Peralatan Listrik Rumah Tangga 225
yaberukuran kecil, ringan, dan dapat dilipat yang bagian atasnya dilapisi
dengan bahan anti panas. x Meja seterikaan jenis tertentu
dilengkapi dengan elemen pemanas dan pedal vakum untuk menyedot air
melalui permukaan meja sehingga kainbahan yang diaturerika dalam
keadaan kering.
x Pada loundry komersial, biasanya menggunakan tekanan uap untuk
menyeterika tidak seperti seterika biasa.
x Seterika seringkali menyebab-kan kebakaran dan luka akibat dari panas
dan beratnya. Hal ini terjadi bila seterika terjatuh dari atas meja dan
menimpa orang.
3.1.1.5 Bagaimana memilih seterika
x Pilih model yang membuat penyeterikaan bisa dilakukan
dengan mudah. x Sesuaikan seterika dengan tangan
anda. Sangatlah penting memilih seterika yang mempunyai tangkai
pemegang sesuai dengan tangan anda. Berat seterika juga perlu
dipertimbangkan.
x Bila bahan yang akan diaturerika bermacam-macam maka perlu dipilih
seterika dengan uap yang cukup banyak. Misalnya, kalau bahan
terdiri dari bahan serat alami linen, cotton perlu uap cukup banyak.
Untuk bahan-bahan sintetik cukup dengan uap yang lebih sedikit.
x Pilih yang ada saklar pengaturanya yang terlihat jelas dan dapat
digunakan dengan mudah. Misalnya pengaturan untuk jenis-jenis bahan
yang akan diaturerika kelihatan jelas dan tidak membingungkan.
3.1.1.6 Perawatan seterika
Ada banyak jenis dan fitur seterika, ma- ka dari itu, cara pemeliharaan dan pera-
watannya juga berbeda antara satu dan lainnya. Berikut ini adalah contoh peme-
liharaan dan perawatan seterika yang bertenaga listrik.
1. Kabel
daya: Kabel daya merupakan saluran daya
listrik dari sumber ke seterika. Seterika biasanya dalam
pemakaiannya akan bergerak ke segala arah sesuai dengan
kebutuhan. Akibat dari pergerakan ini seringkali membuat kabel
tergulung dan melintir dan gulunganpelintiran yang berjalan
dalam waktu lama bisa meng- goyahkan sambungan dan dudukan
terminal, merusakkan isolasi dan bahkan bisa memutuskan kabel
penghubungnya. Kontak yang tidak kuatlonggar akan mengakibatkan
pemanasan setempat atau percikan api listrik yang bisa menyebabkan
bahaya kebakaran. Kabel yang isolasinya mengelupas atau rusak
akan menimbulkan bahaya sengatan listrik bagi manusia. Untuk mence-
gah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan perlu dilakukan penge-
cekan dan pengencangan terminal- terminal sambungan, pengisolasian
kembali bagian kabel yang meng- alami kerusakan isolasinya atau
mengganti kabel dayanya.
2. Seterika tidak panas Bila setelah dihubungkan ke sumber
listrik, seterika tidak panas, semen- tara lampu indikator mati, maka per-
lu diperiksa sumber tegangan. Jika sumber ada tegangannya maka per-
lu diperiksa saklarsaklar OnOff. Jika saklarsaklar belum di”On”kan
maka “On”kanlah. Jika setelah
Di unduh dari : Bukupaket.com
226 Peralatan Listrik Rumah Tangga
di”On”kan, seterika masih tetap tidak panas, maka lakukan langkah 3.
3. Periksalah dan kencangkan koneksi- koneksi terminal dan kemudian pe-
riksalah apakah kabelnya masih da- lam keadaan baik dengan meng-
gunakan multitester pada posisi Ohmmeter. Pemeriksaan dilakukan
pada ujung tusuk kontak kabel daya. Jika berdasarkan hasil pengecekan
ternyata terhubung maka seterika siap untuk dioperasikan. Namun jika
ternyata tidak ada hubungan maka dilakukan langkah 4.
4. Lepas terminal sambungan antara kabel daya dan elemen pemanas.
Kemudian periksa kondisi kabel dan elemen pemanasnya seperti yang
dilakukan pada langkah 3. Jika dite- mukan bagian yang putus pada ka-
bel maka gantilahsambunglah ka- belnya, namun jika ditemukan bah-
wa yang terputus adalah elemen pe- manasnya maka gantilah dengan
yang baru.
5. Bila pengaturan panas yang tidak berfungsi dengan baik, seperti sete-
lah dilakukan pengaturan pada suhu atau untuk jenis kain tertentu seteri-
ka tidak memberikan respon seba- gaimana yang seharusnya, berarti
perlu penggantian komponen kon- trolnya.
6. Dalam penggantian kabel atau ele- men yang baru, spesifikasinya harus
disesuaikan dengan yang lama.
3.1.1.7 Pemeriksaan dan pelapo- ran hasil kerja perawatan