Dioda Daya Komponen Semikonduktor Daya

Sistem Pengendalian 305

4.2.1.1 Penyearah

Penyearah adalah suatu alat yang digu- nakan untuk mengubah arus AC men- jadi DC. Pada umumnya, dari sumber tegangan AC dan frekuensi yang tetap menjadi tegangan DC baik tetap mau- pun berubah. Penyearah yang mempu- nyai tegangan keluaran tetap, atau penyearah tak terkontrol, digunakan untuk mencatu daya DC pada peralatan- peralatan yang tidak memerlukan peng- aturan daya masukan dalam opera- sinya. Sedangkan penyearah yang mempunyai tegangan keluaran dapat diubah-ubah, atau penyearah terkontrol, terutama untuk peralatan-peralatan listrik yang dalam operasinya memerlukan penga- turan daya, misalnya untuk kontrol kecepatan pada motor DC.

4.2.1.2 Regulator AC

Regulator AC digunakan untuk menda- patkan tegangan keluaran AC yang da- pat diubah-ubah dari sumber tegangan AC yang tetap. Alat ini banyak diguna- kan untuk mengatur pencahayaan lampu, pemanas, dan motor-motor AC. Ada dua macam regulator AC, yaitu kontrol On-Off dan kontrol sudut fasa.

4.2.1.3 Inverter

Inverter adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC. Jenis-jenis tegangan DC yang dikonversikan ke AC antara lain adalah: x Tegangan DC baterai diubah menjadi tegangan AC dengan frekuensi tetap atau berubah, fasa-satu atau fasa-tiga x Tegangan sumber AC disearahkan, kemudian diubah menjadi AC kembali dengan frekuensi tetap maupun berubah, fasa-satu atau fasa-tiga Aplikasi inverter, antara lain adalah: x Pembangkitan tegangan AC tetap frekuensi 50 Hz dari sumber DC yang diperoleh dari baterai, pembangkit listrik tenaga angin, sel surya. x Kontrol kecepatan motor induksi fasa- tiga dan motor sinkron x Uninterrupted Power Sistems UPS x Catu daya standby, dan lain-lain

4.2.1.4 Dc-Chopper

Dc-chopper digunakan untuk mengubah tegangan DC tetap menjadi tegangan DC variabel. Dc-chopper digunakan un- tuk mengendalikan kecepatan motor DC dengan sumber dari baterai atau catu daya DC.

4.2.2 Komponen Semikonduktor Daya

4.2.2.1 Dioda Daya

Dioda daya merupakan salah satu komponen semikonduktor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronika daya seperti pada rangkaian penyearah, freewheeling bypass pada regulator- regulator penyakelaran, rangkaian pemi- sah, rangkaian umpan balik dari beban ke sumber, dan lain-lain. Dalam penera- pannya, seringkali, dioda daya dianggap sebagai saklar ideal walaupun dalam prakteknya ada perbedaan. x Konstruksi dioda Konstruksi dioda daya sama dengan dioda-dioda sinyal sambungan pn. Bedanya adalah dioda daya mempunyai kapasitas daya arus, tegangan yang lebih tinggi dari dioda-dioda sinyal biasa, namun kecepatan penyaklarannya lebih rendah. Dioda daya merupakan kompo- nen semikonduktor sambungan PN Di unduh dari : Bukupaket.com 306 Sistem Pengendalian yang mempunyai dua terminal, yaitu ter- minal anoda A dan katoda K. Gam- bar 4.26 menunjukkan simbol dan kons- truksi dioda. Gambar 4.26 Simbol dan konstruksi dioda x Karakteristik Dioda Karakteristik dasar dioda dikenal de- ngan karakteristik V-I. Karakterisik ini penting untuk dipahami agar tidak terjadi kesalahan dalam aplikasi dioda. Dalam karakteristik ini dapat diketahui kea- daan-keadaan yang terjadi pada dioda ketika mendapat tegangan bias-maju forward biased dan tegangan bias- mundur reverse biased seperti ditun- jukkan pada Gambar 4.27. Gambar 4.27 Karakteristik dioda a Bias-maju, b Bias-mundur, c Karakteristik V-I Jika kedua terminal dioda disambung- kan ke sumber tegangan dimana te- gangan anoda lebih positif dibandingkan dengan katoda, dioda dikatakan dalam keadaan bias-maju forward biased. Sebaliknya, bila tegangan anoda lebih negatif dari katoda, dioda dikatakan dalam keadaan bias-mundur reverse biased. x Karakteristik bias-maju Bila dioda dihubung dalam keadaan bias-maju, di mana potensial Anoda lebih tinggi dibandingkan Katoda atau V AK 0 dan bila tegangan V AK lebih be- sar dari tegangan cut-in atau tegangan threshold atau tegangan turn-onnya, V ct 0,7 V untuk silikon, 0,4 V germanium, maka dioda akan konduksi mengalirkan arus atau ON. Besar arus yang meng- alir ditentukan oleh tegangan sumber dan beban yang terpasang. Dalam kea- daan konduksi ini ada satu hal yang sangat penting untuk diketahui adalah terjadinya tegangan jatuh maju yang besarnya tergantung pada proses pro- duksi dan temperatur sambungan-nya. Namun bila V AK V ct , dioda masih Di unduh dari : Bukupaket.com Sistem Pengendalian 307 dalam keadaan OFF, walaupun ada arus yang mengalir namun sangatlah kecil. Arus disebut arus bocor arah maju. x Karakteristik bias-mundur dan tegangan dadal Jika V AK 0 atau anoda lebih negatif da- ri katoda dikatakan dioda dalam kea- daan bias-mundur. Dalam keadaan ini dioda dalam keadaan tidak konduksi atau OFF. Dalam keadaan ini ada arus yang yang mengalir dari arah katoda ke anoda yang sangat kecil, dalam orde mikro atau miliamper. Arus ini disebut arus bocor. Jika tegangan mundur V KA melebihi suatu tegangan yang telah ditentukan, yang dikenal dengan tegangan dadal breakdown voltage, V BR , maka arus arah mundur akan meningkat tajam dengan sedikit perubahan pada tegang- an Vbr. Keadaan ini tidak selalu merusak dioda bila masih terjaga pada level aman seperti yang ditentukan dalam data sheetnya. Bila tidak, maka dioda akan rusak. x Rating dioda Ada dua rating dioda daya yang paling penting untuk diketahui, yaitu tegangan dadal arah-mundur reverse breakdown voltage, dan arus arah-maju maksi- mumnya forward current. Harga dioda meningkat dengan semakin tinggi kedua rating ini. Oleh karena itu, dalam aplika- sinya, dioda dioprasikan mendekati tegangan puncak-mundur maksimum dan rating arus majunya. Jadi, dioda akan konduksi bila V AK V cut- in . Dioda akan Off bila V AK V cut-in atau V AK 0.

4.2.2.2 Jenis-jenis dioda