344 Sistem Pengendalian
batang piston akan bergerak dari posisi “0” ke posisi “1” seperti
gambar berikut ini
Apabila aliran udara bertekanan pada lubang P dihentikan maka
posisi silinder kembali seperti gambar a karena mendapat gaya
dorong dari pegas.
Simbol: Double Acting Cylinder DAC
Prinsip kerja: Kondisi normal silinder, batang
piston bias terletak pada posisi “0” seperti gambar berikut Gambar
atas atau terletak pada posisi “1” Gambar bawah.
Apabila udara bertekanan dima- sukkan ke lubang P maka piston
akan bergerak dari posisi “0” ke posisi “1” jika dalam keadaan
normal piston berada pada posisi “0” Gambar c. Sedangkan
apabila udara bertekanan dimasukkan ke lubang P’ maka
piston akan bergerak dari posisi “1” ke posisi “0” apabila dalam
keadaan normal piston berada pada posisi “1” Gambar d.
x Aktuator rotasi Fungsi : Untuk mengubah tekanan
udara menjadi gerakan rotasi dari poros aktuator.
Simbol :
Prinsip kerja : Aktuator rotasi rotational actuator
pada hakekatnya adalah sama seperti turbin yang terdiri dari tiga
komponen utama yaitu casing, blade sudu dan poros.
Apabila udara bertekanan dialirkan ke lubang P maka udara akan
mendorong sudu-sudu yang menempel pada poros sehingga
poros akan berputar dan udara buangan akan keluar melalui lubang
R.
4.4.2.3 Simbol-simbol untuk sambungan
A, B, C : Garis kerja P : Persediaan udara,
hubungan dengan udara kompresi
udara yang dimampat- kan
R, S, T : Saluran, titik pembuangan L
: Garis kebocoran P
R P
0 1
0 1 P
P’
0 1 1
P P’
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sistem Pengendalian 345
Z, Y, X : Garis-garis pengontrol
4.4.2.4 Katup
Katup digambarkan dengan segi empat, banyaknya segi empat menentukan
banyaknya posisi yang dimiliki oleh sebuah katup.
Contoh :
Penamaan katup ditentukan berdasarkan banyaknya lubang pada salah satu posisi
per banyaknya posisi dalam setiap lubang juga posisi awal dari katup. Posisi
normal katup selalu berada pada posisi sebelah kanan, sehingga simbol-simbol
sambungan selalu diletakkan pada kotak sebelah kanan.
Contoh :
Katup di atas mempunyai dua lubang yaitu lubang P dan lubang A dimana
lubang P adalah tempat masuknya udara bertekanan ke dalam katup
sedangkan lubang A adalah lubang keluaran udara dari dalam katup, dan
katup tersebut mempunyai 2 posisi yaitu posisi tertutup kotak sebelah
kanan dan posisi terbuka kotak sebelah kiri sedangkan pada posisi
normal katup tersebut berada pada posisi tertutup Kotak sebelah kanan
alirannya tertutup.
Katup di atas mempunyai dua lubang yaitu lubang P dan lubang A
dimana lubang P adalah tempat masuk- nya udara bertekanan ke dalam katup.
Lubang A adalah lubang keluaran udara dari dalam katup, dan katup tersebut
mempunyai 2 posisi yaitu posisi terbuka kotak sebelah kanan dan posisi
tertutup kotak sebelah kiri. Pada posisi normal katup tersebut berada pada
posisi terbuka terdapat anak panah dari P ke A menandakan aliran terbuka.
4.4.2.5 Katup pengontrol arah
directional control valve
Katup di atas mempunyai tiga lubang yaitu lubang P, lubang A dan lubang R
dimana lubang P adalah tempat masuknya udara bertekanan ke dalam
katup sedangkan lubang A adalah lubang keluaran udara dari dalam katup
yang akan dihubungkan ke komponen berikutnya dan Lubang R adalah lubang
pembuangan udara ke atmosfir. 1 posisi
Tanda panah menunjukkan arah aliran udara
Huruf T mengindikasikan aliran udara tertutup
P A
Katup 22 normal tertutup
P A
Katup 22 normal terbuka
Katup 32, normal tertutup
P R A
2 posisi
3 posisi
Di unduh dari : Bukupaket.com
346 Sistem Pengendalian
Katup tersebut mempunyai 2 posisi yaitu posisi tertutup kotak sebelah
kanan dan posisi terbuka kotak sebelah kiri sedangkan pada posisi
normal katup tersebut berada pada posisi tertutup karena aliran udara dari
lubang P ke lubang A ditutup sedangkan lubang A tersambung ke
lubang pembuangan R artinya udara yang telah melakukan kerja dibuang
melalui lubang A ke lubang R.
Pada katup di atas antara lubang P ke lubang terbuka sedang lubang R
tertutup.
Katup di atas mempunyai 4 lubang dan 2 posisi
4.4.2.6 Katup Pengontrol Aliran