b. Jika r
hitung
r
tabel
, dengan taraf signifikansi 95 maka instrumen dikatakan tidak reliabel.
Tujuan dari pengujian reliabilitas ini adalah untuk menguji apakah kuesioner yang dibagikan kepada responden benar-benar dapat diandalkan
sebagai alat pengukur, atau jika diberikan secara berulang akan didapatkan hasil yang konsisten. Pengujian ini hanya dilakukan pada butir-butir
pertanyaan yang sudah diuji validitasnya dan telah dinyatakan sebagai butir yang valid.
K. Analisis Data
Untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan oleh penulis, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif.
1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dan adanya gejala
multikolinearitas, gejala heteroskedastisitas, dan gejala autokorelasi. Berikut ini adalah uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya
mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Untuk menguji data variabel bebas X dan data variabel terikat Y pada persamaan
regresi yang dihasilkan. Normalitas dapat dilihat pada grafik Normal Probability Plot. Normal jika data mennyebar di sekitar
garis diagonal dan mengikuti arah diagonal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas
dan jika
berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk
mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola
titik-titik pada
scatterplots regresi.
Tidak ada
heteroskedastisitas jika scatterplots menyebar dengan pola yang tidak jelas dan berada di bawah nol pada sumbu Y.