Diagram Kotak Kontrol Kecepatan Motor Induksi Fasa Tiga

326 Sistem Pengendalian Gambar 4.57 Skema kontrol kecepatan motor induksi dengan catu daya AC dan inverter PWM

4.2.5.2 Diagram Kotak Kontrol Kecepatan Motor Induksi Fasa Tiga

Diagram kotak kontrol kecepatan motor induksi fasa tiga yang menggunakan sum- ber daya masukan fasa tiga ditunjukkan pada Gambar 4.58. Gambar 4.58 Diagram kotak sistem kontrol kecepatan motor induksi fasa tiga Coba perhatikan baik-baik Gambar 4.58. Dalam skema kontrol ini kecepatan mo- tor merupakan subyek dari pengontrol- an. Proses pengontrolan dilakukan sebagai berikut: 1. Sumber daya masukan AC fasa tiga tegangan dan frekuensi tetap diubah menjadi tegangan DC dengan tegangan yang bisa diatur-atur melalui penyearah terkendali. Pengaturan pada penyearah ini dilakukan melalui pengaturan sudut penyulutan, sebagaimana telah dibahas pada bagian penyearah B6U, diatur melalui rangkaian trigger. 2. Untuk mengurangi faktor denyut keluaran penyearah diberi filter sehingga keluaran dc mempunyai kualitas yang lebih baik. 3. Keluaran dc ini kemudian diubah menjadi tegangan ac fasa tiga melalui sebuah inverter fasa tiga. Pengubahan keluaran dc menjadi ac ini dilakukan melalui proses penyulutan yang dikendalikan oleh rangkaian trigger. Keluaran ac yang paling handal untuk pengendalian kecepatan motor induksi fasa tiga adalah frekuensi dan tegangan variabel, di mana ketika frekuensi dinaikkan atau diturunkan, tegangan akan mengikuti perubahan ini. Transformer Filter Penyearah AC 1 Fasa atau 3 Fasa ke Motor Induksi Pulse Width Modulated PWM Penyearah Terkendali Filter Inverter Fasa Tiga Motor Induksi Beban Elemen Kontrol dan Rangk. Trigger Transduser Kecepatan Input Ac Fasa Tiga Tegangan DC Variabel Frekuensi Variabel Tegangan Variabel Di unduh dari : Bukupaket.com Sistem Pengendalian 327 Keluaran ini dikatakan paling handal karena motor dapat diatur pada daerah kecepatan yang sangat lebar dan dengan efisiensi tetap tinggi. 4. Ketika motor induksi mendapat masukan tegangan dari inverter, maka sesuai dengan sifat-sifatnya, motor beroperasi pada kecepatan dan daya tertentu sesuai dengan jenis beban motor. Pout = T Ȧ, di mana T = torsi poros Nm, Ȧ adalah kecepatan putar sudut raddetik Ȧ= 2 ʌ N60; N dalam putaran permenit. Jadi, pengaturan kecepatan yang dilakukan disini sama artinya dengan pengaturan daya keluaran motor induksi. 5. Kecepatan putaran motor dideteksi dan diukur dengan menggunakan transduser kecepatan. Transduser ini mengubah variabel putaran menjadi sinyal analog atau digital yang proporsional terhadap kecepatan putaran motor. 6. Hasil pengukuran oleh transduser ini diinformasikan kepada elemen ken- dali. 7. Elemen kendali membandingkan antara sinyal hasil pengukuran analog atau digital dengan nilai putaran yang dikehendaki setpoint. Bila antara keduanya ada perbedaan maka elemen kontrol akan mengirimkan sinyal kontrol ke rangkaian trigger. 8. Rangkaian trigger ini akan memberi- kan sudut penyulutan sesuai dengan perintah elemen kontrol kepada penyearah dan inverter sehingga keluaran inverter berubah. Proses ini terus berlanjut sampai terca- pai putaran motor sama dengan yang di- kehendaki setpoint.

4.2.6 Persiapan, Pengopera- sian dan Pemeriksaan