328 Sistem Pengendalian
4.2.6.1 Persiapan Pengendali Elektronika Daya
Dalam mempersiapkan pengendali elek- tronika daya, ada beberapa hal yang ha-
rus Anda lakukan, di antaranya mema- hami spesifikasi alat, dan mengetahui
kondisi alat.
x Spesifikasi alat Setiap alat pasti dilengkapi dengan
spesifikasi kerja alat yang memberita- hukan kepada para pengguna alat
tentang kondisi-kondisi kerjanya sehingga dapat digunakan sebagai
dasar pertimbangan penggunaan alat dan kondisi kerjanya. Spesifikasi
kerja yang sangat penting dari pengendali elektronika daya, minimal
harus meliputi: jenis penyearah, tak terkendali, terkendali, regulator ac,
dan lain-lain, tegangan masukan, tegangan dan daya keluaran alat.
Sebagai contoh: penyearah fasa tiga tidak terkendali mempunyai tegangan
masukan fasa tiga 380 V ac, tegangan keluaran 400 V dan daya
keluaran 5 kW. Ini memberitahu kita bahwa alat ini bila diberi sumber fasa-
tiga 380 V, akan memberikan tegangan keluaran 400 V dc dan
daya nominal 5 kW. Contoh lain misalnya, alat pengatur
ac ac regulator fasa tunggal mem- punyai spesifikasi sebagai berikut:
tegangan masukan 220 V, 50 Hz, tegangan keluaran 0-220 V ac dan
daya nominal 1 kW. Ini menunjukkan kepada kita bahwa alat tersebut kalau
diberi tegangan masukan 220 V akan memberikan tegangan keluaran yang
bisa diatur mulai dari nol 0 sampai dengan 220 V ac dengan daya
sampai dengan 1 kW.
x Pengecekan fungsi alat Setelah diketahui spesifikasi alat,
langkah berikutnya adalah pemerik- saan fungsi alat. Pemeriksaan fungsi
ini dilakukan dengan melakukan pengukuran pada tegangan keluaran-
nya setelah alat dihubungkan ke sumbernya. Sebagai contoh seperti
untuk alat penyearah. Setelah dihubungkan ke sumber tegangan,
tegangan keluaran bisa diukur dengan voltmeter. Bila tegangan
keluarannya 400 V dc maka alat dapat dikatakan berfungsi dengan
baik.
4.2.6.2 Pengoperasian pengendali elektronika daya
Setelah dilakukan persiapan seperti yang telah dijelaskan di atas, kita
sampai pada tahap pengoperasian. Agar dapat mengoperasikan alat, kita
harus telah memiliki pemahaman tentang prinsip kerja alat yang akan
dioperasikan dan memahami petunjuk operasi alat.
x Pemahaman prinsip kerja alat Pemahaman terhadap prinsip kerja
alat yang akan dioperasikan merupa- kan modal utama dalam pengope-
rasiannya. Dengan mengetahui prinsip kerja alat, kita telah
mempunyai bayangan tentang apa yang akan terjadi di dalam alat bila
kita mengoperasikannya. Ini juga akan sangat membantu dalam
pengoperasian alat secara aman dan optimal.
x Pemahaman petunjuk operasi alat Setiap alat selalu memiliki petunjuk
operasi yang dibuat oleh pabrik pembuatnya. Walaupun kita sudah
mempunyai pengetahuan yang memadai tentang alat tersebut, kita
tetap harus mempelajari pentunjuk operasi alat tersebut. Petunjuk
operasi ini disusun oleh pabrik pembuat alat berdasarkan pengeta-
huan dan pengalaman yang dimili- kinya, baik yang terkait aspek kea-
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sistem Pengendalian 329
manan alat dan keselamatan manu- sia. Indikator kompetensi seseorang
dalam mengoperasikan alat adalah berdasarkan petunjuk operasi alat.
Petunjuk operasi dari pabrik bisa dimodifikasi atau disederhanakan
sesuai dengan kebutuhan.
x Pemahaman terhadap operasi alat yang dikendalikan
Sebagai contoh, suatu pengatur listrik ac fasa satu aka digunakan untuk
mengoperasikan motor induksi fasa satu. Sebagaimana yang telah
diketahui bahwa arus asut motor starting current beberapa kali lipat
arus nominalnya. Oleh karena itu, dalam pengendalian motor ini kita
tidak boleh memulai dengan tegangan nominalnya, namun perlu
dilakukan pengaturan tegangan secara bertahap melalui knob
pengatur yang ada pada pengendali elektronika daya, yang dalam hal ini
adalah dengan mengatur sudut penyalaan thyristor atau triac,
misalnya. Jadi, di samping operasi alat kendalinya, pemahaman terha-
dap beban yang akan dikendalikan juga penting untuk menghindari
kondisi yang membahayakan baik bagi alat pengendalinya maupun alat
yang dikendalikannya.
4.2.6.3 Pemeriksaan pengendali elektronika daya