Bagian Pensuplai Bagian Aktuator Penggerak

Sistem Pengendalian 343

4.4 Elektro Pneumatik

4.4.1 Pendahuluan

Pneumatik mempunyai peranan yang penting dalam industri modern, penggu- naannya meningkat seiring dengan per- kembangan teknologi di dunia industry, khususnya di bidang teknologi kontrol instrument. Kata “PNEUMA” berasal dari bahasa Yunani kuno, yang berarti nafas atau angin. Istilah pneumatik berarti ilmu mengenai gerakan udara dan gejala-gejalanya dan elektro pneumatik merupakan gabungan fungsi antara gerakan udara dan aliran listrik. Modul ini memuat simbol-simbol pneumatik dasar dan metode yang sistematis untuk membuat rangkaian- rangkaian circuit dengan maksud untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari pemakaiannya di industri.

4.4.2 Simbol-Simbol

4.4.2.1 Bagian Pensuplai

x Kompresor Simbol : Fungsi: Fungsi kompresor adalah untuk mensuplai udara bertekanan ke sistem kontrol pneumatik.

4.4.2.2 Bagian Aktuator Penggerak

x Aktuator Linier 1. Silinder Fungsi: Untuk mengubah tekanan udara menjadi gerakan translasi dari batang piston. Jenis Silinder a. Single Acting Cylinder SAC Gerakan keluar dari batang piston dilakukan oleh udara bertekanan, sedangkan gera- kan balik dilakukan oleh pegas. b. Double Acting Cylinder DAC Gerakan keluar maupun gera- kan balik dari batang piston dilakukan oleh udara berteka- nan. Simbol: Single Acting Cylinder SAC Prinsip kerja: Pada kondisi normal posisi silin- der seperti pada gambar di ba- wah ini, yaitu batang piston se- lalu berada pada posisi “0” karena adanya gaya dorong dari pegas. Apabila udara bertekanan dima- sukkan ke lubang P maka gaya tekan udara akan mengalahkan gaya dorong pegas sehingga P 0 1 P 0 1 Di unduh dari : Bukupaket.com 344 Sistem Pengendalian batang piston akan bergerak dari posisi “0” ke posisi “1” seperti gambar berikut ini Apabila aliran udara bertekanan pada lubang P dihentikan maka posisi silinder kembali seperti gambar a karena mendapat gaya dorong dari pegas. Simbol: Double Acting Cylinder DAC Prinsip kerja: Kondisi normal silinder, batang piston bias terletak pada posisi “0” seperti gambar berikut Gambar atas atau terletak pada posisi “1” Gambar bawah. Apabila udara bertekanan dima- sukkan ke lubang P maka piston akan bergerak dari posisi “0” ke posisi “1” jika dalam keadaan normal piston berada pada posisi “0” Gambar c. Sedangkan apabila udara bertekanan dimasukkan ke lubang P’ maka piston akan bergerak dari posisi “1” ke posisi “0” apabila dalam keadaan normal piston berada pada posisi “1” Gambar d. x Aktuator rotasi Fungsi : Untuk mengubah tekanan udara menjadi gerakan rotasi dari poros aktuator. Simbol : Prinsip kerja : Aktuator rotasi rotational actuator pada hakekatnya adalah sama seperti turbin yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu casing, blade sudu dan poros. Apabila udara bertekanan dialirkan ke lubang P maka udara akan mendorong sudu-sudu yang menempel pada poros sehingga poros akan berputar dan udara buangan akan keluar melalui lubang R.

4.4.2.3 Simbol-simbol untuk sambungan