sesuai dengan topik, tetapi ada sedikit perbedaan dengan peta pikiran  Isi tulisan dengan judul sesuai walaupun judul yang digunakan masih sederhana  Unsur narasi lengkap walaupun pemaparannya agak kurang jelas. 11--15 Cukup  Pengembangan isi tulisan sesuai topik, tetapi kurang sesuai dengan peta pikiran  Isi tulisan dengan judul cukup sesuai walaupun judul terkesan monoton  Ada salah satu unsur narasi yang tidak termuat di dalam karangan. 6--10 Kurang  Pengembangan isi tulisan kurang sesuai dengan topik dan peta pikiran  Isi tulisan dengan judul kurang sesuai  Ada dua unsur narasi yang tidak termuat di dalam karangan. 1--5 Sangat Kurang  Pengembangan isi tulisan tidak sesuai dengan topik dan peta pikiran  Isi tulisan dan judul tidak berhubungan  Unsur narasi tidak jelas atau lebih dari dua unsur tidak termuat di dalam karangan. Organisasi 26--30 Sangat Baik  Organisasi penulisan tertata dengan sangat baik sesuai dengan urutan waktu  Memiliki bagian orientation, complication, dan resolution yang sangat jelas.  Ada penggunaan aspek kohesi dan koherensi yang tepat dan jelas di dalam karangan sehingga membuat karangan menjadi padu 21--25 Baik  Organisasi penulisan cukup tertata dan sesuai urutan waktu  Memiliki bagian orientation, complication, dan resolution yang cukup jelas  Ada penggunaan aspek kohesi dan koherensi di dalam karangan walaupun masih sederhana 16--20 Cukup  Organisasi penulisan cukup tertata, tetapi tidak sesuai dengan urutan waktu  Memiliki bagian orientation, complication, dan resolution, tetapi kurang jelas.  Ada 4--6 kesalahan dalam aspek kohesi dan koherensi di dalam karangan 11--15 Kurang  Organisasi penulisan kurang tertata dan tidak sesuai dengan urutan waktu  Salah satu dari bagian orientation, complication, dan resolution tidak ditemukan dalam karangan.  Ada 7--10 kesalahan dalam aspek kohesi dan koherensi di dalam karangan 5--10 Sangat Kurang  Organisasi penulisan tidak tertata dan tidak sesuai dengan urutan waktu.  Tidak ada bagian orientation, complication, dan resolution.  Ada lebih dari sepuluh kesalahan dalam aspek kohesi dan koherensi di dalam karangan Kosakata 16--20 Sangat Baik  Penguasaan kosakata sangat tepat dan bervariasi  Hampir tidak ditemukan kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan kosakata. 11--15 Baik  Penguasaan kosakata tepat, tetapi kurang bervariasi  Ada 1--3 kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan kosakata. 6---10 Cukup  Penguasaan kosakata kurang tepat dan kurang bervariasi  Ada 4--6 kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan kosakata. 2-5 Kurang  Penguasaan kosakata sangat terbatas  Ada 7--10 kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan kosakata. 1 Sangat Kurang  Penguasaan kosakata sangat minim  Ada lebih dari sepuluh kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan kosakata. Penggunaan Tata Bahasa 16--20 Sangat Baik  Hampir tidak ditemukana kesalahan dalam penggunaan tata bahasa  Kalimat yang ada dapat dipahami dengan sempurna 11--15 Baik  Hanya ada 1--3 kesalahan dalam penggunaan tata bahasa  Kesalahan yang ada tidak mengganggu pemahaman terhadap kalimat. 6--10 Cukup  Ada 4--6 kesalahan dalam penggunaan tata bahasa  Kesalahan yang ada sedikit mengganggu pemahaman terhadap kalimat 2--5 Kurang  Ada 7--10 kesalahan dalam penggunaan tata bahasa  Kesalahan yang ada mengganggu pemahaman terhadap kalimat. 1 Sangat Kurang  Ada lebih dari sepuluh kesalahan dalam penggunaan tata bahasa  Banyak kesalahan tata bahasa membuat kalimat tidak dapat dipahami. Mekanik 5 Sangat Baik  Ejaan bahasa Inggris tepat  Penggunaan huruf kapital dan tanda baca benar  Cara penulisan yang sangat rapi, jelas, dan mudah dibaca. 4 Baik  Terdapat sedikit kesalahan dalam ejaan bahasa Inggris  Ada 1--3 kesalahan dalam penggunaan huruf kapital atau tanda baca  Cara penulisan rapi dan cukup jelas, dan dapat dibaca 3 Cukup  Cukup banyak kesalahan dalam ejaan bahasa Inggris  Ada 4--6 kesalahan dalam penggunaan huruf kapital atau tanda baca  Cara penulisan cukup rapi walaupun agak kurang jelas, masih dapat dibaca. 2 Kurang  Banyak kesalahan serius dalam ejaan bahasa Inggris  Ada 7--10 kesalahan dalam penggunaan huruf kapital atau tanda baca  Cara penulisan tidak rapi, tulisan kurang jelas, tetapi masih dapat dibaca. 1 Sangat Kurang  Kesalahan penuh dalam ejaan bahasa Inggris,  Ada lebih dari sepuluh kesalahan dalam penggunaan huruf kapital atau tanda baca  Cara penulisan tidak rapi, tulisan tidak jelas sehingga tidak dapat dibaca.

