Pengendali Diferensial Pengendali PI Pengendali PD

300 Sistem Pengendalian

4.1.6.2 Pengendali P

Implementasi pengendali ini memerlukan rangkaian yang mempunyai tanggapan yang diberikan oleh: P P E K P Jika kita perhatikan sinyal kontrol dan error dalam bentuk tegangan, rangkaian op-amp pada Gambar 4.19. menun- jukkan pengendali proporsional. Dalam hal ini analogi dari respons pengandali adalah: E out V R R V 1 2 Tegangan masukan V E dan keluaran V out dapat diskala dengan mudah sehingga keluaran penguat 0-V maks untuk sinyal keluaran 0-100. Gambar 4.19. Realisasi pengendali P Begitu juga dengan sinyal error bisa diset dan disesuaikan dengan sinyal error secara penuh. Penguatan proporsional diatur melalui R 2 R 1 . E out V R R V 1 2 ; dimana V out = sinyal kontrol K P = R 2 R 1 V E = sinyal error

4.1.6.3 Pengendali Integral

Pengendali integral mempunyai karak- teristik dengan bentuk persamaan: ³ dt t E K t P P I Fungsi ini diiplementasikan dalam bentuk op-amp seperti pada gambar berikut. Hubungan antara input-output dapat dituliskan sebagai: RC K dt V K V I E I out ³ ; Nilai dari RC dapat diatur untuk menda- patkan waktu integrasi yang diinginkan. Konstanta waktu integrasi menentukan laju kenaikan keluaran pengendali jika error adalah tetap. Jika K I dibuat terlalu tinggi, keluaran akan meningkat sangat cepat yang bisa mengakibatkan overs- hoots dan osilasi. Gambar 4.20 Realisasi pengendali I ³ dt t E K t P P I RC K dt V K V I E I out ³ ;

4.1.6.4 Pengendali Diferensial

Pengendali diferensial tidak pernah digu- nakan sendirian karena tidak bisa mem- berikan keluaran ketika tidak ada error. Walaupun begitu, di sini ditunjukkan im- Di unduh dari : Bukupaket.com Sistem Pengendalian 301 plementasinya dengan menggunakan op- amp untuk dapat digunakan dalam ben- tuk kombinasinya dengan pengendali yang lain. Persamaan kontrol pengendali ini dapat dituliskan sebagai: dt dE K P P D , di mana: P = keluaran pengendali K D = konstanta waktu derivatif E P = error . Implementasi fungsi ini dengan op-amp ditunjukkan pada Gambar 4.21. Di sini resistansi R 1 ditambahkan untuk kestabilan rangkaian menghandapi perubahan sinyal yang berubah sangat cepat. Tanggapan dari rangkaian ini terhadap perubahan input yang lambat adalah: dt dV K V E D out di mana: V out = tegangan keluaran K D = R 2 C=waktu derivatif detik V E = teganggan error Nilai R1 dipilih sehingga rangkaian akan tetap stabil pada frekuensi tinggi dengan mengeset 2 ʌfR 1 1, di mana f adalah frekuensi dalam Hz. Gambar 2.21 Realisasi pengendali Diferensial Rangkaian-rangkaian implementasi yang telah dijelaskan adalah implementasi dari pengendali-pengendali individu. Namun moda individu seperti ini jarang diguna- kan dan sistem kendali mengingat banyaknya kelebihan bentuk konfigura- sinya. Berikut ini menjelaskan bagaimana bentuk-bentuk konfigurasi pengendali- pengendali kombinasi dari pengendali- pengendali individu ini.

4.1.6.5 Pengendali PI

Implementasi pengendali PI ditunjukkan pada Gambar 4.22 termasuk inverter. Dalam implementasi ini didefinisikan bahwa pengendali PI meliputi penguatan proporsional dalam integralnya. sehingga hubungan input-output dapat dituliskan: ³ dt V C R R R V R R V E E out 2 1 2 1 2 1 Pengesetan proporsional band dilakukan melalui K P =R 2 R 1 dan waktu integrasi melalui K I =1R 2 C Gambar 4.22 Realisasi pengendali PI

4.1.6.6 Pengendali PD

Moda kombinasi pengendali PD meru- pakan kombinasi yang hebat. Kombinasi ini diimplementasikan dengan rangkaian seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.23 rangkaian ini perlu ditambahkan inverter. Di unduh dari : Bukupaket.com 302 Sistem Pengendalian Hubungan input-outputnya adalah: dt dV C R R R R V R R R dt dV C R R R R V in in out out 3 3 1 2 3 1 2 3 3 1 1 di mana: K P = R 2 R 1 +R 3 , K D = R 3 C Sudah tentu pengendali ini mempunyai offset dari pengendali proporsional ka- rena pengendali diferensialnya tidak bisa menghilangkan aksi reset. Gambar 4.23 Realisasi pengendali PD

4.1.6.7 Pengendali PID