258 Peralatan Listrik Rumah Tangga
Gambar 3.65 Kompor listrik jenis dengan 4 piring panas hot-plate
Gambar 3.66 Konstruksi hot plate Tabel 3.1 Daya Kompor Listrik
Diameter [mm]
Biasa [W]
Kilat [W]
145 1000 1500 180 1500 2000
220 2000 2600
3.2.2.3.3 Kompor Radiasi
Jenis kompor ini secara prinsip sama dengan jenis kompor biasa di mana
elemen pemanasnya diletakkan di secara terbuka di dalam kepala
kompornya. Bedanya terletak pada bahan elemen pemanasnya, pada
kompor ini menggunakan tungsten. Ketika kompor beroperasi, elemen
pemanas mengeluarkan bara api. Radiasi dari bara api inilah yang
dimanfaatkan untuk memanaskan masakan. Elemen pemanas kompor
jenis ini menggunakan bahan yang anti oksidasi sehingga walaupun membara
namun tidak terbakar. Ilustrasi dari kompor jenis ini ditunjukkan pada
Gambar 3.67.
Gambar 3.67 Kompor listrik jenis radiasi
Contoh rangkaian kompor listrik Berikut ini adalah beberapa jenis
rangkaian kompor listrik secara tipikal. Untuk kompor yang dayanya kurang dari
4 kW, pada umumnya menggunakan sistem fasa-satu dengan 3 penghantar
kiri, yaitu penghantar fasa, netral dan pentanahan. Untuk kompor berdaya di
atasnya menggunakan sumber fasa-tiga dengan 5 penghantar, kanan, yaitu: 3
penghantar fasa, 1 netral dan 1 pentanahan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Peralatan Listrik Rumah Tangga 259
Gambar 3.68 Konfigurasi rangkaian elemen pemanas
Skema berikut ini menunjukkan meka- nisme kompor listrik tipikal
Gambar 3.69 Skema mekanisme kendali kompor listrik tipikal
Pengaturan suhu dilakukan melalui saklar pengatur, sensor suhu, pipa
kapiler dan membran pemuaian. Saklar pengatur, kontak saklar, membran dan
kontak 1 dan 2 berada pada satu poros Gambar 3.69.
Prinsip kerja pengaturan suhu kompor dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Kompor dihidupkan dengan memutar Saklar pengatur.
Pemutaran saklar ini membuat kontak saklar tertutup ON dan
dengan saklar ini pula diatur suhu yang dikehendaki.
2 Ketika kompor ON dengan suhu tertentu, maka arus listrik mengalir
ke elemen-elemen pemanas melalui kontak 1 dan 2.
3 Kompor semakin lama semakin tinggi suhunya. Peningkatan suhu ini
akan dideteksi oleh sensor suhu, dan panas disalurkan dari kepala
kompor ke membran pemuaian.
4 Dengan adanya peningkatan panas ini, membran memuai dan
menggerakkan poros. 5 Bila suhu yang dikehendaki tercapai,
maka gerakan pemuaian membran tersebut akan memutuskan kontak 1
dan 2 sehingga kompor mati. 6 Ketika suhu menurun kembali,
membran akan menyusut, dan pegas membawa poros sesuai arah
penyusutan membran sehingga kontak 1 dan 2 On kembali.
Demikian proses ini terjadi secara berulang.
3.2.2.3.4 Kompor Induksi