Karir Dari Perspektif Organisasi dan Individu

prospek mereka sendiri. Melalui dialog inilah diharapkan timbul saling pengertian antara pegawai dan organisasi tentang prospek masa depan pegawai tersebut. b Bimbingan Tidak semua pegawai memahami jalur karir dan prospek karirnya sendiri. Karena itu, organisasi harus membuka kesempatan untuk melakukan bimbigan karir terhadap pegawai. Melalui bimbingan inilah pegawai dituntun untuk memahami berbagai informasi tentang karir mereka. c Keterlibatan Individual Setiap individu pegawai seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan karir. Mereka harus diberi kesempatan berbicara dan memberikan masukan dalam proses tersebut. Jika tidak maka perencanaan karir akan berjalan timpang karena hanya dilihat dari sisi kepentingan organisasi belaka. d Umpan Balik Sebenarnya, proses pemberian umpan balik selalu terjadi jika ada dialog. Tetapi dalam hal ini ingin ditegaskan bahwa setiap pegawai mempunyai hak untuk mengetahui setiap keputusan yang berkenaan dengan karir mereka. e Mekanisme Perencanaan Karir Yang dimaksud di sini adalah tata cara atau prosedur yang ditetapkan agar proses perencanaan karir dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Di samping itu, mekanisme seyogyanya dilengkapi dengan aturan yang lebih rinci, formal, dan tertulis.

C. Tahap Perkembangan Karir

Riset terakhir menunjukkan bahwa karir melalui suatu rangkaian fasetahap yang relatif dapat diprediksi, dimulai dengan eksplorasi dan investigasi awal terhadap kesempatan karir dan diakhiri dengan pensiun Simamora, 2004:416. 1. Karir Awal Early Career Organisasi menyediakan intership agar individu dapat mencoba pilihan karir yang berbeda dan individu juga dapat menguji beragam pilihan jabatan melalui kursus di universitas. Perhatian utama manajemen sumber daya manusia tertuju pada seorang individu yang baru saja memasuki organisasi. Variabel lain yang mempengaruhi kemungkinan pencapaian suatu jenjang pekerjaan yang tinggi dalam karir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI seseorang adalah aspirasi awal. Karyawan melalui tiga tahap pada saat mereka memasuki sebuah organisasi yaitu: tahap masuk getting-in phase, tahap berlatih breaking-in phase, dan tahap penataan settling-in phase Simamora, 2004:416. 2. Karir Pertengahan Middle Career Tahap karir pertengahan middle career kerapkali meliputi pengalaman baru seperti penugasan khusus, transfer dan promosi yang lebih tinggi, tawaran dari organisasi lain, kesempatan visibilitas untuk jenjang organisasi yang lebih tinggi, dan pembentukan nilai seseorang bagi organisasi. Salah satu strategi untuk menyikapi masalah di pertengahan karir adalah dengan melatih karyawan pada karir pertengahan untuk membina karyawan yang lebih junior. Strategi lainnya untuk mengatasi masalah karir pertengahan adalah dengan menghadapi atau mencegah keusangan obsolescence. 3. Karir Akhir Late Career Bagi sebagian besar karyawan, tugas-tugas utama periode karir akhir late career adalah agar tetap produktif dan menyiapkan diri untuk pensiun yang efektif.

D. Jangkar Karir

Jangkar karir menurut Edgar Shein Dessler, 2000:51 merupakan poros yang di sekelilingnya karir seseorang berputar sebagai akibat dari pengetahuan yang dimiliki, motif, nilai, dan sikapnya. Jangkar karir seseorang merupakan sesuatu yang bersifat evolutif, melalui proses penemuan diri sendiri sampai pada keputusan untuk memilih satu pilihan karir yang sesuai dengan keiginannya. Menurut Simamora 2004:423 jangkar karir career anchor adalah konsep diri berdasarkan motif dan kemampuan kerja yang khas. Jangkar karir mengarahkan, menstabilkan, dan mengintegrasikan pengalaman kerja seseorang. Dikemukakan oleh Shein Dessler, 2000:51 bahwa ada lima jangkar karir yang dapat dipilih seseorang berkaitan dengan suatu organisasi bisnis, yaitu : 1. Jangkar karir fungsional atau teknik adalah kecenderungan untuk menghindari keputusan-keputusan yang mendorong mereka pada manajemen umum, sebagai gantinya mereka memilih kedudukan yang memampukan mereka untuk berkembang dalam bidang teknik maupun fungsional. 2. Jangkar karir manajerial adalah kecenderungan seseorang untuk memilih jabatan yang memampukan mereka atau