Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Jenis Kelamin

c. Ilmu pengetahuan alam sebagai sikap yaitu sikap ilmiah harus dikembangkan dalam pembelajaran sains. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu ilmu pengetahuan yang tersusun secara terbimbing tentang alam semesta dengan segala isinya.

5. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Di sekolah dasar, IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam dikenal dengan pembelajaran sains. Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep pembelajaran yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri. Badan Nasional Standar Pendidikan BSNP dalam Susanto, 2013: 171 menjelaskan tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar, yaitu untuk: a Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya. b Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. d Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam. f Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. g Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

6. Pembelajaran IPA di SD kelas V semester 2

Materi pembelajaran IPA di kelas V semester 2 merupakan materi yang digunakan dalam penelitian ini. Peneliti akan menguraikan materi yang digunakan yakni sebagai berikut.

a. Gaya

Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energy, serta fungsinya. Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet. Indikator 5.1.1 Menyebutkan macam-macam gaya. 5.1.2 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gaya. Materi Pokok Gerakan mendorong atau menarik yang menyebabkan benda bergerak disebut gaya. Gaya yang dikerjakan pada suatu benda akan mempengaruhi benda tersebut. Gaya terhadap suatu benda dapat mengakibatkan benda bergerak, berubah bentuk, dan berubah arah Sulistyanto , 2008: 89. Azmiyawati 2008: 82-93 menyatakan ada beberapa macam gaya yaitu. 1 Gaya Gravitasi Sulistyanto dan Wiyono 2008: 98 mengatakan bahwa gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah. Buah yang jatuh dari pohonnya, air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah merupakan beberapa peristiwa yang menunjukkan bahwa gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah. 2 Gaya Gesek Asmiyawati dkk 2008: 84 menjelaskan gaya gesek merupakan gaya yang menimbulkan hambatan ketika dua permukaan benda saling bersentuhan. Misalnya, ketika seseorang mendorong kardus terjadi gesekan antara permukaan kardus dengan lantai. Gaya gesekan tersebut akan menghambat gerakan kardus. 3 Gaya Magnet Gaya magnet dapat menyebabkan tertariknya benda-benda di sekitarnya. Magnet mempunyai dua kutub. Pada keadaan bebas, magnet akan selalu menunjuk ke arah utara dan selatan. Ujung magnet yang mengarah ke utara disebut kutub utara, sedangkan ujung magnet yang mengarah ke selatan disebut kutub selatan. Biasanya kedua ujung magnet diberi warna yang berbeda untuk membedakan kedua ujung magnet itu.

b. Pesawat Sederhana

Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi Dasar 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat. Indikator 5.2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana. 5.2.2 Menyebutkan contoh jenis tuas atau pengungkit jenis pertama. 5.2.3 Menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari. 5.2.4 Menjelaskan perbedaan pengungkit. 5.2.5 Menjelaskan fungsi bidang miring. Materi Pokok Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam penggunaannya menyebabkan alat-alat tersebut dikenal dengan sebutan pesawat sederhana Sulistyanto , 2008: 109. Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu tuas, bidang miring, katrol, dan roda berporos Sulistyanto , 2008: 110-112. 1 Tuas Tuas lebih dikenal dengan nama pengungkit. Berdasarkan posisi atau kedudukan beban, titik tumpu, dan kuasa, tuas digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut: a Tuas golongan pertama Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu terletak di antara beban dan kuasa. b Tuas golongan kedua Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di antara titk tumpu dan kuasa. c Tuas golongan ketiga Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di antara titk tumpu dan beban. 2 Bidang Miring Bidang miring digunakan untuk memudahkan memindahkan benda. Dengan bantuan bidang miring, gaya yang dikeluarkan untuk mendorong benda menjadi lebih kecil daripada diangkat, walaupun lintasan yang ditempuh menjadi lebih panjang. Prinsip kerja bidang miring juga dapat ditemukan pada beberapa perkakas, seperti kapak, pisau, obeng, sekrup, baut. 3 Katrol Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk Sulistyanto , 2008: 117. a Katrol Tetap Katrol tetap adalah katrol yang tidak berubah posisinya ketika digunakan untuk memindahkan benda. Contoh katrol tetap adalah kerekan pada sumur timba atau katrol pengangkat barang. Pada gambar 2.4, katrol ditambatkan pada tempat tertentu dan posisi katrol tidak berubah. Tali atau rantai dililitkan pada lingkaran berlekuk. Pada ujung tali ditarik kuasa ke bawah. b Katrol Bebas Katrol bebas adalah katrol yang berubah posisinya ketika digunakan untuk memindahkan benda. Katrol bebas bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan. Pada gambar 2.5, menunjukkan bahwa pada katrol bebas, beban digantungkan di tengah-tengah katrol. Salah satu ujung talinya terikat, sedangkan pada tali lainnya dapat ditarik ke atas. c Katrol Majemuk Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Pada gambar 2.6 menunjukkan bahwa kedua katrol dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik, maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas. 4 Roda Berporos Roda berporos merupakan roda yang di hubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Contoh penggunaan roda berporos terdapat pada roda sepeda, roda gerobak, setir kapal, setir mobil.

c. Sifat-sifat Cahaya

Standar Kompetensi 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model. Kompetensi Dasar 6.1 Mendiskripsikan sifat-sifat cahaya. Indikator 6.2.1 Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk membuat karyamodel yang menerapkan sifat-sifat cahaya. Materi Pokok Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut. Cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan oleh benda ke mata sehingga benda tersebut dapat terlihat. Cahaya memiliki sifat merambat lurus, menembus benda bening, dan dapat dipantulkan Sulistyanto , 2008: 125.

d. Proses terbentuknya tanah

Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber. Kompetensi Dasar 6.1 Mendiskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Indikator 7.1.1 Menggolongkan jenis-jenis batuan. 7.1.2 Menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Tanah berasal dari batuan. Batuan akan mengalami pelapukan menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Lama-kelamaan butiran-butiran halus ini bertambah banyak dan terbentuklah tanah Azmiyawati, 2008: 124. Azmiyawati 2008: 125 mengungkapkan terdapat tiga jenis batuan yang menyusun lapisan kerak bumi dilihat dari proses terbentuknya yaitu: 1 Batuan Beku Batuan MagmaVulkanik Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Batuan Endapan Batuan Sedimen Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan. 3 Batuan Malihan Metamorf Batuan malihan metamorf berasal dari batuan sedimen yang mengalami perubahan metamorfosis. Batuan sedimen ini mengalami perubahan karenamendapat panas dan tekanan dari dalam Bumi. Jika mendapat panas terus menerus,batuan ini akan berubah menjadi batuan malihan. Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan Batuan Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Pelapukan yang disebabkan olehfaktor cuaca ini disebut pelapukan fisika. Adapun makhluk hidup yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut. Pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup ini disebut pelapukan biologi. Azmiyawati, 2008: 128.

e. Susunan Bumi

Dalam susunan bumi, peneliti membahas tentang selimut bumi dan lapisan penyusun bumi. 1 Selimut Bumi Berbicara tentang Bumi, kita tidak boleh melupakan selubung udara yangmenyelimuti Bumi. Selubung udara itu disebut atmosfer. Azmiyawati 2008: 139-140 mengungkapkan bahwa atmosfer terdiri atas lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Lapisan troposfer terbentang sejauh 10 km dari permukaan bumi. Lapisan troposfer merupakan lapisan yang paling dekat dengan bumi. Lapisan inilah yang memengaruhi cuaca. Di atas lapisan troposfer terdapat lapisan stratosfer. Lapisan stratosfer berjarak 10 –50 km di atas permukaan bumi. Udara di lapisan stratosfer sangat dingin dan tipis. Lapisan di atas stratosfer yaitu mesosfer. Lapisan mesosfer berjarak 50-80 km di atas permukaan bumi. Lapisan di atas mesosfer yaitu lapisan termosfer. Lapisan termosfer terbentang pada ketinggian 80 –500 km di atas permukaan bumi. Di lapisan ini terjadi efek cahaya yang disebut aurora. Lapisan yang paling jauh dari permukaan bumi yaitu lapisan eksosfer. Eksosfer ada di ketinggian 700 km di atas permukaan bumi. Setelah lapisan eksosfer adalah angkasa luar. Azmiyawati, 2008: 139-140. 2 Lapisan Penyusun Bumi Azmiyawati 2008: 141 mengungkapkan ada tiga lapisan penyusun Bumi yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a Kerak Kerak adalah lapisan terluar permukaan bumi yang berupa batuan keras dan dingin setebal 15 –60 km. b Selubung atau Mantel Selubung atau mantel merupakan lapisan di bawah kerak yang tebalnya mencapai 2.900 kilometer. Lapisan mantel merupakan lapisan yang paling tebal. Lapisan ini terdiri atas magmakental yang bersuhu 1.400°C –2.500°C. c Inti Inti terdiri atas dua bagian, yaitu inti luar dan inti dalam. Lapisan inti luar merupakan satu-satunya lapisan cair. Lapisan ini mempunyai tebal ±2.255 kilometer, sedangkan lapisan inti dalam setebal ±1.200 kilometer. Inti dalam merupakan bola logam yang padat dan mampat, bersuhu sangat panas sekitar 4.500°C.

6. Jenis Kelamin

Jenis kelamin ada dua yaitu laki-laki dan perempuan. Menurut Mutmainah 2006: 1 jenis kelamin adalah suatu konsep analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dilihat dari sudut non biologis, yaitu dari aspek sosial, budaya, maupun psikologis. Berdasarkan Coate dan Frey 2007: 1 terdapat beberapa pendekatan yang mempengaruhi perbedaan jenis kelamin, yaitu: a. Pendekatan Struktural Pendekatan ini menyatakan bahwa perbedaan antara laki-laki dan perempuan disebabkan oleh sosialisasi awal terhadap pekerjaan dan kebutuhan-kebutuhan peran lainnya. Sosialisasi awal dipengaruhi oleh reward dan insentif yang dieberikan kepada individu di dalam suatu profesi. Karena sifat dan pekerjaan yang sedang dijalani membentuk perilaku melalui sistem reward dan insentif, maka laki-laki dan perempuan akan merespon dan mengembangkan nilai etis dan moral secara sama di lingkungan yang sama. b. Pendekatan Sosialisasi Gender Pendekatan ini menyatakan bahwa pria dan wanita membawa seperangkat nilai dan yang berbeda ke dalam suatu lingkungan kerja maupun ke dalam suatu lingkungan belajar. Perbedaan nilai dan sifat berdasarkan jenis kelamin ini akan mempengaruhi pria dan wanita dalam membuat keputusan dan praktik. Jenis kelamin manusia mempengaruhi perbedaan intelegensi seseorang. Hamalik 2007: 91 menjelaskan bahwa tingkat intelegensi laki-laki dan perempuan berbeda. Anak laki-laki sebagai suatu kelompok memperlihatkan variabilitas yang lebih besar daripada anak perempuan dalam penyebaran intelegensi. Artinya, lebih banyak anak laki-laki yang lemah dalam intelegensi dibandingkan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perempuan, namun banyak anak laki-laki yang menunjukkan superioritas dalam intelegensi dibandingkan anak perempuan. Berdasarkan penjelasan di atas tentang tingkat intelegensi siswa laki-laki dan perempuan berbeda, perbedaan intelegensi tersebut berpengaruh pada tingkat kemampuan siswa. Siswa yang kurang memiliki kemampuan dalam mempelajari suatu konsep akan merasa kesulitan dalam mempelajari konsep tersebut.

A. Penelitian Relevan

Peneliti menemukan beberapa penelitian yang relevan atau mempunyai keterkaitan dengan judul penelitian. Penelitian tersebut antara lain: Penelitian pertama oleh Anggraeni 2015 dengan judul “Miskonsepsi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA Kelas V di Sekolah Dasar”. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan miskonsepsi di buku IPA, miskonsepsi saat pembelajaran IPA, menentukan penyebab miskonsepsi dan persentase miskonsepsi pada buku yang digunakan guru di dalam kelas saat pembelajaran IPA kelas 5. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat miskonsepsi pada buku teks yang digunakan guru, sehingga miskonsepsi dibawa oleh guru ke dalam kelas saat pembelajaran berlangsung. Persentase adanya miskonsepsi pada buku sebesar 5,45, angka tersebut termasuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI