Manajemen Karir Individu X Kinerja Y

2. Uji Reliabilitas Variabel

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten atau tidak jika pengukurannya diulang dua kali atau lebih. Duwi Priyatno, 2012:105. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cronbach’s Alpha dan dengan taraf signifikansi 0,05. Sebuah instrumen atau alat ukur dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha lebih besar dari nilai R kritis product moment. Metode pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas biasanya menggunakan batasan 0,6. Menurut Sekaran 1992, reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Uji reliabilitas hanya dilakukan pada item yang uji validitasnya valid. Dari variabel di atas, itemnya sudah valid semua. Sehingga dapat diteruskan untuk uji reliabilitas. Penentuan suatu instrumen reliabel dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan kriteria dari Cronbach ’s Alpha. Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitasnya: Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Manajemen Karir Individu X Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .737 12 Sumber: data primer yang diolah, 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Kinerja Y Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .724 26 Sumber: data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 5.10 dan tabel 5.11 yang diolah dengan menggunakan SPSS 16, menjelaskan bahwa tidak ada satu pun nilai Cronbach’s Alpha yang berada pada posisi di bawah 0,6. Itu artinya setiap instrumen item pernyataan dalam variabel manajemen karir individu dan kinerja dapat dikatakan reliabel.

D. Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Normalitas dapat dilihat pada grafik Normal Probability Plot. Model regresi yang baik seharusnya memiliki distribusi regresi residual normal atau mendekati normal Prayitno, 2012:60. Untuk mendeteksi kenormalan adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan megikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan, jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi onormalitas Prayitno, 2012:61. Sumber: data primer yang diolah, 2015 Gambar 4.7 Output Uji Normalitas Berdasarkan output yang diolah dengan menggunakan SPSS 16, dapat diketahui bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka data terdistribusi dengan normal dan memenuhi uji normalitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual padda model regresi. Salah satu cara mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi Prayitno, 2012:62. Sumber: data primer yang diolah, 2015 Gambar 4.8 Output Uji Heteroskedastisitas Keputusan yang diambil dengan melihat scatterplots yaitu jika titik-titik meyebar dengan pola yang tidak jelas seperti gambar di atas dan di bawah nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.