Sistem Pengendalian 329
manan alat dan keselamatan manu- sia. Indikator kompetensi seseorang
dalam mengoperasikan alat adalah berdasarkan petunjuk operasi alat.
Petunjuk operasi dari pabrik bisa dimodifikasi atau disederhanakan
sesuai dengan kebutuhan.
x Pemahaman terhadap operasi alat yang dikendalikan
Sebagai contoh, suatu pengatur listrik ac fasa satu aka digunakan untuk
mengoperasikan motor induksi fasa satu. Sebagaimana yang telah
diketahui bahwa arus asut motor starting current beberapa kali lipat
arus nominalnya. Oleh karena itu, dalam pengendalian motor ini kita
tidak boleh memulai dengan tegangan nominalnya, namun perlu
dilakukan pengaturan tegangan secara bertahap melalui knob
pengatur yang ada pada pengendali elektronika daya, yang dalam hal ini
adalah dengan mengatur sudut penyalaan thyristor atau triac,
misalnya. Jadi, di samping operasi alat kendalinya, pemahaman terha-
dap beban yang akan dikendalikan juga penting untuk menghindari
kondisi yang membahayakan baik bagi alat pengendalinya maupun alat
yang dikendalikannya.
4.2.6.3 Pemeriksaan pengendali elektronika daya
Untuk mengetahui kebenaran kerja dari penyearah ini perlu dilakukan pemerik-
saan sebagai berikut: x Periksalah tegangan keluaran
dengan menggunakan voltmeter dcac. Bila tegangan keluaran sesuai
dengan tegangan yang dikehendaki berarti rangkaian bekerja dengan
baik seperti yang telah dijelaskan pada tahap persiapan pada bagian
pengecekan fungsi alat. Namun bila tidak maka perlu pemeriksaan lebih
lanjut pada rangkaian dan komponen-komponennya.
x Pemeriksaan lebih akurat dapat dilakukan dengan menggunakan
osiloskop pada tegangan keluaran perhatikan cara pemakaian
osiloskop. Jika tegangan keluaran tidak sesuai dengan yang
seharusnya biasanya lebih rendah, perlu dilakukan pada rangkaian.
Atau bila dilakukan dengan osiloskop maka akan dapat diketahui
bentuk gelombang tegangan keluaran. Atas dasar bentuk
gelombang keluaran ini dapat diketahui bagian mana yang tidak
bekerja dengan baik. Untuk dapat menganalisis secara cermat
terhadap permasalahan ini perlu pemahaman terhadap konsep
pengendali elektronika daya.
x Bila sudah diketahui permasalahan baru diidentifikasi permasalahan-
permasalahan yang ada pada rangkaian. Permasalahan-
permasalahan yang sering terjadi adalah sebagai berikut:
1. Jumlah pulsa atau gelombang
keluaran tidak lengkap. Bila kita menjumpai hal seperti ini, maka
perlu diperiksa: sumber tegangan masukan, sekering
pengaman rangkaiankomponen, kabel-kabel dan koneksinya,
komponen elektronika daya seperti dioda thyristor, atau
lainnya, dan pengendali yang memiliki rangkaian penyulut
rangkaian trigger perlu diperiksa rangkaian triggernya.
Pemeriksaan rangkaian trigger memerlukan pengetahuan
tentang rangkaian trigger dan sistem pembangkitan pulsa
triggernya. Bila salah satu komponen ini tidak dalam
keadaan baik, sudah dapat
Di unduh dari : Bukupaket.com
330 Sistem Pengendalian
dipastikan bahwa rangkaian tidak akan bekerja dengan baik.
2. Panas pada bagian-bagian rangkaian. Suhu panas yang
berlebihan identik dengan ketidaknormalan kerja rangkaian.
Panas ini bisa akibat dari longgarnya sambungan, arus
lebih, atau sistem pendinginannya yang tidak
memadai. Longgarnya sambungan menimbulkan efek
pengelasan pada terminal- terminal sambungannya
sehingga menimbulkan efek panas yang berlebih. Bila ini
berjalan dalam waktu lama bisa membahayakan komponen-
komponen semikonduktornya dan bahkan bisa menimbulkan
bahaya kebakaran. Panas akibat arus beban lebih ini bisa
diakibatkan oleh permasalahan pada beban dan bisa juga akibat
dari kapasitas daya alat yang lebih rendah dari yang diserap
oleh beban. Namun bila alat pengamannya sesuai dengan
kemampuan alat seharusnya hal ini sudah dapat diatasi melalui
pemutusan alat pengaman.
Sistem pendinginan sangat berperan pada performa kerja
alat. Sistem pendinginan bisa berupa heatsink dan atau fan.
Heatsink biasanya dipilih berdasarkan kapasitas
komponen semikonduktor yang digunakan. Oleh karena itu
permasalahan terbesarnya adalah pada faktor rekatannya
dengan komponen semikonduktornya. Untuk
pendinginan yang menggunakan fan dapat dengan mudah
diketahui bekerja tidaknya. 3. Thyristor tidak dapat
dikendalikan. Bila menjumpai unit pengendali elektronika
daya, ketika dihidupkan, te- gangan keluarannya lang-
sung tinggi, maka perlu diperiksa pulsa trigger dan
rangkaian snubbernya. Pengaturan pulsa trigger
langsung pada sudut penya- laan nol akan menyebabkan
tegangan keluaran angsung tinggi. Permasalahan ini bisa
terjadi akibat kegagalan pada rangkaian triggernya lihat
Gambar 4.48. Rangkaian snubber Gambar 4.31
digunakan untuk membatasi agar tingkat kenaikan
tegangan awal dvdt rangkaian tidak melampaui
dvdt thyristor. Jika dvdt komponen terlampaui maka
thyristor akan langsung “on” dan tidak bisa dikendalikan
lagi. Rusaknya rangkaian snubber biasanya adalah
karena umur. Biasanya ditandai dengan pecahnya
kapasitornya.
Demikianlah persiapan yang perlu dilakukan sebelum, pengoperasian
pengendali elektronika daya. Pengoperasian perlu mengikuti
petunjuk operasi alat dan bila terjadi ketidaknormalan kerja alat bisa
dilakukan pemeriksaan terhadap fungsi komponen-komponen
rangkaian pengendali elektronika daya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sistem Pengendalian 331
4.3 Sistem Pengendalian Motor
Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : - Mulai
Jalan starting
Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW, pengoperasian motor dapat disambung secara langsung direct on line. Sedangkan untuk daya yang besar
pengasutannya dengan pengendali awal motor motor starter yang bertujuan untuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal.
- Berputar running
Beberapa saat setelah motor mulai jalan, arus yang mengalir secara bertahap segera menurun ke posisi arus nominal. Selanjutnya motor dapat dikendalikan
sesuai kebutuhan, misalnya dengan pengaturan kecepatan, pembalikan arah perputaran, dan sebagainya.
- Berhenti stopping
Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan cara memutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik, yang prosesnya bisa
dikendalikan sedemikian rupa misalnya dengan pengereman break, sehingga motor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan.
Jenis kendali motor ada 3 macam, yaitu :
x Kendali Manual
Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendali motor konvensional secara manual. Untuk menghubungkan
atau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manual mekanis, diantaranya adalah saklar togel Toggle Switch.
Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yang banyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil. Operator
yang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga otot yang kuat.
Gambar 4.59 Kendali motor manual
Di unduh dari : Bukupaket.com