Macam-Macam Skema Kontrol Kecepatan Motor

324 Sistem Pengendalian yang hanya ada satu gate saja. Namun kebutuhan sinyal trigger sama, yaitu sekali pada waktu setengah perioda pertama dan sekali pada waktu sete- ngah perioda berikutnya. Sehingga hasil pengendalian tidak berbeda dari yang menggunakan thyristor anti-paralel. Pengendalian yang bisa dilakukan de- ngan menggunakan metoda ini hanya terbatas pada beban fasa-satu saja. Untuk beban yang lebih besar, metode pengendalian, kemudian dikembangkan lagi menggunakan sistem fasa-tiga, baik yang setengah gelombang maupun gelombang penuh rangkaian jembatan

4.2.5 Kontrol Kecepatan dan Daya Motor Induksi

Fasa Tiga Motor induksi fasa tiga, khususnya mo- tor induksi rotor sangkar tupai merupa- kan salah satu jenis motor yang paling banyak digunakan di industri. Kelebihan dari motor ini, di antaranya adalah kons- truksinya yang sederhana dan kuat ser- ta memerlukan sangat sedikit pemeliha- raan sebagaimana pada motor DC. Berbeda dengan motor DC yang kece- patannya dapat dikendalikan dengan mudah yaitu melalui pengaturan te- gangan armatur dan pengaturan arus eksitasinya, pengaturan kecepatan motor induksi fasa tiga memerlukan penanganan yang jauh lebih kompleks dan ini merupakan salah satu kelemah- an dari motor induksi. Motor DC mem- punyai dua sumber, yaitu tegangan armatur dan arus eksitasi, sedangkan motor induksi hanya mempunyai satu sumber, yaitu sumber tegangan stator. Kecepatan motor induksi ditentukan oleh frekuensi tegangan masukan dan jumlah kutub motor seperti yang dijelas- kan dengan rumus: N = 120 fP di mana: N = kecepatan putaran rotor, f = frekuensi tegangan sumber, P = jumlah kutub motor ditentukan oleh belitan stator. Jadi, berdasarkan formula di atas dapat dikatakan bahwa kecepatan putaran motor induksi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengubahan jumlah ku- tub dan pengubahan frekuensi tegangan masukan ke stator motor. Karena jumlah kutub ditentukan oleh belitan statornya, maka pengubahan kutub ini hanya bisa dilakukan melalui desain belitan stator motor, sedangkan untuk pengaturan fre- kuensi dan tegangan masukan memer- lukan pengubah frekuensi tengangan masukkan stator. Unit pengatur ini umum juga disebut sebagai inverter. Pengaturan kutub banyak digunakan pa- da beban-beban yang dalam operasinya memerlukan beberapa kecepatan yang berbeda, misalnya kecepatan rendah dan kecepatan tinggi. Sedangkan peng- aturan frekuensi pada motor induksi ba- nyak diterapkan untuk beban-beban yang memerlukan pengaturan kecepat- an dari nol sampai dengan maksimal seperti yang diterapkan di bidang trans- portasi seperti kereta listrik.

4.2.5.1 Macam-Macam Skema Kontrol Kecepatan Motor

Induksi Kecepatan motor induksi dapat diken- dalikan dari sumber AC maupun DC. Berikut ini adalah beberapa macam skema pengendalian kecepatan motor induksi yang memberikan masukan frekuensi dan tegangan variabel ke stator motor. Di unduh dari : Bukupaket.com Sistem Pengendalian 325 Gambar 4.54 merupakan skema kontrol kecepatan motor induksi dengan catu daya dc tegangan tetap. Proses pengubahan ini dilakukan sebagai berikut. Catu daya DC tegangan tetap diubah menjadi tegangan dc tegangan variabel melalui DC-Chopper. Tegangan DC variabel ini setelah melalui filter dialirkan ke inverter sehingga menghasilkan keluaran ac dengan frekuensi dan tegangan variabel. Keluaran frekuensi dan tegangan variabel menjadi masukan motor induksi sehingga kecepatan motor dapat diatur dengan leluasa. Gambar 4.55 menunjukkan skema kontrol kecepatan motor induksi dengan menggunakan catu daya DC dan inverter pulse-width modulation PWM. Catu daya DC tegangan tetap diubah langsung menjadi tegangan ac frekuensi dan tegangan variabel. Hasil pengubah- an ini kemudian digunakan sebagai catu daya motor induksi. Untuk kendali kecepatan dengan catu daya AC tegangan dan frekuensi tetap ditunjukkan pada gambar 4.56 dan 4.57. Gambar 4.56 menunjukkan skema kontrol dengan menggunakan inverter frekuensi variabel sedangkan Gambar 4.57 menggunakan inverter PWM. Pada skema kontrol dengan inverter frekuensi variabel kita memerlukan unit penyearah terkontrol sedangkan yang mengguna- kan PWM cukup dengan penyearah biasa. Keluaran dari kedua skema yang terakhir sama dengan keluaran pada dua skema kontrol terdahulu. Gambar 4.54 Skema kontrol kecepatan motor induksi dengan catu daya DC tegangan tetap Gambar 4.55 Skema kontrol kecepatan motor induksi dengan catu daya DC dan inverter PWM Gambar 4.56 Skema kontrol kecepatan motor induksi dengan catu daya AC dan inverter frekuensi variabel Transformer Filter Penyearah Terkendali AC 1 Fasa atau 3 Fasa Tegangan DC Variabel ke Motor Induksi Inverter frekuensi variabel DC Chopper Filter Inverter Fasa Tiga Catu Daya DC Tegangan DC Variabel ke Motor Induksi Inverter Pulse Width Modulated PWM DC Variable Voltage ke Motor Induksi Variable Frequency Di unduh dari : Bukupaket.com 326 Sistem Pengendalian Gambar 4.57 Skema kontrol kecepatan motor induksi dengan catu daya AC dan inverter PWM

4.2.5.2 Diagram Kotak Kontrol Kecepatan Motor Induksi Fasa Tiga