Penelitian Relevan LANDASAN TEORI

perempuan, namun banyak anak laki-laki yang menunjukkan superioritas dalam intelegensi dibandingkan anak perempuan. Berdasarkan penjelasan di atas tentang tingkat intelegensi siswa laki-laki dan perempuan berbeda, perbedaan intelegensi tersebut berpengaruh pada tingkat kemampuan siswa. Siswa yang kurang memiliki kemampuan dalam mempelajari suatu konsep akan merasa kesulitan dalam mempelajari konsep tersebut.

A. Penelitian Relevan

Peneliti menemukan beberapa penelitian yang relevan atau mempunyai keterkaitan dengan judul penelitian. Penelitian tersebut antara lain: Penelitian pertama oleh Anggraeni 2015 dengan judul “Miskonsepsi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA Kelas V di Sekolah Dasar”. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan miskonsepsi di buku IPA, miskonsepsi saat pembelajaran IPA, menentukan penyebab miskonsepsi dan persentase miskonsepsi pada buku yang digunakan guru di dalam kelas saat pembelajaran IPA kelas 5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat miskonsepsi pada buku teks yang digunakan guru, sehingga miskonsepsi dibawa oleh guru ke dalam kelas saat pembelajaran berlangsung. Persentase adanya miskonsepsi pada buku sebesar 5,45, angka tersebut termasuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kategori kurang sekali sehingga perlu diperbaiki dengan pemilihan buku secara selektif. Penelitian tersebut relevan dengan yang dilakukan oleh peneliti karena membahas mengenai miskonsepsi. Persamaan dengan penelitian ini adalah materi IPA Fisika untuk kelas 5. Perbedaannya terletak pada subjek penelitian yaitu guru kelas V, sedangkan penelitian ini untuk siswa kelas 5. Penelitian kedua dilakukan oleh Pujayanto 2009 dengan judul “Profil Miskonsepsi Siswa SD Pada Konsep Gaya dan Cahaya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya miskonsepsi pada konsep Gaya dan Cahaya yang dimiliki siswa kelas 5 SD. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan kualitataif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa memiliki miskonsepsi pada konsep Gaya dan Cahaya. Pada sebagian besar konsep terjadi miskonsepsi dengan tingkatan yang berbeda-beda. Persentase miskonsepsi pada penelitian ini lebih dari 30. Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan peneliti, karena membahas mengenai miskonsepi dan subjek penelitian ini adalah kelas 5 dengan materi Gaya dan Cahaya. Namun, penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai materi. Jika penelitian ini hanya membahas mengenai Gaya dan Cahaya, maka penelitian yang dilakukan oleh peneliti membahas keseluruhan materi kelas 5 semester 2 seperti gaya, pesawat sederhana, cahaya, sifat-sifat cahaya, proses pembentukan tanah, dan struktur bumi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Abdi dan Adi 2012 dengan judul “Miskonsepsi siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga Tentang Gaya Gravitasi dan Pembelajaran R emidiasinya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi materi gaya gravitasi sampai dapat dibedakan siswa-siswa yang mengalami miskonsepsi, tidak tahu konsep dan menguasai konsep dengan baik; memberikan perbaikan atau remidiasi kepada siswa yang mengalami miskonsepsi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu quasi experiment. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat miskonsepsi yang dialami siswa pada masing-masing sub konsep. Peneliti mengambil penelitian ini sebagai salah satu penelitian yang relevan karena membahas mengenai miskonsepsi. Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah materi mengenai gaya gravitasi, subjek penelitian yaitu siswa kelas 5 SD, dan instrumen pengambilan data yang digunakan yaitu tes dan pedoman wawancara, sedangkan perbedaannya adalah jenis penelitian yang digunakan yaitu eksperimen semu dan kuantitatif. Penelitian yang keempat dilakukan oleh Winny dan Taufik 2009 dengan judul “Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA di SMA Dengan Menggunakan CRI Certainly Oof Respons Index Dalam Upaya Perbaikan Urutan Pemberian Materi IPBA pada KTSP”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi materi IPBA di SMA dengan menggunakan CRI. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI yang tersebar di tiga sekolah di Bandung, Jawa Barat. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa tes dengan bentuk pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan CRI dapat dengan mudah dibedakan siswa yang mengetahui konsep dengan baik, mengalami miskonsepsi, maupun yang sama sekali tidak tahu konsep. Dari keseluruhan konsep-konsep materi IPBA, cenderung banyak siswa yang mengalami miskonsepsi dan tidak tahu mengenai materi IPBA dibanding yang tahu konsep. Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan peneliti karena membahas mengenai miskonsepsi. Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pengumpulan data yang menggunakan instrumen tes pilihan ganda. Sedangkan perbedaannya adalah subjek penelitian dan metode yang digunakan. Penelitian kelima dilakukan oleh Nuyami 2014 yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Terhadap Self-Efficacy Siswa SMP Ditinjau Berdasarkan Gender”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis 1 perbedaan self-efficacy siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-self dan model pembelajaran konvensional, 2 perbedaan self-efficacy siswa laki-laki dan perempuan, 3 pengaruh interaksi model pembelajaran dan jenis kelamin, 4 perbedaan self-efficacy yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif think-pair-spare dan model pembelajaran konvensional untuk siswa laki-laki, 5 perbedaan self-efficacy yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif think-pair-spare dan model pembelajaran konvensional untuk siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasy eksperiment dengan rancangan Posttest Only Non-Equivalent Control Group Design. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik simple random sampling Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1 terdapat perbedaan self- efficacy siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think- pair-self dan model pembelajaran konvensional F= 34,040; p0,05, 2 terdapat perbedaan self-efficacy siswa laki-laki dan perempuan F= 132,871; p0,05, 3 terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran dan jenis kelamin terhadap self-efficacy F=8,67, p,0,05, 4 terdapat perbedaan self- efficacy yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif think-pair-spare dan model pembelajaran konvensional untuk siswa laki-laki F= 18,962; p0,05, 5 terdapat perbedaan self-efficacy yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif think-pair-spare dan model pembelajaran konvensional untuk siswa perempuan F=15,141; p0,05. Siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share,, self-efficacy yang lebih baik dibandingkan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional. Penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti karena sama-sama menbahas perbedaan jenis kelamin. Persamaan penelitian ini dengan pneleitian yang dilakukan peneliti adalah menggunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI teknik simple random sampling untuk pengambilan sampel. Perbedaannya adalah subjek penelitian dan jenis penelitian. Penelitian relevan yang dipakai dalam penelitian ini dapat dilihat pada literature map yang tampak pada gambar 2.7. Gambar 2.7 Literature Map Penelitian yang Relevan Miskonsepsi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA Kelas V di Sekolah Dasar Anggraeni 2015 Profil Miskonsepsi Siswa SD Pada Konsep Gaya dan Cahaya Pujayanto 2009 Miskonsepsi siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga Tentang Gaya Gravitasi dan Pembelajaran Remidiasinya Abdi dan Adi 2012 Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA di SMA Dengan Menggunakan CRI Certainly Oof Respons Index Dalam Upaya Perbaikan Urutan Pemberian Materi IPBA pada KTSP Winny dan Taufik 2009 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Terhadap Self-Efficacy Siswa SMP Ditinjau Berdasarkan Gender Nuyami 2014 Penelitian ini: Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V Semester 2 SD Negeri se- Kecamatan Gamping Berdasarkan gambar 2.7 dapat dijelaskan bahwa kelima penelitian sebelumnya mendasari penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

B. Kerangka Berpikir