Manajemen Karir Individu KAJIAN PUSTAKA

 Toleransi terhadap ambiguitas : individu dapat menerima beberapa ketidakpastian dalam perkembangan karirnya.  Kejelasan dan spesifisitas : individu membuat aktivitas dan tujuan yang jelas dan spesifik, khususnya dalam jangka pendek.

H. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan-Pilihan Karir

Sirait 2006:163 menuliskan tahapan utama siklus karir meliputi: 1. Tahap Pertumbuhan Growth Stage Tahap ini berlangsung mulai dari lahir sampai umur 14 tahun dan merupakan periode di mana seseorang mengembangkan konsep diri sendiri dengan mengidentifikasi dan berinteraksi dengan orang lain seperti keluarga, teman, dan guru. 2. Tahap Eksplorasi Exploration Stage Tahap eksplorasi adalah periode dari umur 15 sampai dengan 24 tahun, di mana seseorang dengan mencari berbagai alternatif pekerjaan. Tugas terpenting orang dalam kedua tahap di atas adalah mengembangkan pemahaman realistis mengenai kemampuan dan potensinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Tahap Pemantapan Establisment Stage Tahap ini berkisar antara usia 24 - 44 tahun dan merupakan pusat kehidupan kerja sebagian besar orang. Terdiri dari tiga tahap uji coba meliputi: a. Sub tahap uji coba Sub tahap uji coba berlangsung dari usia 25 - 30 tahun. Selama periode ini, orang menetapkan apakah bidang yang dipilih cocok atau tidak. b. Sub tahap stabilisasi Sub tahap stabilisasi berkisar antara umur 30 - 40 tahun. Di sini tujuan pekerjaan perusahaan ditetapkan dan orang mengungkapkan perencanaan karir untuk menetapkan urutan promosi, perubahan jabatan danatau aktivitas pendidikan yang tampaknya perlu untuk mencapai tujuan. c. Sub tahap krisis mid karir Sub tahap krisis mid karir berlangsung antara pertengahan 30 dan pertengahan 40 tahun. Selama periode ini, orang sering membuat penilaian kembali kemajuan mereka dibandingkan dengan tujuan dan ambisi awal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Tahap Pemeliharaan Maintenance Stage Antara usia 45 - 65 tahun. Orang menciptakan tempat dalam lingkungan kerjanya dan hampir sebagian besar usaha diarahkan untuk mempertahankan tempat tersebut. 5. Tahap Kemunduran Decline Stage Ketika usia pensiun mendekati, sering kali terjadi periode kemunduranperlambatan.

I. Tanggung Jawab Manajemen Karir pada Manajer dan

Perusahaan Bersama-sama dengan karyawan, manajer dari karyawan yang bersangkutan dan perusahaan memiliki tanggung jawab manajemen karir Sirait, 2006:165, seperti di bawah ini: 1. hindari guncangan-guncangan kenyataan; 2. menyediakan pekerjaan-pekerjaan awal yang menantang; 3. menyediakan realistic job previews dalam recruting; 4. banyak permintaan be demanding; 5. lakukan rotasi jabatan secara periodik dan berikan jalur karir; 6. lakukan penilaian prestasi yang berorientasi pada karir; 7. lakukan seminar perencanaan karir dan sediakan buku kerja perencanaan karir; 8. dan berikan peluang untuk mentoring.

4. Pengertian Kinerja

Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Menurut pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas dan kualitas sesuatu yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan Luthans, 2005:165. Sedangkan menurut Dessler 2000:41 kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang ditetapkan. Menurut Handoko 2008:135 penilaian prestasi kerja performance appraisal adalah proses melalui mana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Sirait 2006:128 mengemukakan bahwa penilaian prestasi kerja adalah proses evaluasi prestasi atau unjuk kerja pegawai yang dilakukan oleh organisasi. Menurut Sofyandi 2008:121 penilaian kinerja adalah proses organisasi dalam mengevaluasi pelaksanaan kerja karyawan. Penilaian kinerja adalah penilaian tentang prestasi kerja karyawan dan akuntabilitas. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja Sofyandi, 2008:122, yaitu: 1 karateristik situasi, 2 deskripsi pekerjaan, spesialisasi pekerjaan, standar pekerjaan, 3 tujuan-tujuan penilaian kinerja, 4 dan sikap para karyawan, dan manajer terhadap evaluasi. Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

A. Faktor-Faktor Yang Mempegaruhi Kinerja

1. Efektifitas dan Efisiensi Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa kegiatan tersebut efektif, tetapi apabila akibat yang tidak dicari dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efisien. Sebaliknya, bila akibat yang dicari tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efisien Prawirosentono, 1997:27. 2. Otoritas Wewenang Otoritas adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan sesuai dengan kontribusinya Prawirosentono, 1997:27. 3. Disiplin Disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku Prawirosentono, 1997:27. Jadi, disiplin karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja. 4. Inisiatif Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreativitas dalam membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.

B. Karakteristik Kinerja Karyawan

Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adaah sebagai berikut Mangkunegara, 2002:68: 1. memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi, 2. berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi, 3. memiliki tujuan yang realistis, 4. memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya, 5. memanfaatkan umpan balik feed back yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya,