Berdasarkan gambar 2.7 dapat dijelaskan bahwa kelima penelitian sebelumnya mendasari penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
B. Kerangka Berpikir
IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai objek yang menggunakan metode ilmiah. Ilmu Pengetahuan Alam juga merupakan
pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. IPA tidak dapat dijadikan keberhasilan tingkat pemahaman siswa
terhadap suatu konsep materi yang diajarkan. Kenyataannya masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi khususnya pada materi IPA Fisika yang
diajarkan. Miskonsepsi adalah salah konsep yang terjadi pada siswa. Miskonsepsi yang diteliti bisa membantu permasalahan yang terjadi di
sekolah dasar untuk mengatasi miskonsepsi yang dialami siswa. Berdasarkan penjelasan yang sudah disampaikan, maka untuk
menemukan miskonsepsi yang dilakukan siswa pada mata pelajaran IPA Fisika kelas V SD terkait materi gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya,
periskop, proses terbentuknya tanah, proses pembentuan tanah karena pelapukan batuan, susunan bumi dan mengetahui perbedaan miskonsepsi
dilihat dari pekerjaan orang tua dilakukan penelitian. Penelitian ini berjudul “Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 se-Kecamatan
Gamping, Sleman”. Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu tes pilihan ganda. Dari hasil tes kemudian jawaban dianalisis untuk menemukan
miskonsepsi yang dilakukan siswa dan mengetahui perbedaan miskonsepsi dilihat dari jenis kelamin siswa.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori-teori dalam kajian pustaka dan kerangka berpikir,
maka hipotesis pada penelitian ini adalah :
1. Ada miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-
Kecamatan Gamping, Sleman terjadi di konsep gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya, proses terbentuknya tanah karena pelapukan, struktur
bumi. 2.
Tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V semester 2 SD Negeri se-Kecamatan Gamping, Sleman.
45
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bagian ini, akan dibahas beberapa hal mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan yang terakhir teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif survei. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian berorientasi pada data-data empiris berupa
angka atau suatu fakta yang bisa dihitung Mahdi dan Mujahidin, 2014: 104. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi
dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok Sofian dan Tukiran, 2012: 3.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif survei adalah penelitian yang berupa angka yang bisa
dihitung yang diambil dari sampel dan menggunakan kuesioner. Penelitian ini mengumpulkan data dari responden melalui tes tertulis. Penelitian
kuantitatif survei ini digunakan untuk mengetahui miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Gamping, Sleman dan
perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis kelamin siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI