Pengendali dua-posisi Pengendali P Pengendali Integral

Sistem Pengendalian 299

4.1.6 Pengendali Elektronik

Rangkaian-rangkaian berikut mengilus- trasikan metoda implementasi aksi pengendali dengan menggunakan rangkaian op-amp.

4.1.6.1 Pengendali dua-posisi

Pengendali dua-posisi dapat diimplemen- tasi secara elektronik dengan banyak variasi. Banyak sistem pengkondisian udara AC dan pemanas ruangan meng- gunakan pengendali dua-posisi yang dibuat dari bilah bimetal. Implementasi pengendali dua-posisi atau on-off dengan menggunakan op-amp dengan zona ne- tral yang dapat diatur-atur ditunjukkan pada Gambar 4.18. Di sini sinyal input pengendali dianggap sebagai tegangan dengan V H sebagai On, dan V L sebagai Off dan output nya adalah output komparator atau V out . Output komparator berubah keadaan bila tegangan V E sama dengan harga setpoint V SP . Rangkaian ini akan On bila : SP H V R R V 3 1 dan Off bila tegangan sama dengan » ¼ º « ¬ ª ¸¸¹ · ¨¨© § out SP L V R R V R R V 2 3 3 1 Lebar zona netral antara V L dan V H dapat diatur dengan mengatur R 2 . Lokasi rela- tifnya dari zona ini dibuat dengan menva- riasikan tegangan setpoint V SP . Zona netral dihitung berdasarkan perbedaan antara V H dan V L . Gambar 4.18 Realisasi pengendali dua-posisi Di unduh dari : Bukupaket.com 300 Sistem Pengendalian

4.1.6.2 Pengendali P

Implementasi pengendali ini memerlukan rangkaian yang mempunyai tanggapan yang diberikan oleh: P P E K P Jika kita perhatikan sinyal kontrol dan error dalam bentuk tegangan, rangkaian op-amp pada Gambar 4.19. menun- jukkan pengendali proporsional. Dalam hal ini analogi dari respons pengandali adalah: E out V R R V 1 2 Tegangan masukan V E dan keluaran V out dapat diskala dengan mudah sehingga keluaran penguat 0-V maks untuk sinyal keluaran 0-100. Gambar 4.19. Realisasi pengendali P Begitu juga dengan sinyal error bisa diset dan disesuaikan dengan sinyal error secara penuh. Penguatan proporsional diatur melalui R 2 R 1 . E out V R R V 1 2 ; dimana V out = sinyal kontrol K P = R 2 R 1 V E = sinyal error

4.1.6.3 Pengendali Integral

Pengendali integral mempunyai karak- teristik dengan bentuk persamaan: ³ dt t E K t P P I Fungsi ini diiplementasikan dalam bentuk op-amp seperti pada gambar berikut. Hubungan antara input-output dapat dituliskan sebagai: RC K dt V K V I E I out ³ ; Nilai dari RC dapat diatur untuk menda- patkan waktu integrasi yang diinginkan. Konstanta waktu integrasi menentukan laju kenaikan keluaran pengendali jika error adalah tetap. Jika K I dibuat terlalu tinggi, keluaran akan meningkat sangat cepat yang bisa mengakibatkan overs- hoots dan osilasi. Gambar 4.20 Realisasi pengendali I ³ dt t E K t P P I RC K dt V K V I E I out ³ ;

4.1.6.4 Pengendali Diferensial