3.7.2 Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif didapat dari kuesioner, hasil wawancara, dan lembar observasi sebelum siswa belajar menggunakan metode mind mapping dan setelah siswa belajar dengan menggunakan metode mind mapping. Data kualitatif yang diperoleh sebelum dan setelah treatment dianalisis secara deskriptif untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa pada penerapan metode mind mapping.

3.8 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Menurut Sudaryanto 1993:145, analisis data dapat disajikan baik melalui metode formal maupun metode informal. Ciri-ciri metode formal adalah ditampilkannya simbol-simbol, gambar, tabel, dan catatan-catatan. Sebaliknya, metode informal yaitu dengan menyajikan hasil analisis dengan uraian atau kata- kata. Tujuan metode formal meyederhanakan penjelasan dari analisis data. Dalam penelitian ini digunakan metode formal dan informal yang merupakan penjelasan secara deskriptif terhadap hasil penelitian yang didapat dengan menyuguhkan beberapa bahan. Secara formal, data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan diagram berupa hasil kuesioner, pretest dan posttest siswa control group dan experimental group. Data yang termuat dalam tabel hasil kuesioner ini meliputi empat kategori penilaian yaitu SS sangat setuju, S setuju, KS kurang setuju, dan TS tidak setuju. Di pihak lain, data yang termuat dalam tabel hasil pretest dan posttest meliputi hasil penilaian aspek isi, organisasi, kosakata, tata bahasa dan mekanik. Diagram yang ditampilkan menunjukkan perbandingan hasil pretest dan posttest, serta perbandingan nilai rata-rata siswa control group dan experimental group Secara informal, data yang diperoleh disajikan dalam bentuk uraian disertai contoh tiap-tiap aspek penilaian. Dari setiap aspek penilaian ditampilkan dua contoh karangan siswa yang meliputi karangan dengan nilai tertinggi dan terendah dalam aspek penilaian tersebut. Contohnya adalah sebagai berikut Contoh karangan S25 tertinggi S25 berarti bahwa karangan tersebut merupakan hasil tulisan siswa dengan nomor urut 25. S berarti siswa, dan angka 25 di belakangnya menunjukkan nomor urut siswa, dan tertinggi berarti karangan tersebut memperoleh nilai tertinggi dalam aspek penilaian tersebut. Adapun penggunaan kode tertinggi dan terendah berarti karangan yang ditampilkan memperoleh nilai tertinggi atau terendah dalam aspek penilaian tersebut. Selain itu pada setiap data yang ditampilkan dalam contoh tiap-tiap aspek penilaian diberikan kode berupa angka di depan setiap kalimat untuk mempermudah dalam analisis data tersebut. Contohnya adalah sebagai berikut. 1 I had a very bad experiance. Angka 1 berarti bahwa kalimat yang dimaksud merupakan kalimat 1 atau kalimat pertama di dalam paragraf. Pemberian kode tersebut guna menghindari pengulangan kutipan yang tidak perlu pada saat menganalisis data tersebut.

BAB IV PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KETERAMPILAN

MENULIS KARANGAN NARASI Dalam bab ini diuraikan data yang diperoleh di lapangan selama penelitian mengenai keterampilan menulis karangan narasi dengan metode mind mapping ini dilaksanakan. Data yang diperoleh disajikan secara kuantitatif dalam bentuk angka dengan menunjukkan perbandingan nilai siswa control group dan experimental group pada tahap pretest dan posttest. Data ini juga didukung dengan diagram yang menunjukkan perbedaan nilai siswa control group dan experimental group. Selain disajikan secara kuantitatif, data kualitatif hasil